Advertisement
Omicron Meledak, Ini Waktu Terbaik untuk Tes Swab PCR dan Antigen
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Tes swab PCR (Polymerase Chain Reaction) dan Antigen merupakan pemeriksaan yang paling umum dilakukan untuk mendeteksi infeksi virus SARS-CoV-2. Lalu, kapan sebenarnya waktu terbaik untuk melakukan tes Covid-19?
Dokter Spesialis Penyakit Dalam RA Adaninggar menjelaskan, waktu paling tepat untuk melakukan pemeriksaan adalah saat kemungkinan false negative paling rendah.
Advertisement
Yang dimaksud dengan false negative rendah adalah saat dimana Anda diperiksa pada kondisi bergejala yang dicurigai Covid atau kontak erat. False negative ini dapat dipengaruhi oleh waktu pemeriksaan yang kurang tepat (terkait perjalanan alamiah penyakit Covid-19) dan teknik pemeriksaan yang kurang tepat.
Perlu diketahui, tes Covid bersifat real time, artinya hanya menunjukkan kondisi saat pemeriksaan dilakukan. Oleh karena itu, hasil dapat berbeda tiap detik, tergantung perkembangan penyakit Covidnya.
BACA JUGA: Sudah Divaksin Booster, 8 Warga Bantul Tetap Dirawat di RS karena Covid-19
Untuk itu, dokter yang akrab disapa Ning ini memperingatkan untuk tidak mendiagnosis diri sendiri dan selalu berkonsultasi dengan dokter yang berkompeten.
Jika kondisi akut bergejala terjadi kurang dari lima hari, atau jika Anda tidak bergejala atau kontak erat, Anda Anda bisa melakukan tes PCR maupun Antigen.
Kemudian, jika kondisi akut bergejala terjadi lebih dari lima hari, segera lakukan tes PCR. Sedangkan, bila kondisi Anda sudah sembuh, Anda tidak perlu melakukan test, jika sudah melewati masa isolasi yang dianjurkan. Lakukan test lab lain jika dianjurkan oleh dokter.
Bila Bergejala 5 Hari atau Kurang
Apabila tes Antigen positif atau negatif dan PCR positif, maka, Anda terkonfirmasi positif Covid-19.
Kemudian, bila Antigen positif dan PCR negatif, maka Anda terkonfirmasi positif Covid-19, dimana kemungkinan besar false negative. Akan tetapi, Anda perlu melakukan isolasi dan boleh melakukan PCR ulang dalam 24 jam.
Sementara itu, apabila Antigen negatif dan PCR negatif, berarti Anda tidak terinfeksi Covid atau sudah sembuh dari Covid. Meskipun begitu, Anda masih mungkin terinfeksi atau memiliki Covid dengan false negative.
"Bila gejala mendukung, boleh ulang PCR atau tetap isolasi. Konsultasikan ke dokter bila kondisi masih pandemi dan zona merah," himbau dr Ning, mengutip akun Instagramnya, Selasa (8/2/2022).
Bila Bergejala Lebih dari 5 Hari
Pada gejala yang sudah berlangsung 5 hari atau lebih, puncak viral load mungkin sudah terlewati, sehingga hasil swab Antigen kebanyakan negatif atau false negative.
Jika Antigen positif dan PCR negatif atau positif, maka Anda terkonfirmasi Covid dan PCR bisa false negative. Meskipun begitu, Anda bisa melakukan PCR ulang dalam 24 jam dan tetap melakukan isolasi.
Lalu, bila Antigen negatif dan PCR positif, maka Anda terkonfirmasi Covid dan antigen bisa false negative. Karena itu, tetap lakukan isolasi.
Kemudian, jika Antigen negatif dan PCR negatif, maka Anda sudah sembuh dari Covid atau tidak terinfeksi. Meskipun begitu, Anda masih mungkin terinfeksi atau memiliki Covid dengan false negative. Bila gejala mendukung, Anda bisa melakukan PCR ulang atau tetap melakukan isolasi.
Bila Kontak Erat dan Belum Bergejala
Dr Ning menjelaskan, masa inkubasi Covid terjadi sekitar 2 hingga 14 hari. Meskipun begitu, masa inkubasi tiap orang berbeda-beda.
Jika Anda ingin melakukan PCR, periksakan diri Anda di hari ke-5 kontak. Apabila hasilnya negatif, maka Anda boleh mengakhiri karantina sembari tetap menaati prokes dan memantau gejala di hari ke-6 hingga 14 hari. Apabila muncul gejala, segera lakukan test ulang.
Sedangkan, jika Anda ingin melakukan test Antigen, segera periksakan diri Anda hari ke-2 kontak. Apabila hasilnya negatif, lanjutkan karantina dan ulangi tes Antigen 2 hingga 3 hari kemudian. Jika hasilnya negatif, maka ANda sudah bisa mengakhiri karantina sambil tetap menaati prokes dan memantau gejala di hari ke-6 hingga 14 hari. Apabila muncul gejala, segera lakukan test ulang.
Bila Tidak Bergejala
Bila tidak bergejala misalnya dilakukan sebagai syarat perjalanan atau acara, dr Ning mengatakan kemungkinan false akan lebih besar. Akan tetapi, kemungkinan false negative tetap lebih besar daripada false positive.
Jika Antigen atau PCR negatif, maka bisa jadi saat ini belum ditemukan materi genetik atau komponen virus.
Lalu, jika Antigen positif, maka ada baiknya untuk menganggap hasil tersebut sebagai terinfeksi Covid. Meskipun begitu, Anda bisa melakukan tes Antigen ulang atau PCR dalam 24 hingga 48 jam. Bila 2 kali negatif, kemungkinan hasil awal false positive.
Sementara itu, bila PCR positif, alangkah baiknya jika dianggap terinfeksi Covid. Meskipun begitu, Anda bisa melakukan tes PCR ulang dalam 24 hingga 48 jam. Bila 2 kali negatif, kemungkinan hasil awal false positive.
Namun, bila Anda memiliki riwayat pernah terinfeksi Covid dalam 3 bulan terakhir, hasil positif masih mungkin berasal dari sisa bangkai virus. Karena itu, segera konsultasikan dengan dokter.
Bagaimana dengan Evaluasi Kesembuhan?
Untuk evaluasi kesembuhan, dr Ning menyarankan agar menyelesaikan isolasi minimal 10 hari ditambah 3 hari bebas gejala, daripada mencari hasil negatif karena risiko false negative Antigen atau PCR tetap ada.
"Bila sudah melewati masa isolasi dan gejala hilang, tidak perlu test apapun untuk menentukan kesembuhan pada gejala ringan," ungkapnya.
Bila Anda masih memiliki gejala kurang dari 10 hari, apapun hasil tesnya, Anda masih tetap bisa menularkan. Jadi, lanjutkan isolasi Anda sampai selesai.
Kemudian, bila ternyata kurang dari 10 hari Anda sudah tidak bergejala, dan dua kali PCR hasilnya menunjukkan negatif selang 24 jam, maka Anda boleh mengakhiri masa isolasi.
Sebagai informasi, tes Antigen bisa false negative pada saat viral load mulai menurun, karena itu berhati-hatilah saat menentukan kesembuhan dengan antigen dan berkonsultasilah dengan dokter yang berkompeten.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis.com
Berita Lainnya
- Timnas Indonesia Ukir Dua Memori Indah di Stadion Abdullah bin Khalifa Qatar
- Tampil Gemilang, Ernando Dianggap Kerasukan Kiper Real Madrid Andriy Lunin
- From Zero to Hero, Ini Profil Komang Teguh Pahlawan Kemenangan Garuda Muda
- Talkshow Spesial Hari Kartini: Kembangkan Skill untuk Hadapi Ragam Tantangan
Berita Pilihan
- 2 Oknum Pegawai Lion Air Jadi Sindikat Narkoba, Begini Modus Operasinya
- Indonesia Gunakan Pengaruh Agar Deeskalasi Terjadi di Timur Tengah
- Kasus Pengemudi Arogan Mengaku Adik Jenderal Kini Diusut Bareskrim
- Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Ditutup Sementara
- Tol Jogja Solo Dilewati 109 Ribu Kendaraan Selama Libur Lebaran 2024
Advertisement
Syawalan ke Ponpes dan Panti Asuhan, Pj. Bupati Kulonprogo Salurkan Bantuan
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- KPU Jogja Koordinasi dengan Disdukcapil untuk Susun Data Pemilih Pilkada 2024
- Tol Jogja Solo Dilewati 109 Ribu Kendaraan Selama Libur Lebaran 2024
- Firli Bahuri Disebut Minta Uang Rp50 Miliar ke SYL
- Daftar Harga BBM Pertamina, Shell, dan BP-AKR per Kamis 18 April 2024
- Tertidur 22 Tahun Gunung Ruang Erupsi, Gempa hingga 944 Kali dalam Satu Hari
- Warga Jepang Gugat Pemerintah Soal Efek Samping Vaksin Covid-19
- Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Ditutup Sementara
Advertisement
Advertisement