Advertisement
Buka Kongres Aumni GMNI, Jokowi: Kita Harus Berwatak Trendsetter, Bukan Follower!
Presiden Joko Widodo memberikan pernyataan resmi terkait kebijakan PPKM Darurat di Jawa-Bali mulai 3-20 Juli 2021 - Youtube: Sekretariat Presiden
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA — Presiden Joko Widodo (Jokowi) membuka Kongres IV Persatuan Alumni Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) 2021 pada Senin (6/12).
Dalam kongres bertema 'Nasionalisme Menjawab Tantangan Zaman', Jokowi mengatakan bahwa dunia yang semakin terbuka dengan interaksi dan disrupsi yang semakin tinggi, nasionalisme dan kedaulatan bangsa menghadapi tantangan-tantangan baru.
Advertisement
BACA JUGA : Survei: Kepercayaan Masyarakat ke Jokowi Merosot, Politik Hukum Paling Buruk
Menurutnya, kedaulatan tidak bisa hanya dimaknai sebagai kemampuan mengusir penjajah atau menutup diri sehingga tidak ada pihak luar yang masuk ke Tanah Air.
“Kedaulatan adalah kemanfaatan secara maksimal untuk masyarakat, bangsa, dan negara,” kata Jokowi dikutip dari YouTube Setpres, Senin (6/12/2021).
Dalam dunia yang semakin terbuka dan interaksi yang semakin tinggi, imbuhnya, gelombang globalisasi tak terhindarkan lagi.
"Bukan hanya mobilitas fisik dan barang yang semakin mudah, tapi mobilitas gagasan dan mobilitas pengetahuan lebih tinggi melalu ranah-tanah digital," ujarnya.
Kepala Negara menyebut globalisasi melahirkan dunia yang hiperkompetisi atau kompetisi yang superketat.
“Untuk itu satu pilar untuk menjaga kedaulatan adalah memenangkan kompetisi baik di pasar dalam negeri maupun global. Kita harus lebih unggul dari negara lain dan harus mampu mendahului negara lain dalam dunia yang semakin kompetitif sekarang ini,” tegasnya.
Jokowi menegaskan, kedaulatan harus diperjuangkan dengan keberanian untuk menemukan cara-cara baru. Untuk bisa mendahului negara lain dia mengungkapkan tidaklah mungkin menggunakan cara-cara yang sama.
"Tidaklah mungkin menggunakan tangga-tangga yang sama, tidaklah mungkin menggunakan tangga-tangga yang dipakai negara maju di masa yang lalu. Untuk mendahului kereta yang lain tidaklah mungkin menggunakan rel yang sama, untuk mendahului negara lain tidaklah mungkin kita menggunakan cara-cara yang sama," ujar Jokowi.
Dia mengatakan bahwa Indonesia harus segera menemukan cara-cara baru untuk bisa mendahului negara lain.
"Kita tidak cukup hanya naik tangga, kita harus melompat, kalau tidak melompat jangan berharap bisa mendahului negara lain yang sudah lebih maju. Kita harus melakukan lompatan kemajuan dan berwatak trendsetter bukan berwatak follower," ucap Jokowi.
BACA JUGA : Jokowi Minta Polri Hormati Kebebasan Berpendapat
Jokowi pun mendorong agar kedaulatan diperjuangan dengan inovasi dan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi. Menurutnya, revolusi industri jilid ke-4 dan pandemi Covid-19 telah mendisrupsi seluruh sendi kehidupan manusia menuju normalitas baru.
"Dua disrupsi ini harus kita manfaatkan sebagai peluang, tatkala dunia berhenti sejenak, kita harus tetap maju,” kata Jokowi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Impor Pakaian Bekas Ilegal Diduga Berasal dari Tiga Negara Ini
- Kereta Khusus Petani Pedagang Rute Merak-Rangkasbitung Siap Beroperasi
- Jaksa Umumkan Tersangka Baru dalam Kasus Perampokan Museum Louvre
- WHO Sebut Cacar Monyet Terdeteksi di 5 Negara di Luar Afrika
- Mulai 3 November, Tiket Pendakian Gunung Rinjani Resmi Naik
Advertisement
DPUPKP Bantul Petakan Titik Genangan dan Talut Rawan Longsor
Advertisement
Wisata DEB Balkondes Karangrejo Borobudur Ditawarkan ke Eropa
Advertisement
Berita Populer
- Fluktuasi Berat Badan Ekstrem Bisa Merusak Ginjal
- Nicolo Bulega Debut di MotoGP Gantikan Marquez yang Masih Cedera
- Merah Muda Fest Hadirkan Semangat Baru Pemuda Indonesia
- Puluhan Siswa SD di Jakarta Barat Diduga Keracunan MBG
- Ok Taecyeon Umumkan Pernikahan, Tulis Surat Cinta untuk Fans
- Mulai 3 November, Tiket Pendakian Gunung Rinjani Resmi Naik
- Persita Ditahan Imbang Bhayangkara FC 1-1, Duel Penuh Drama
Advertisement
Advertisement



