Advertisement

Masyarakat Diimbau Hindari Aktivitas di Sungai Lereng Merapi

Newswire
Selasa, 07 Desember 2021 - 14:17 WIB
Sunartono
Masyarakat Diimbau Hindari Aktivitas di Sungai Lereng Merapi Penampakan Kali Gendol dari Bendungan Kali Gendol di Desa Argomulyo, Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman, Kamis (31/1/2019). - Harian Jogja/Hafit Yudi Suprobo

Advertisement

Harianjogja.com, BOYOLALI--Masyarakat Diimbau untuk menghindari aktivitas penambangan di wilayah sungai yang berhulu dari puncak Gunung Merapi, selama musim hujan ekstrem.

Kepala BPBD Kabupaten Boyolali Widodo Munir mengaku sudah mendiskusikan agar masyarakat untuk sementara menghindari aktivitas penambangan di wilayah sungai yang berhulu dari Gunung Merapi dimana pun di wilayah Boyolali.

Advertisement

Ppada musim hujan saat ini sulit dideteksi datangnya lahar dingin seperti di Kali Apu Selo Boyolali atau Kali Woro di wilayah Klaten, di Kali Boyong Sleman dan lainnya.

BACA JUGA : Warga Siap Jika Sewaktu-waktu Status Merapi Naik

Widodo Munir mengatakan imbauan tersebut sudah disampaikan dan harapannya masyarakat dapat menindaklanjuti kewaspadaannya. Masyarakat harus menyadari karena puncak musim hujan terjadi sekitar bulan Januari 2022. Artinya, sekarang sudah terjadi lahar dingin berpotensi mengalir di beberapa sungai di sekitar Gunung Merapi.

"Kami minta kesadaran masyarakat baik di lereng Gunung Merapi maupun daerah lainnya di Boyolali untuk tidak melakukan penambangan rakyat yang pengendaliannya melalui imbauan-imbauan seperti ini. Potensi yang berbahaya di Boyolali saat ini, adanya lahar dingin dari puncak Merapi," katanya, Selasa (7/12/2021).

Musim hujan saat ini, sudah menuju ke puncak sehingga dari hari ke hari hujan semakin lebat. Oleh karena itu, masyarakat diminta untuk menghindari kemungkinan terjadinya, banjir, tanah longsor, dan angin ribut, katanya.

Menyinggung perkembangan aktivitas Merapi, kata dia, BPBD Boyolali setiap minggu selalu menerima informasi perkembangan aktivitas Gunung Merapi dari Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta, kemudian diteruskan kepada camat terkait perkembangannya.

Menurut dia, perkembangan status aktivitas Merapi hingga saat ini, sudah di level III atau siaga, tetapi berdasarkan pantauan dari BPPTKG potensi kerawanan bencana mengarah ke barat daya antara lain Kali Boyong (Sleman), dan sebagian Kali Woro (Klaten).

BACA JUGA : BPPTKG: Merapi Bisa Saja Erupsi Seperti Semeru

Namun, di wilayah Boyolali dari pantauan BPPTKG rawan bencana masih relatif aman. Kendati demikian, pihaknya terus menyampaikan informasi dari BPPTKG termasuk kondisi iklim yang disampaikan setiap hari kepada camat agar warga masyarakat di Boyolali waspada dan berjaga-jaga. Jika turun hujan sangat lebat ada kemungkinan potensi gugur material yang menutup kawah Merapi meningkat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Puluhan Kilogram Bahan Baku Petasan Disita Polres Bantul

Bantul
| Kamis, 28 Maret 2024, 21:27 WIB

Advertisement

alt

Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII

Wisata
| Senin, 25 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement