Advertisement

Tiongkok Nyatakan Objektif dalam Konflik Rusia-Ukraina

Newswire
Minggu, 24 Agustus 2025 - 09:17 WIB
Sunartono
Tiongkok Nyatakan Objektif dalam Konflik Rusia-Ukraina Bendera China dan Amerika Serikat. Ilustrasi - Canva

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA—Kementerian Luar Negeri China menyebut posisi Tiongkok tetap objektif dan adil dalam konflik Ukraina meski Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menolak usulan Rusia untuk menambahkan China sebagai penjamin keamanan dalam pelaksanaan gencatan senjata.

"China selalu memegang posisi yang objektif dan adil, serta selalu bersikap adil dan jujur ​​dalam krisis Ukraina, yang dapat dilihat semua pihak," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Mao Ning dalam konferensi pers di Beijing, Jumat (22/8).

Advertisement

Hal tersebut disampaikan menyusul pertanyaan Zelenskyy yang mengatakan bahwa Ukraina tidak membutuhkan penjamin yang tidak membantu negara tersebut saat Ukraina benar-benar membutuhkannya.

"Kami hanya membutuhkan jaminan keamanan dari negara-negara yang siap membantu kami," kata Zelenskyy kepada wartawan di Kiev.

BACA JUGA: Hasil Levante vs Barcelona: Skor 2-3, Blaugrana Menang Dramatis di Menit Akhir

Zelenskyy juga mengklaim Inggris, Prancis, dan Jerman siap mengirim pasukan ke Ukraina. "Sangat penting untuk mengupayakan keamanan bersama, komprehensif, kooperatif, dan berkelanjutan, serta mendorong penyelesaian politik krisis Ukraina," tambah Mao Ning.

Mao Ning pun menegaskan China siap memainkan peran konstruktif untuk tujuan tersebut.Perkembangan itu menyusul pertemuan Zelenskyy dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan para pemimpin Eropa di Gedung Putih yang menghasilkan komitmen AS atas jaminan keamanan terhadap Ukraina.

Trump mengatakan AS mungkin akan memberikan dukungan udara sedangkan para pemimpin Eropa masih mendiskusikan bentuk kontribusi mereka.

Sementara, Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov pada Rabu (20/8), mengatakan bahwa Moskow telah sepakat untuk mengembangkan sistem jaminan keamanan yang melibatkan seluruh anggota tetap Dewan Keamanan PBB, termasuk China dan beberapa negara lain, seperti dalam negosiasi langsung dengan Kiev pada April 2022 di Istanbul.

Walau hasil negosiasi Istanbul itu sendiri ditolak Ukraina karena akan memberi Rusia hak veto atas upaya penjamin lain untuk membantu Ukraina jika diserang.

Rusia dan China diketahui mendeklarasikan kemitraan "tanpa batas" tepat sebelum invasi Moskow pada 2022. Beijing tidak memberikan bantuan militer ke Rusia, tapi Ukraina menyebut menemukan komponen China dalam persenjataan RUsia. Zelenskyy juga mengkritik pemerintahan China karena tetap memberikan dukungan diplomatik dan ekonomi kepada Moskow sejak serangan Rusia ke Ukraina.

BACA JUGA: Prakiraan Cuaca Minggu 24 Agustus 2025: DIY Cerah Berawan

Menyusul desakan Trump untuk pertemuan trilateral, Zelenskyy juga menegaskan ia siap bertemu Presiden Rusia Vladimir Putin, tetapi tidak di Moskow.

Pertemuan itu disebut Zelenskyy sebaiknya diadakan di "Eropa yang netral" seraya menyarankan Swiss dan Austria yang bukan anggota NATO, atau Turki, negara anggota NATO dan lokasi pertemuan puncak sebelumnya untuk menengahi konflik Ukraina.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Subsidi Trans Jogja 2026 Dipangkas Rp6,8 Miliar, Begini Nasib Wacana Trayek Gunungkidul

Subsidi Trans Jogja 2026 Dipangkas Rp6,8 Miliar, Begini Nasib Wacana Trayek Gunungkidul

Jogja
| Minggu, 24 Agustus 2025, 14:27 WIB

Advertisement

Kebun Bunga Lor JEC Jadi Destinasi Wisata Baru di Banguntapan Bantul

Kebun Bunga Lor JEC Jadi Destinasi Wisata Baru di Banguntapan Bantul

Wisata
| Rabu, 20 Agustus 2025, 07:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement