Advertisement
Miliarder Bermunculan karena Tol Jogja-Solo, Warga Desa Ini Ogah Berfoya-foya, Tak Mau Beli Mobil

Advertisement
Harianjogja.com, KLATEN -Tol Jogja-Solo memunculkan Orang kaya baru (OKB) di Desa Kuncen, Kecamatan Ceper pascapembayaran uang ganti rugi (UGR) beberapa waktu lalu. Meski banyak OKB, warga terdampak jalan tol Jogja-Solo di Kuncen diyakini dapat menghindari gaya hidup konsumtif di tengah berlimpahnya rupiah.
Hal itu diungkapkan Kepala Desa (Kades) Kuncen, Kecamatan Ceper, Muryadi, saat ditemui Solopos, di kantornya, Kamis (13/1/2022).
Advertisement
Desa Kuncen, Kecamatan Ceper menjadi salah satu desa di Kabupaten Bersinar yang terdampak jalan tol Jogja-Solo. Nantinya, di Kuncen juga akan dijadikan sebagai salah satu exit tol jalan tol Jogja-Solo di Klaten. Selain Kuncen, exit tol di Klaten berlokasi di exit tol kota di Desa Ngawen, Kecamatan Ngawen dan exit tol Prambanan di Jogonalan.
BACA JUGA: Polisi Tangkap Pelaku Pencurian Perangkat APILL
"Warga kami sudah menerima UGR jalan tol Solo-Jogja. Di sini, semuanya setuju dengan proyek jalan tol Solo-Jogja," kata Muryadi. Muryadi mengatakan lahan terdampak jalan tol Jogja-Solo di Kuncen mencapai 92 bidang. Sebagian besar lahan terdampak jalan tol Solo-Jogja di Kuncen berupa sawah. Dari jumlah tersebut, sebanyak empat bidang sebagai tanah kas desa (TKD).
"UGR jalan tol Solo-Jogja yang diterima warga di sini ada yang Rp4 miliar per orang lalu Rp8 miliar per orang [bahkan lebih]. Ada juga yang memperoleh Rp5 juta per orang. Memang, banyak yang punya duit setelah pembayaran UGR jalan tol Solo-Jogja itu," kata Muryadi.
Meski banyak orang berduit, lanjut Muryadi, warga terdampak jalan tol di desanya tetap dapat mengendalikan diri guna menghindari budaya konsumtif. Di setiap pertemuan dengan warga, Pemdes Kuncen selalu menekankan sikap hati-hati dan waspada dalam membelanjalan UGR.
"Kenyataannya seperti itu. Hingga sekarang, di sini ini tak ada warga terdampak jalan tol Jogja-Solo yang membeli mobil baru. Jarang mendirikan rumah baru juga [hanya ada satu orang]. Misalnya ada yang beli sepeda motor baru, jumlahnya pun kurang dari 10 orang. Memang harus seperti itu. Tak perlu berfoya-foya. Kalau bisa, UGR yang baru saja diperoleh dibelikan tanah lagi. Ada juga yang ditabung dan diberikan ke anak," katanya.
Muryadi mengatakan suasana di Desa Kuncen bakal semakin ramai seiring akan difungsikannya jalan tol Jogja-Solo ke depan. Harga tanah di Kuncen mulai mengalami kenaikan secara signifikan.
"Di desa kami itu ada empat bidang TKD yang kena. Itu saja dinilai Rp600.000 per meter persegi. Harga pasaran sawah di sini senilai Rp250.000 persegi. Begitu jalan tol dan exit tol difungsikan, saya yakin kondisi di desa kami akan jauh lebih ramai," katanya.
Terpisah, Kepala Desa (Kades) Senden, Kecamatan Ngawen, Setya Sugiyanto, mengatakan lahan terdampak jalan tol Solo-Jogja di desanya mencapai 187 bidang. Pencairan UGR jalan tol Solo-Jogja di Senden berlangsung bertahap. "Kami berpesan ke warga agar memanfaatkan UGR sebaik-baiknya. Jangan digunakan untuk hura-hura. Silakan bisa dibelikan tanah atau rumah lagi [termasuk ditabung]," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Solopos.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Ulang Tahun ke-90, Dalai Lama Ingin Hidup hingga 130 Tahun
- Kementerian HAM Menjadi Penjamin Pelaku Persekusi Retret, DPR Bertanya Alasannya
- Kementerian Sosial Pastikan Pembangunan 100 Sekolah Rakyat Dimulai September 2025
- KPK akan Pelajari Dokumen Terkait Kunjungan Istri Menteri UMKM ke Eropa
- Donald Trump Ingin Gelar UFC di Gedung Putih
Advertisement

Pemkot Jogja Siapkan Pembatasan Bus Besar dan Uji Coba Malioboro Bebas Kendaraan Bermotor Tahun Ini
Advertisement

Jalur Hiking Merapi di Argobelah Klaten Kian Beragam dengan Panorama Menarik
Advertisement
Berita Populer
- Nurmala Kartini Sjahrir, Adik Luhut yang Diunggulkan jadi Dubes Indonesia di Jepang, Berikut Profilnya
- Sekolah Rakyat Dibangun Mulai September 2025, Dilengkapi Dapur dan Asrama
- 29 Penumpang Belum Ditemukan, Manajemen KMP Tunu Pratama Jaya Minta Maaf
- DPR RI Bentuk Tim Supervisi Penulisan Ulang Sejarah
- Kemensos: Anak Jalanan Jadi Target Utama Ikuti Sekolah Rakyat
- Banjir di DKI Jakarta Rendam 51 RT
- Kementerian PKP Siapkan Rp43,6 Trilun untuk Merenovasi 2 Juta Rumah Tak Layak Huni
Advertisement
Advertisement