Advertisement
200 Orang Tewas karena Serangan Bandit Bersenjata di Nigeria

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA--Sedikitnya 200 orang diperkirakan tewas dalam serangan bandit bersenjata di Negara Bagian Zamfara, Nigeria barat laut. Teror itu menyusul serangan udara militer di tempat persembunyian mereka pekan lalu.
Pemerintah negara bagian mengatakan 58 orang tewas dalam pembunuhan massal itu. Namun, penduduk setempat yang kembali ke desa mereka pada kemarin untuk mengatur pemakaman massal mengatakan bahwa jumlah korban tewas melebihi 200 orang.
Advertisement
Militer melakukan serangan udara pada hari Senin pekan lalu dengan sasaran di hutan Gusami dan desa Tsamre barat di Zamfara. Mereka menewaskan lebih dari 100 bandit termasuk dua pemimpin mereka.
Lebih dari 300 pria bersenjata dengan sepeda motor menyerbu delapan desa di daerah lokal Anka di Zamfara pada Selasa dan mulai menembak secara sporadis, menewaskan sedikitnya 30 orang.
Penyerang juga mengamuk melalui 10 desa di distrik Anka dan Bukkuyum pada Rabu hingga Kamis, menembaki warga dan menjarah serta membakar rumah.
Babandi Hamidu, seorang penduduk desa Kurfa Danya, mengatakan para penyerang menembak "siapa pun yang melihat".
"Lebih dari 140 orang terkubur di 10 desa dan pencarian lebih banyak jenazah sedang berlangsung karena banyak orang yang belum ditemukan," kata Hamidu seperti dikutip Aljazeera.com, Minggu (9/1/2022).
Presiden Muhammadu Buhari mengatakan dalam sebuah pernyataan pada Sabtu bahwa militer memperoleh lebih banyak peralatan untuk melacak dan menghilangkan geng-geng kriminal, yang telah membuat orang-orang melakukan teror, termasuk melalui pengenaan pajak ilegal pada komunitas yang dikepung.
Serangan terbaru terhadap orang-orang tak bersalah oleh para bandit adalah tindakan putus asa oleh para pembunuh massal, sekarang di bawah tekanan tanpa henti dari pasukan militer kami," kata Buhari.
Buhari menambahkan, pemerintah tidak akan mengalah dalam operasi militernya untuk menyingkirkan gerombolan bersenjata tersebut.
Nigeria barat laut telah mengalami peningkatan tajam dalam penculikan massal dan kejahatan kekerasan lainnya sejak akhir 2020 saat pemerintah berjuang untuk menjaga hukum dan ketertiban.
Tahun lalu, bandit menjadi berita utama internasional dengan serangkaian serangan di sekolah dan perguruan tinggi di mana mereka menculik ratusan murid. Sebagian besar dibebaskan tetapi beberapa dari siswa itu masih ditahan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Hasil Pemeriksaan Kecelakaan Pesawat Udara Air India, Kedua Mesin Mati di Udara Setelah Lepas Landas
- Penerima Bansos Terlibat Judol, Wakil Ketua MPR: Layak Diganti
- Top Ten News Harianjogja.com, Sabtu 12 Juli 2025: Dari Tom Lembong Sampai Harganas
- Pangkas Birokrasi Federal, Donald Trump Pecat 1.300 Pegawai Departemen Luar Negeri
- Jumlah Penduduk Indonesia Capai 286,69 Juta Jiwa per Juni 2025, Terbanyak Laki-Laki
Advertisement

10 SD Tidak Dapat Murid Baru di Gunungkidul Tak Langsung Ditutup
Advertisement
Tren Baru Libur Sekolah ke Jogja Mengarah ke Quality Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Hasil Penulisan Ulang Sejarah Bakal Diuji Publik 20 Juli 2025
- Tersangka Korupsi Minyak Mentah Riza Chalid Diduga Sudah Berada di Singapura, Kejagung Masukkan ke Daftar Cekal
- Kasus Chromebook, Kejaksaan Agung Menggeledah Kantor GoTo dan Menyita Ratusan Dokumen
- Jumlah Penduduk Indonesia Capai 286,69 Juta Jiwa per Juni 2025, Terbanyak Laki-Laki
- Jaksa Sebut Tom Lembong Tak Terima Uang, Tapi Kebijakannya Untungkan 10 Pihak
- Aceh Diguncang Gempa Magnitudo 5,1, Begini Penjelasan BMKG
- Begini Alur Kuota Haji 2026 dari Arab Saudi untuk Indonesia, Kata Istana
Advertisement
Advertisement