Advertisement
PKS Ingatkan Jokowi: Jangan Main-main dengan Api!

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA- Presiden PKS Ahmad Syaikhu mengingatkan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) agar tidak bermain-main dengan api terkait penanganan Covid-19.
Hal itu dia sampaikan saat membacakan Pidato Kebangsaan Akhir Tahun 2021 pada Kamis malam (30/12/2021) .
Advertisement
Syaikhu menyitir pernyataan Jokowi dalam pidato kenegaraan 16 Agustus 2021 yang menyebut krisis dan pandemi seperti api. Api bisa dihindari tapi sekaligus bisa menerangi. Menyakitkan tetapi juga menguatkan.
"Kami setuju dengan ungkapan Bapak Presiden RI tersebut. Kita sebagai bangsa harus ekstra hati-hati dan mawas diri. Kita semua harus ingat sebuah peribahasa, 'Jangan pernah bermain-main dengan api nanti kamu akan terbakar. Dan jangan sekali-kali membiarkan api membakar, jika kamu tidak mampu memadamkannya," ujar Syaikhu dalam keterangan resmi, Jumat (31/12/2021).
Dia menyebut Bangsa Indonesia pernah merasakan pahit dan sakitnya akibat krisis pandemi Covid-19 yang menimpa masyarakat dalam dua tahun terakhir.
Bahkan, Syaikhu mengatkan bahwa kasus kematian harian Indonesia bahkan sempat menduduki posisi puncak tertinggi di dunia.
Saat periode tersebut, lanjutnya, semua elemen masyarakat merasakan kematian begitu sangat dekat dengan mereka. Sistem kesehatan lumpuh dan banyak pasien tak tertangani sehingga banyak korban meninggal ditemukan di rumah.
"Kisah pilu itu jangan sampai terulang kembali. Pemerintah harus menjadikan itu catatan penting sebagai antisipasi gelombang berikutnya di masa mendatang," ungkap dia.
BACA JUGA: PEMBANGUNAN JOGJA 2021: Proyek Infrastruktur Jalan Terus
Dia mengatakan saat ini kasus Covid-19 memang menurun signifikan. Namun demikian, dia meminta pemerintah dan semua patut waspada dan ekstra hati-hati di masa depan.
Apalagi, Kementerian Kesehatan RI menyampaikan bahwa saat ini sudah ada 46 kasus Covid-19 varian Omicron yang ditangani akibat transmisi dari luar negeri. Kemenkes RI juga mengkonfirmasi bahwa sudah ditemukan 1 kasus Omicron transmisi lokal.
"Fakta-fakta ini harus menjadi peringatan bagi pemerintah dan kita semua untuk lebih berhati-hati dan tetap disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan," ujar Syaikhu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Top Ten News Harianjogja.com, Sabtu 12 Juli 2025: Dari Tom Lembong Sampai Harganas
- Pangkas Birokrasi Federal, Donald Trump Pecat 1.300 Pegawai Departemen Luar Negeri
- Jumlah Penduduk Indonesia Capai 286,69 Juta Jiwa per Juni 2025, Terbanyak Laki-Laki
- Kasus Chromebook, Kejaksaan Agung Menggeledah Kantor GoTo dan Menyita Ratusan Dokumen
- Top Ten News Harianjogja.com, Jumat 11 Juli 2025: Dari Polda Jateng Grebek Pabrik Pupuk Palsu sampai Penemuan Mayat Pegawai Kemendagri
Advertisement

Pembangunan Tol Jogja-Solo Segmen Prambanan-Purwomartani Sesuai Rencana, Target 2026 Sampai Gerbang Tol Kalasan
Advertisement
Tren Baru Libur Sekolah ke Jogja Mengarah ke Quality Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Sertipikat Elektronik Diterapkan Bertahap, Sertipikat Tanah Lama Tetap Berlaku
- BGN Minta Anggaran Makan Bergizi Gratis Ditambah Jadi Rp335 Triliun
- Polda Metro Jaya Targetkan Penyelidikan Kasus Kematian Diplomat Staf Kemenlu Rampung dalam Sepekan
- Hasil Penulisan Ulang Sejarah Bakal Diuji Publik 20 Juli 2025
- Tersangka Korupsi Minyak Mentah Riza Chalid Diduga Sudah Berada di Singapura, Kejagung Masukkan ke Daftar Cekal
- Kasus Chromebook, Kejaksaan Agung Menggeledah Kantor GoTo dan Menyita Ratusan Dokumen
- Jumlah Penduduk Indonesia Capai 286,69 Juta Jiwa per Juni 2025, Terbanyak Laki-Laki
Advertisement
Advertisement