Advertisement
Obat Produk GSK Efektif Obati Varian Omicron?

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA-Dalam sebuah tes awal, GlaxoSmithKline Plc mengklaim obat antibodi Covid-19 buatannya efektif melawan varian omicron baru.
Tes laboratorium dari mutasi yang ditemukan pada varian menunjukkan obat tersebut masih aktif melawan virus, kata Glaxo dalam sebuah pernyataan dilansir dari Bloomberg. Pembuat obat itu sekarang melakukan eksperimen in vitro untuk mengkonfirmasi respons terhadap kombinasi semua mutasi omicron.
Advertisement
Pengamatan Glaxo datang di tengah ketidakpastian tentang apakah omicron mengikis pertahanan obat-obatan dan vaksin yang ada. Banyaknya mutasi, terutama pada protein lonjakan yang menjadi target sebagian besar perawatan, telah memicu kekhawatiran di seluruh dunia dan menakuti pasar keuangan.
Hasil awal Glaxo belum membuktikan antibodi itu efektif melawan omicron, menurut Sam Fazeli dari Bloomberg Intelligence. “Ada kemungkinan bahwa ketika semua mutasi diuji sekaligus, akan ada penurunan netralisasi,” kata analis dalam sebuah catatan.
Regeneron Pharmaceuticals Inc. awal pekan ini mengatakan sedang melakukan pengujian lebih lanjut setelah bukti awal menunjukkan bahwa antibodinya sendiri mungkin kurang efektif.
Antibodi Regeneron dan Eli Lilly & Co. lebih cenderung berjuang melawan omicron daripada Glaxo karena di mana mutasi terletak pada protein lonjakan, menurut Fazeli.
Sotrovimab Glaxo mengurangi risiko rawat inap dan kematian pada orang dengan Covid ringan hingga sedang sebesar 79% dalam uji coba. Obat itu mendapat izin dari regulator Inggris pada hari Kamis. Saham Glaxo menunjukkan sedikit perubahan dalam perdagangan London.
“Sotrovimab sengaja dirancang dengan mempertimbangkan virus yang bermutasi,” kata George Scangos, chief executive officer dari co-developer obat Vir Biotechnology Inc. Glaxo dan Vir berencana untuk memberikan pembaruan pada akhir tahun tentang hasil dari tes in-vitro mereka. .
Antibodi yang disuntikkan hanyalah salah satu alat dalam gudang perawatan Covid, tetapi mereka bisa menjadi kunci bagi orang-orang dengan kekebalan yang tertekan yang tidak meningkatkan respons yang memadai terhadap vaksin dan membantu mengurangi efek virus pada mereka yang lebih rentan terhadap penyakit parah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Lima Gerai Gudang Perlengkapan Kopdes Merah Putih Dibangun di Bantul
Advertisement

Thai AirAsia Sambung Kembali Penerbangan Internasional di GBIA
Advertisement
Berita Populer
- Danantara Umumkan Segera Melantai ke Pasar Saham Indonesia
- Alih Fungsi Lahan Jadi Tantangan Pengelolaan Irigasi di DIY
- 80 Bangunan Ponpes Tua Diaudit, Pemerintah Siapkan Rp25 Miliar
- Sentuh Tanahku Permudah Pemasar Properti Cek Legalitas Tanah
- Jadwal Liga Italia Akhir Pekan Ini, Ada AS Roma vs Inter
- Serentak, SPPG Sajikan Nasi Goreng di Ultah Prabowo Ke-74
- Baru Saja Bebas, Pemuda 19 Tahun Asal Umbulharjo Masuk Bui Lagi
Advertisement
Advertisement