Advertisement
JIka Indonesia Ingin Sejajar dengan Bangsa Besar Maka Harus Berani Membangun dari Desa

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Indonesia harus berani membangun dari desa jika ingin sejajar dengan bangsa besar. Demikian disampaikan Menteri Transmigrasi Muhammad Iftitah Sulaiman
"Kalau Indonesia ingin sejajar dengan bangsa besar, kita juga harus berani membangun dari desa, membuka frontier baru, menguatkan ekonomi rakyat," ujarnya dalam agenda Pembekalan dan Pelepasan Tim Ekspedisi Patriot (TEP) di Jakarta, Minggu.
Advertisement
Dalam kesempatan tersebut, dia menerangkan bahwa negara-negara maju bukan hanya karena memiliki teknologi tingkat tinggi dengan modal besar, tetapi disebabkan adanya sumber daya manusia yang berani berinovasi, berkolaborasi, dan bergerak hingga ke pelosok.
Sebagai contoh, Korea Selatan membangun desa-desa modern melalui Saemaul Undong (Gerakan Desa Baru), lalu Tiongkok menghilangkan ratusan juta orang dari kemiskinan dengan strategi pembangunan pedesaan terpadu.
Kemudian, juga Jerman membangun sistem komunitas ekonomi lokal yang menopang industri, hingga Amerika Serikat (AS) menumbuhkan frontier (daerah yang belum didiami di luar pemukiman orang Amerika) baru, di mana tanah gratis dan kesempatan luas tersedia.
"Tesis kami, transmigrasi adalah salah satu jalannya. Di sinilah peran Tim Ekspedisi Patriot," kata Mentrans.
Iftitah menjelaskan bahwa program TEP bertujuan untuk menyusun rekomendasi kebijakan, merancang strategi ekonomi dan investasi, membangun kolaborasi, dan menghasilkan solusi terintegrasi yang langsung bisa dijalankan di bidang ekonomi, sains, sosial, serta teknologi.
Singkatnya, lanjut dia, pemerintah akan membangun peradaban melalui program TEP yang menjadi jembatan antara dunia kampus dengan dunia kebijakan.
Program ini berbeda dengan penelitian, pengabdian, atau kuliah kerja nya yang seringkali berhenti sebagai laporan semata.
"Tim Ekspedisi Patriot adalah cara kita memastikan bahwa ilmu pengetahuan tidak berhenti di menara gading, tapi turun ke tanah, menyatu dengan rakyat," katanya.
Misi dari TEP adalah melakukan riset dan pemetaan potensi ekonomi untuk menyukseskan Astacita di kawasan transmigrasi dalam rangka menjadikan kawasan tersebut sebagai pusat pertumbuhan baru bangsa.
Upaya ini dilakukan dengan cara mengevaluasi kawasan sebagai dasar kebijakan, mengembangkan potensi lokal menjadi komoditas keunggulan, memperkuat tata kelola masyarakat, serta menghadirkan infrastruktur teknologi dan inovasi yang berkelanjutan
"Semua langkah ini berpijak pada riset dan kajian potensi kawasan agar transmigrasi benar-benar menjadi masa depan di Indonesia. Setiap misi ini bukan sekedar tugas teknis, setiap misi adalah bagian dari janji kemerdekaan," ungkap Iftitah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Kecam Kasus Kekerasan Seksual Guru pda Siswi di Tangerang, Menteri Arifah Desak Aparat Tindak Tegas Pelaku
- Prabowo Minta 30.000 Dapur Umum Terbangun hingga Akhir 2025
- Mesir Kembali Temukan Arkeologis di Laut Mediterania, Ini Penampakannya
- 240 Jurnalis Gugur di Gaza
- Pembangunan IKN Dipastikan Berlanjut, Gibran: Supaya Tidak Jawa Sentris
Advertisement

Hadapi Kekeringan, BPBD Kulonprogo Alokasikan BTT Rp1,5 Miliar
Advertisement

Kebun Bunga Lor JEC Jadi Destinasi Wisata Baru di Banguntapan Bantul
Advertisement
Berita Populer
- Sekolah Rakyat Memutus Kemiskinan, Ini Penjelasan Kementerian Komdigi
- Dukung Inklusi Keuangan dengan Peningkatan Status Menjadi Kantor Cabang
- Pegiat Otomotif Berkumpul, Demo Pengecatan Mengatasi Bodi Mobil Berkarat
- Inggris Berkomitmen Jalur Diplomasi Merespons Nuklir Iran
- Trump Siapkan Plutonium Era Perang Dingin untuk Tenaga Nuklir AS
- Pertemuan di Alaska Buntu, Trump Tebar Ancaman ke Rusia
- China: Junjung Keterbukaan, SCO Masih Terima Anggota Baru
Advertisement
Advertisement