Advertisement

Warga Terdampak Tol Jogja-Solo Mulai Bersiap Membagi Hasil Warisan

Newswire
Senin, 29 November 2021 - 07:47 WIB
Bhekti Suryani
Warga Terdampak Tol Jogja-Solo Mulai Bersiap Membagi Hasil Warisan Ilustrasi. - Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, KLATEN—Warga di Klaten, Jawa Tengah terdampak proyek tol Jogja-Solo meulai bersiap menghadapi pembebasan lahan.

Lahan seluas 8,3 hektare (ha) di wilayah Desa Demakijo, Kecamatan Karangnongko, Klaten, bakal terdampak proyek pembangunan jalan tol Solo-Jogja. Proses pembayaran uang ganti rugi (UGR) lahan terdampak tol di desa tersebut baru dilakukan tahun depan.

Advertisement

Kepala Desa Demakijo, Ery Karyatno, mengatakan 8,3 ha lahan itu terdiri atas 18 bidang lahan kas desa dan 64 bidang lahan hak milik. Seluruh lahan terdampak merupakan sawah.

Belum ada pembahasan soal UGR untuk lahan terdampak proyek tol di wilayah Demakijo. Ery mengatakan sesuai informasi dari tim pembebasan lahan untuk tol Solo-Jogja, proses pembebasan lahan di Demakijo serta desa lainnya di wilayah barat Klaten baru dilakukan oleh tim pembebasan lahan pada 2022.

Meski proses pembebasan lahan baru dilakukan tahun depan, warga pemilik lahan terdampak tol terutama di Demakijo mulai melakukan persiapan. Salah satunya mereka mulai mengumpulkan persyaratan administrasi.

BACA JUGA: Tiga Siswa di Bantul Terpapar Covid-19, Tracing Terus Diperluas

Saat pengumpulan persyaratan administrasi itu, Pemerintah Desa Demakijo berinisiatif menambah satu dokumen lagi yakni surat kesepakatan bersama (SKB) ahli waris dari setiap bidang lahan. “Kami tambahi dokumen namanya SKB tentang pembagian harta warisan. Memang dalam aturan tidak ada. Yang ada itu pengumpulan SKW [surat keterangan waris] dan lainnya,” kata Ery saat ditemui Solopos.com-jaringan Harianjogja.com, di Desa Demakijo, Selasa (23/11/2021).

SKB itu memuat pembagian warisan dari UGR yang bakal diterima berdasarkan kesepakatan bersama para ahli waris satu per satu bidang lahan terdampak. “Dalam SKB memuat dari angka 100 persen itu [uang ganti rugi dari sebidang lahan], masing-masing ahli warisnya dapat berapa persen sudah ada di sana,” kata dia.

Untuk membuat SKB itu, Ery menggelar “sidang” dengan mengumpulkan para ahli waris dari setiap lahan yang bakal terdampak proyek tol. Di depan aparatur desa, ahli waris bersepakat tentang pembagian warisan dilanjutkan dengan penandatangan dokumen SKB.

“Saya tidak mau SKB itu diputerke [meminta tanda tangan dengan mendatangi rumah satu per satu ahli waris]. Termasuk SKW, saya tidak mau diputerke,” jelas dia.

Rekening Bank
Selain SKB, masing-masing ahli waris juga mulai mempersiapkan rekening bank yang untuk transfer pembayaran UGR dan pembagiannya ke masing-masing ahli waris sesuai persentase yang disepakati dalam SKB.

“Misalnya ahli waris ada empat orang, dibuatkan lima rekening. Jadi satu rekening sebagai rekening baku, lainnya rekening turunan. Jadi tidak ada transaksi cash. Semua dilakukan dengan pemindah bukuan. Jadi pemindahan itu sesuai SKB ke rekening A berapa persen, rekening B berapa persen, dan seterusnya,” kata dia.

Ery menjelaskan pembuatan SKB hingga persiapan rekening untuk memberikan rasa aman serta mencegah persoalan di internal ahli waris setelah proses pembayaran UGR. “Kami ingin aman semua dan melindungi semuanya. Termasuk masyarakat yang benar-benar memiliki hak,” kata dia.

Sebagain informasi, lahan terdampak jalan tol Solo-Jogja di wilayah Kabupaten Bersinar tersebar di 50 desa 11 kecamatan. Belasan kecamatan yang dilintasi jalan tol seperti Polanharjo, Delanggu, Ceper, Karanganom, Ngawen, Karangnongko, Klaten Utara, Kebonarum, Jogonalan, Manisrenggo, dan Prambanan.

Kasi Pengadaan Lahan Badan Pertanahan Nasional (BPN) Klaten, Sulistiyono, mengatakan warga di 19 desa sudah mendapatkan UGR. Mereka tersebar di Kecamatan Polanharjo, Delanggu, Ceper, dan Karanganom.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : JIBI/Solopos

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Lulusan Pertanahan Disebut AHY Harus Tahu Perkembangan Teknologi

Sleman
| Kamis, 25 April 2024, 20:37 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement