Advertisement
Level PPKM Sejumlah Daerah di Jateng Naik, Ganjar Minta Kepala Daerah Hati-Hati
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo bertindak sebagai inspektur upacara bendera peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-76 Kemerdekaan Republik Indonesia yang di Rumah Sakit Darurat Covid-19, Asrama Haji Donohudan Boyolali, Jawa Tengah, Selasa (17/8/2021). - Twitter @ganjarpranowo
Advertisement
Harianjogja.com, SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, meminta semua kepala daerah berhati-hati menyusul naiknya level PPKM di sejumlah daerah di Jawa Tengah.
Kementerian Dalam Negeri telah mengumumkan status dari levelling PPKM sejumlah daerah di Indonesia. Di Jawa Tengah, delapan daerah ditetapkan masuk level 1, 25 kabupaten/kota masuk level 2 dan dua daerah yakni Pemalang dan Jepara masuk ke level 3.
Advertisement
"Semua sekarang harus standby dan harus hati-hati. Jadi kita lagi mencermati terus kemungkinan adanya varian baru. Alhamdulillah sampai saat ini di Indonesia belum ada. Maka kita hati-hati betul," katanya, Selasa (30/11/2021).
Ganjar meminta semua bupati dan wali kota melakukan pengetatan-pengetatan dalam penerapan protokol kesehatan. Tidak boleh ada yang lengah, apalagi menjelang libur Natal dan Tahun Baru.
"Semua harus siaga, maka prokes harus diperketat. Dimanapun tempatnya, jangan dilonggarkan. Kalaulah ada masyarakat yang bisa berkegiatan di tempat umum, tolong prokesnya ditaati. Minimal masker jangan sampai lepas," tegasnya.
Untuk daerah yang levelnya masih tinggi, Ganjar meminta agar pengetatan dilakukan dengan serius. Baik di pasar, restoran, tempat wisata dan lainnya harus diatur agar prokes benar-benar diterapkan.
"Dan untuk daerah yang levelnya tinggi, saya minta ditangani serius. Karena itu kan ada syaratnya untuk menurunkan levelling, salah satunya percepatan vaksinasi untuk lansia. Vaksin sekarang sudah banyak, maka ayo digenjot," katanya.
Khusus daerah yang masuk level 3, maka pengetatan prokes tidak boleh abai. Kalau ada yang tidak menaati prokes, maka petugas tidak boleh segan untuk menegur bahkan meminta putar balik.
"Termasuk tempat wisata juga diatur. Maka saya kemarin minta teman-teman Dinas Pariwisata untuk menyiapkan diri. Apalagi ini jelang libur akhir tahun, itu biasanya ramai. Maka saya minta diatur jumlahnya, prosentasenya, flownya sesuai dengan ketentuan," tegasnya.
Ganjar juga meminta semua daerah di Jateng untuk mengantisipasi terjadinya lonjakan mobilitas masyarakat jelang Natal dan tahun baru. Semua harus mempersiapkan diri dan melakukan antisipasi.
"Kalau penyekatan sampai hari ini kami belum ambil kebijakan itu. Maka kita hanya meminta pengertiannya dari seluruh kelompok masyarakat agar merayakan Natal dan Tahun Baru di tempatnya masing-masing agar kita bisa mencegah bersama-sama," jelasnya.
Meskipun demikian pihaknya bersama Kapolda telah berkoordinasi dan menyiapkan skenario-skenario terburuk. Skenario penyekatan mungkin dilakukan jika nanti terjadi perpindahan besar.
"Maka sekali lagi, kalau rame-rame dan terjadi perpindahan besar, ada potensi penularan. Maka saya minta pada seluruh masyarakat untuk tetap di wilayahnya masing-masing selama Natal dan Tahun Baru," ujar dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Kisah Disabilitas: Berawal dari Servis, Kini Miliki Toko Elektronik
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- KPK Selidiki Dugaan Korupsi di Badan Pengelola Keuangan Haji
- BPS: Harga Minyak Goreng Masih Stabil Tinggi di November 2025
- Pria di Sorowajan Ditemukan Meninggal Dunia dalam Rumah
- Polda Jabar Tetapkan Lisa Mariana Tersangka Kasus Video Asusila
- Kasus TBC di Kota Jogja Capai 900 Orang, 13 Persen Anak-anak
- Banjir dan Angin Kencang Terjang 13 Desa di Kabupaten Bima
- Kasus Kuota Haji: KPK Ungkap 350 Biro Haji Diperiksa
Advertisement
Advertisement




