Advertisement

Muhadjir Effendy: Kebijakan Pembatasan saat Nataru Masih Bisa Berubah

Sunartono
Selasa, 21 Desember 2021 - 08:57 WIB
Sunartono
Muhadjir Effendy: Kebijakan Pembatasan saat Nataru Masih Bisa Berubah Menko PMK RI Muhadjir Effendy saat memberikan orasi ilmiah di UAD, Senin (20/12/2021). - Ist.

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA--Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) RI Muhadjir Effendy menyatakan kebijakan terkait libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) masih bisa berubah sehingga semua pihak harus bersiap. Saat ini pemerintah sedang menggodok aturan tersebut.

“Nataru masih ada beberapa hari kan, ini akan dievaluasi termasuk hari ini [Senin] nanti Pak Presiden akan melaksanakan rapat terbatas, termausk evaluasi PPKM dan mungkin akan menetapkan kebijakan bagaimana nataru akan dilakukan,” kata Muhadjir kepada wartawan di sela-sela menghadiri Dies Natalis Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Jogja Senin (20/12/2021).

Advertisement

Muhadjir menyatakan semua pihak harus siap dengan kemungkinan terjadinya perubahan kebijakan Nataru. Hal ini bukan berarti pemerintah tidak konsisten, akan tetapi menyesuikan dengan kondisi Covid-19. Peraturan terkait Covid-19 bisa cepat berubah karena untuk menjaga keseimbangan antara penanganan Covid-19 dengan pemulihan ekonomi keduanya bisa berjalan secara maksimal.

“Artinya kita harus siap-siap lah untuk menghadapi kemungkinan adanya perubahan ketentuan [pembatasan], itu kan penyesuaian karena memang Covidnya berubah-ubah, jadi itu bukan berarti kami tidak konsisten. Tetapi itu menjaga agar keseimbangan antara penanganan covid dengan ekonomi menemukan titik optimum,” ujarnya.

Target 6 Juta

Mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Malang ini menambahkan, terkait vaksinasi anak ditargetkan mampu mencapai 6 juta anak hingga akhir Desember 2021 yang tersisa 10 hari. Adapun secara umum target vaksinasi sebanyak 27,6 juta anak. Namun sangat tergantung dengan ketersediaan vaksin, karena baru Sinovac yang mendapatkan izin dari BPOM. “Semoga nanti ada vaksin mereka lain yang bisa digunakan untuk vaksin anak,” katanya.

Ia menambahkan vaksinasi anak sangat penting karena diharapkan mencegah Covid-19 pada anak. Selain itu dapat menambah rasa percaya diri dalam melaksanakan pembelajaran tatap muka.

“Kasus covid terutama sampai parah terjadi pada anak memang kecil angkanya, tetapi anak adalah mata rantai dengan pihak lain, penular misalnya dekat dengan orang tuanya, dekat dengan kakek neneknya yang lansia. Kalau anak sudah divaksin, sama juga dangan melindungi secara tidak langsung terhadap usia lanjut,” ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

DIY Peroleh Kuota Transmigrasi untuk 16 KK di 2024

Jogja
| Kamis, 25 April 2024, 05:37 WIB

Advertisement

alt

Rekomendasi Menyantap Lezatnya Sup Kacang Merah di Jogja

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 07:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement