Advertisement
Antraks Merebak, Sapi dari Gunungkidul Diawasi Ketat di Jawa Tengah

Advertisement
Harianjogja.com, KLATEN—Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Klaten memperketat pengawasan hewan ternak, terutama sapi, di perbatasan dengan Gunungkidul menyusul merebaknya penyakit antraks.
Kabid Peternakan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Klaten, Tri Yanto, mengatakan wilayah Klaten yang berbatasan langsung dengan Kecamatan Gedangsari, Gunungkidul, yakni Desa Karangturi dan Gentan di Kecamatan Gantiwarno; Desa Kaligayam, Kecamatan Wedi; Desa Karangasem dan Burikan, Kecamatan Cawas; serta Desa Bogem, Nengahan, dan Ngerangan di Kecamatan Bayat. Di desa-desa tersebut terdapat lebih dari 1.000 sapi.
Advertisement
PROMOTED: Dari Garasi Rumahan, Kini Berhasil Perkenalkan Kopi Khas Indonesia di Kancah Internasional
BACA JUGA: Gunungkidul Darurat Antraks, Butuh Penanganan Serius
Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Klaten melakukan gerak cepat antisipasi penularan antraks ke ternak terutama di wilayah perbatasan dengan Gunungkidul. Mulai pekan depan, seribuan sapi di wilayah perbatasan dengan Gunungkidul disuntik vaksin antraks.
“Dua tahun lalu sebenarnya ternak di wilayah Cawas sudah divaksinasi antraks. Tetapi ini kami lakukan kembali antisipasi agar tidak tertular,” kata Tri Yanto saat ditemui wartawan di Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Klaten, Kamis (3/2/2022).
Selain itu, ada penyemprotan disinfektan di kandang ternak.
“Kemarin kami sudah koordinasi dengan medis dan paramedis untuk dilakukan vaksinasi antraks kepada sapi-sapi di wilayah perbatasan. Selain itu, kami akan sosialisasi untuk antisipasi antraks mengundang camat, kades, serta PPL. Salah satunya dengan mengusahakan agar terus menjaga kebersihan kandang,” kata Tri Yanto.
Tri Yanto juga menjelaskan ada pengetatan pengawasan ternak di pasar hewan terutama di wilayah perbatasan seperti Pasar Hewan Prambanan serta Pasar Hewan Wedi. Petugas melakukan pengecekan kesehatan hewan secara rutin terutama dari wilayah-wilayah yang terdapat temuan kasus ternak terinfeksi antraks termasuk penyemprotan disinfektan di pasar secara rutin.
Tri Yanto mengatakan cici-ciri sapi yang terserang antraks adalah keluar darah dari lubang hidung atau dubur. Selain itu, sapi mati mendadak. “Antraks bisa menular dari hewan ke manusia tetapi tidak menular dari manusia ke manusia. Penularannya melalui sentuhan langsung, makan daging, atau menghirup udara di sekitar hewan yang terinfeksi antraks. Informasinya di sana [Gunungkidul] ada warga yang menunjukkan gejala mirip antraks,” jelas dia.
Pemantau Kesehatan Ternak Besar dan Unggas Kecamatan Prambanan, Margito, mengatakan upaya antisipasi persebaran antraks di Pasar Hewan Prambanan sudah dilakukan. secara rutin pasar disemprot disinfektan terutama setelah pasaran atau ramainya aktivitas jual-beli ternak di Pasar Prambanan saban Pon dan Legi.
“Kemudian kami berikan sosialisasi. Secara rutin setiap Pon dan Legi kami ada pemeriksaan secara klinis,” kata dia.
BACA JUGA: Mengenal Brandu, Tradisi di Gunungkidul yang Diduga Memicu 10 Warga Terpapar Antraks
Margito mengatakan hingga kini belum ada pelarangan ternak-ternak dari wilayah Gunungkidul masuk ke Pasar Hewan Prambanan. “Yang jelas kami rutin mengecek kondisi-kondisi ternak yang dijual di sini. Kami juga berikan pengertian kepada peternak terutama dari Gunungkidul kalau ada sapi keluar darah dari permukaan tubuh atau bahkan mati mendadak agar tidak dibeli,” kata dia.
Margito mengatakan kasus antraks di wilayah Gunungkidul hingga kini tak memengaruhi aktivitas jual-beli di Pasar Hewan Prambanan. Saat pasaran Pon pada Selasa (1/2/2022), ada 350 ekor sapi di Pasar Hewan Prambanan dan terjual 35-50 ekor. Saat pasaran Legi pada Minggu (30/1/2022), ada 245 ekor sapi yang didatangkan ke Pasar Hewan Prambanan dan terjual 25-30 ekor.Para pedagang berasal dari Klaten, Sleman, Gunungkidul, serta Kulonprogo.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Berita Pilihan
- Perbedaan Gaji Lurah dan Kepala Desa
- Cegah Penculikan Anak, Disdikpora DIY minta sekolah bentuk tim keamanan
- Digaji Rp172 Juta, Apa Tugas Kepala Otorita IKN dan Wakilnya?
- Sempat Tertunda karena Pandemi, Pembangunan Masjid Agung Jateng di Magelang Akhirnya Dimulai
- Purnawirawan Penabrak Mahasiswa UI Ingin Nyaleg
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Erick Thohir Bakal Pangkas Jumlah Bandara Internasional Jadi 15, Ini Alasannya
- 730 Juta Warga India Belum Terhubung ke Internet, Bandingkan dengan Indonesia
- Ragam Penyakit Tropis yang Mengintai di Indonesia
- Viral Pria Tua Hidup Tanpa Aliran Air dan Listrik di Semarang, Anaknya Ternyata Dokter
- Anies Baswedan Temui AHY di Kantor Demokrat, Kode Cawapres?
- Moge Diusulkan Boleh Masuk Jalan Tol, DPR: Bisa Tambah Arogan!
- Musyawarah Rakyat Tempatkan Airlangga di Tiga Besar Bersama Ganjar & Prabowo
Advertisement
Advertisement