Advertisement
Simak! Sejarah Lagu Gugur Bunga Ciptaan Ismail Marzuki

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA – Masyarakat Indonesia memperingati Hari Pahlawan pada 10 November. Google Doodle juga menampilkan foto Ismail Marzuki untuk memperingatinya.
Ismail Marzuki adalah pahlawan nasional sekaligus maestro Indonesia yang berkontribusi terhadap musik Indonesia.Dia juga pencipta lagu berjudul Gugur Bunga di Taman Bakti, atau yang lebih dikenal dengan Gugur Bunga.
Advertisement
Lagu Gugur Bunga diciptakan pada 1945 dan dijadikan lagu wajib nasional untuk menghormati tentara Indonesia yang gugur selama Revolusi Nasional Indonesia. Ismail Marzuki. Lagu ini menceritakan kematian seorang prajurit, dan perasaan penyanyi.
BACA JUGA : Sejarah 10 November Diperingati Hari Pahlawan
Christopher Torchia dalam Indonesian Idioms and Expressions: Colloquial Indonesian at Work (2007), menyebutkan bahwa lagu ini diciptakan untuk menghormati para pejuang yang gugur selama masa revolusi fisik atau perang mempertahankan kemerdekaan yang berlangsung sejak 1945 hingga penyerahan kedaulatan pada akhir 1949.
Setelah kemerdekaan, Belanda/NICA datang kembali ke Indonesia dengan membonceng pasukan Sekutu. Belanda ingin menjajah Indonesia lagi setelah pada 1942 kehilangan wilayah yang pernah diduduki selama berpuluh-puluh tahun ini akibat kalah perang dari Jepang.
BACA JUGA : Hari Pahlawan, Guru dan Nakes Bisa Naik Kereta Gratis
Namun, para pemimpin dan rakyat Indonesia tentu menentang dan mengobarkan perlawanan terhadap Belanda. Rakyat dari segala kalangan, baik prajurit, petani, bahkan pelajar, mengangkat senjata demi mempertahankan kemerdekaan Indonesia yang telah diproklamasikan oleh Soekarno-Hatta.
Lagu Gugur Bunga dinyanyikan dengan tempo andante moderato dan birama 4/4.
Lirik Lagu Gugur Bunga:
Betapa hatiku takkan pilu
Telah gugur pahlawanku
Betapa hatiku takkan sedih
Hamba ditinggal sendiri
Siapakah kini pelipur lara
Nan setia dan perwira
Siapakah kini pahlawan hati
Pembela bangsa sejati
Reff:
Telah gugur pahlawanku
Tunai sudah janji bakti
Gugur satu tumbuh seribu
Tanah air jaya sakti
Gugur bungaku di taman bakti
Di haribaan pertiwi
Harum semerbak menambahkan sari
Tanah air jaya sakti
Ismail Marzuki meninggal dunia pada (25/5/1958) dalam usia 44 tahun karena penyakit yang menyerang paru-parunya. Gedung kesenian Taman Ismail Marzuki (TIM) pun didirikan untuk mengenang seniman sekaligus pejuang yang menghasilkan banyak karya monumental ini.
Hingga kini, alunan lagu bernada syahdu dan memuat lirik yang mengiris hati ini menjadi semacam lagu wajib untuk mengiringi pemakaman tokoh yang dianggap sebagai pahlawan atau sangat berjasa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Jelang Libur Waisak, 368.470 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek
- Menteri HAM Natalius Pigai Menilai Bagus Rencana Gubernur Jabar Mengirim Siswa Nakal ke Barak Militer
- Satgas Koperasi Merah Putih Resmi Dibentuk, Zulkifli Hasan Jabat Ketua
- Selain GBK, Hotel Sultan hingga TMII Juga Bakal Dikelola Danantara
- Puluhan Warga Badui Digigit Ular Berbisa, 2 Meninggal Dunia
Advertisement

Tanah Tutupan di Bantul Sudah Bersertifikat, Warga Tuntut Ganti Rugi JJLS
Advertisement

Amerika Serikat Keluarkan Peringatan Perjalanan untuk Warganya ke Indonesia, Hati-Hati Terorisme dan Bencana Alam
Advertisement
Berita Populer
- Gencatan Senjata India dan Pakistan Resmi Dimulai
- Polisi Turunkan Paksa Atribut Bendera dan Spanduk Ormas
- Stok Beras Capai 3,6 Juta Ton, Pemerintah Akan Bangun 25 Ribu Gudang Darurat
- Kemenkopolkam: Berantas Premanisme Berkedok Ormas Lewat Penindakan Hukum
- Viral Pengamen Rusak Bus Primajasa, 1 Pelaku Diringkus dan 1 Orang Buron
- Sekjen PBB Sambut Positif Gencatan Senjata India-Pakistan
- Ratusan Preman Ditangkap dalam Operasi Serentak di Jawa Tengah
Advertisement