Advertisement
Erupsi Susulan Semeru Kembali Timbulkan Hujan Abu

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Erupsi susulan Gunung Semeru kembali menimbulkan hujan abu di Desa Pronojiwo, Kecamatan Pronojiwo, Lumajang pada Minggu Siang (5/12/2021).
Hujan abu ini diduga sebagai dampak dari aktivitas vulkanik Gunung Semeru yang memiliki ketinggian 3.676 meter di atas permukaan laut. Tini (47 tahun), warga Desa Pronojiwo mengatakan Gunung Semeru terlihat cerah pada Minggu pagi (5/12/2021).
Advertisement
"Namun, menjelang siang hari, pandangan sudah tertutup kabut abu Gunung Semeru. Warnanya abu-abu dan hujan abu terasa cukup deras," kata Tini seperti dilansir dari Tempo.co, Minggu (5/12/2021).
Tini yang juga berprofesi sebagai praktisi seni tradisi tari ini mengatakan daerah yang paling terdampak di Pronojiwo, yakni di Desa Supiturang dan Oro-oro Ombo. "Kondisinya cukup mencemaskan," imbuhnya.
Sementara itu, Pos Pengamatan Gunung Semeru lebih intensif dalam melaporkan hasil pengamatan baik secara visual maupun kegempaan di sekitar lokasi bencana.
Jika sebelumnya pelaporan dilakukan 24 jam sekali, saat ini pelaporan dilakukan setiap 6 jam sekali.
Hasil pengamatan kegempaan sejak dinihari hingga pagi tadi sekitar pukul 06.00 WIB menyebutkan 1 kali gempa letusan/erupsi dengan amplitudo 14 mm, dan lama gempa 40 detik, 1 kali gempa awan panas guguran dengan amplitudo 10 mm dan lama gempa 201 detik, 3 kali gempa guguran dengan amplitudo 7-10 mm dan lama gempa 100-200 detik serta 2 kali gempa hembusan dengan amplitudo 3-6 mm, dan lama gempa 40-45 detik.
PVMBG mengeluarkan rekomendasi masyarakat/pengunjung/wisatawan untuk tidak beraktivitas dalam radius 1 kilometer dari kawah/puncak Semeru dan jarak 5 kilometer arah bukaan kawah di sektor Tenggara - Selatan, serta mewaspadai awan panas guguran, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Semeru.
Radius dan jarak rekomendasi ini akan dievaluasi terus untuk antisipasi jika terjadi gejala perubahan ancaman bahaya.
"Kami juga meminta masyarakat menjauhi atau tidak beraktivitas di area terdampak material awan panas karena saat ini suhunya masih tinggi. Perlu diwaspadai juga potensi luncuran di sepanjang lembah jalur awan panas Besuk Kobokan," tulis PVMBG dalam keterangan resmi.
Bukan itu saja, PVMBG juga meminta warga agar mewaspadai ancaman lahar di alur sungai/lembah yg berhulu di Gunung Semeru (mengingat banyaknya material vulkanik yg sudah terbentuk).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Kasus Pemerasan Artis Sinetron MR, Polisi Menyita Enam Video Syur Sesama Jenis
- Adik Ipar Ganjar Pranowo Dituntut 5,5 Tahun Penjara karena Korupsi Pembangunan Jembatan Sungai Gintung
- Akan Tenggelam, Ribuan Warga Tuvalu Ajukan Visa Iklim untuk Bermigrasi ke Australia
- Buntut Tragedi di Maluku Tenggara, UGM Evaluasi Sistem KKN
- Para Advokat Perekat Nusantara dan TPDI Somasi Gibran, Untuk Segera Mundur Sebagai Wapres
Advertisement

Porda XVII DIY 2025: Sleman Mulai Siapkan OPD Pendamping Cabor Demi Membidik Juara Umum
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- KPK Cekal Mantan Wadirut BRI ke Luar Negeri Terkait Dugaan Korupsi Pengadaan EDC
- Kejagung Periksa Pihak Google Terkait Penyidikan Dugaan Korupsi Laptop Chromebook
- Kemenag Siapkan Regulasi Terkait Tata Kelola Rumah Doa
- Api Melahap RS Hermina Jakarta, Polisi Selidiki Penyebab Kebakaran
- KPK Panggil Pihak Swasta Terkait Suap Pengadaan Barang di MPR RI
- Pembubaran Kegiatan Ibadah dan Perusakan Rumah Retret di Sukabumi, Kemenag Siapkan Regulasi Rumah Doa
- Pemkab Bantul Siapkan Siswa Cadangan Sekolah Rakyat
Advertisement
Advertisement