Advertisement

Ada Sejak Kolonial Belanda, Ini Rencana Reaktivasi Jalur Kereta Padang

Anitana Widya Puspa
Senin, 22 November 2021 - 09:17 WIB
Sunartono
Ada Sejak Kolonial Belanda, Ini Rencana Reaktivasi Jalur Kereta Padang KAI memasang livery khusus Ramadan di 9 lokomotif. - KAI

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA – Sejumlah jalur kereta di Padang telah dibangun sejak zaman kolonial Belanda akan kembali direaktivasi secara bertahap. Pembangunan jalur kereta api yang telah dibangun oleh pemerintah Hindia Belanda tersebut tentunya memiliki nilai ekonomi.

Sekretaris Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan, Zulmafendi mengatakan reaktivasi jalur kereta tersebut selain menopang pergerakan ekonomi juga untuk mendukung pariwisata. Dia pun memaparkan sejumlah rencana reaktivasi yang masuk dalam rencana strategis adalah Naras, Kota Pariaman menuju Sungai Limau, Kabupaten Padang Pariaman.

Advertisement

“Saat ini kami siapkan kajian dan dokumennya. Kami harapkan pada 2022 bisa lakukan penertiban lahan. Setelah kami lihat lahannya sudah tumbuh aktivitas rumah hingga sekolah dan instansi pemerintah. Jadi, memang harus lakukan land clearing dulu,” jelasnya kepada wartawan dikutip, Minggu (21/11/2021).

Selain reaktivasi jalur kereta api Naras-Sungai Limau, Kementerian Perhubungan juga melakukan sejumlah peningkatan jalur kereta api Padang-Bukit Putus-Pauh Limo Padang dan normalisasi jalur kereta api pariwisata Sawahlunto.

Peningkatan jalur dan reaktivasi dari Muaro Kalaban-Sawahlunto akan menjadi salah satu destinasi wisata, dengan dukungan operasi kertea yang masih menggunakan lokomotif dari uap.

"Ini sudah siap, rencananya 1 Desember akan diresmikan. Mudah-mudahan Pemprov bisa mendukung program ini," imbuhnya.

Sementara itu, Wakil Gubernur Sumatera Barat, Audy Joinaldy juga mendukung rencana reaktivasi jalur kereta api tersebut. Dia menyadari bahwa saat ini moda kereta api di Sumbar belum menjadi pilihan utama masyarakat layaknya di pulau Jawa.

"Sumbar berbeda dari daerah lain, tidak seperti di Pulau Jawa yang jumlah penduduknya banyak dan mobilitas masyarakatnya tinggi. Selain itu, kereta api juga baru menjangkau daerah tertentu, ini juga menjadi faktor mengapa kereta api belum menjadi pilihan," paparnya.

Sejauh ini, jalur kereta api di Sumbar saat ini tersedia untuk rute Pulau Air-Simpang Haru-BIM-Duku-Pariaman dan Kayu Tanam, sedangkan jalur tersedia sampai ke Payakumbuh, Sawahlunto dan Solok.

Menurutnya sepanjang jalur kereta api Sumbar memiliki alam dan pemandangan yang indah. Dia pun berpendapat merupakan hal yang baik apabila jalur kereta api yang ada selama ini sudah tertimbun dan bahkan sudah didirikan bangunan itu bisa dihidupkan kembali.

Wagub menilai jalur kereta api tersebut layak diaktifkan kembali, apalagi untuk rute Lahat-Sawahlunto, bisa dijadikan untuk destinasi wisata. Jika ini terwujud, akan banyak manfaat yang bernilai ekonomi bagi masyarakat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Advertisement

alt

Tingkatkan Daya Saing, Pemkot Jogja Dorong Sertifikasi dan Legalitas Produk UMKM

Jogja
| Sabtu, 20 April 2024, 11:17 WIB

Advertisement

alt

Kota Isfahan Bukan Hanya Pusat Nuklir Iran tetapi juga Situs Warisan Budaya Dunia

Wisata
| Jum'at, 19 April 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement