Advertisement
Terkait Majapahit, Jokowi Ungkap Filosofi di Balik Nama Nusantara untuk Ibu Kota Negara
Presiden Joko Widodo memberikan keterangan di Istana Bogor, Jawa Barat, Kamis (8/1/2022). Bisnis - Fanny Kusumawardhani
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan alasan dirinya memilih Nusantara sebagai nama Ibu Kota Negara (IKN) di Kalimantan Timur.
Menurutnya, sejak awal ada banyak usulan nama IKN yang masuk ke Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Suharso yakni sekitar 80 nama.
Advertisement
"Kemudian dikerucutkan terus dan sampai ke Saya tinggal 8 atau 10 nama. Lalu, nama Nusantara yang paling banyak pendukungnya. Nama itu kan konseptualitas pulau-pulau yang kita miliki dan berkaitan dengan kemajemukan serta kebinekaan yang kita miliki," katanya dalam pertemuan bersama pemimpin redaksi media massa, Rabu (19/1/2022).
Adapun, kata Nusantara muncul pertama kali dalam kitab Negarakertagama di zaman Majapahit. Dalam era Majapahit, Nusantara menggambarkan sistem kenegaraan yang dianut oleh kerajaan yang berpusat di pulau Jawa tersebut.
Di dalam Kitab Negarakertagama mencantumkan wilayah-wilayah 'Nusantara', yang pada masa sekarang dapat dikatakan mencakup sebagian besar wilayah modern Indonesia (Sumatra, Kalimantan, Nusa Tenggara, sebagian Sulawesi dan pulau-pulau di sekitarnya, sebagian Kepulauan Maluku, dan Papua Barat) ditambah wilayah Malaysia, Singapura, Brunei dan sebagian kecil Filipina bagian selatan.
Kata Nusantara juga muncul dalam Sumpah Palapa yang diucap oleh Gajah Mada: Sira Gajah Mada pepatih amungkubumi tan ayun amukita palapa, sira Gajah Mada: Lamun huwus kalah Nusantara ingsun amukti palapa, lamun kalah ring Gurun, ring Seram, Tanjungpura, ring Haru, ring Pahang, Dompo, ring Bali, Sunda, Palembang, Tumasik, samana ingsun amukti palapa.
Sebelumnya, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa mengatakan Presiden telah menyampaikan nama IKN) yakni Nusantara.
BACA JUGA: Fantastis! Kasus Korupsi Garuda Indonesia Rugikan Negara Rp3,6 Triliun
Dia menjelaskan, alasan pemilihan nama tersebut adalah, karena nama Nusantara sudah dikenal sejak dahulu dan menjadi ikonik di dunia internasional. Selain itu, nama Nusantara mudah dan menggambarkan kenusantaraan bangsa Indonesia.
"Saya yakin kita semua setuju dengan istilah Nusantara ini," ujarnya dalam Rapat Panitia Kerja (Panja) Rancangan Undang-Undang Ibu Kota Negara (RUU IKN) di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (17/1/2022).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Rumah Tua di Kawasan Pecinan Semarang Kubur 5 Panghuninya, 1 Orang MD
- Wabah Flu Burung Jerman Berpotensi Menyebar ke Negara Tetangga Eropa
- Diguyur Hujan Deras, Semarang Kembali Banjir
- Tokoh hingga Sultan dari Berbagai Daerah Mendeklarasikan FKN
- Ketum Muhammadiyah Berharap Generasi Muda Mewarisi Nilai Sumpah Pemuda
Advertisement
Advertisement
Desa Wisata Adat Osing Kemiren Banyuwangi Masuk Jaringan Terbaik Dunia
Advertisement
Berita Populer
- Pemkab Sleman Beri Penghargaan Bagi Pemuda-Pemudi Inspiratif
- Jadwal SIM Keliling di Gunungkidul, Rabu 29 Oktober 2025
- Pasar Murah Jadi Upaya Pengendalian Inflasi di Gunungkidul
- Alami Cedera Lutut, Dani Carvajal Diprediksi Absen Hingga 2026
- Jadwal DAMRI Menuju Bandara YIA, 29 Oktober 2025
- Infrastruktur Bantul 2025, Progres 70 Persen, Target Rampung Desember
- OUTLOOK PERBANKAN Hadapi 2026, Bank BPD DIY Siapkan Strategi Adaptif
Advertisement
Advertisement




