Advertisement
Bos Pfizer: Penyebar Hoaks soal Vaksin Covid-19 adalah Penjahat
CEO dan Chairman Pfizer Albert Bourla. - Istimewa
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - CEO Pfizer, Albert Bourla mengatakan bahwa sekelompok kecil yang menyebarkan informasi salah tentang vaksin Covid-19 adalah penjahat dan mereka telah mengorbankan jutaan nyawa.
Pernyataan keras itu disampaikannya terkait banyaknya orang yang tidak divaksinasi akibat kesalahan informasi.
Advertisement
Bourla juga mengatakan, bahwa orang yang mengambil untung dari teori konspirasi vaksin adalah seorang kriminal.
Dia mengungkapkan hal itu saat berbicara dengan lembaga think tank Atlantic Council yang berbasis di Washington D.C. sebagaimana dikutip CNBC.com, Rabu (10/11/2021).
BACA JUGA : Dihantam Informasi Hoaks, Vaksinasi di Daerah Ini Seret
Bourla mengatakan. bahwa ada sekelompok "sangat kecil" orang yang dengan sengaja menyebarkan informasi yang salah tentang suntikan itu. Mereka menyesatkan orang yang sudah ragu-ragu untuk divaksinasi.
“Orang-orang itu adalah penjahat,” katanya kepada CEO Atlantic Council Frederick Kempe.
Mereka benar-benar telah menelan jutaan nyawa orang, katanya.
Komentar Bourla datang ketika jutaan orang dewasa yang memenuhi syarat di AS belum divaksinasi, meskipun suntikan telah tersedia untuk sebagian besar warga AS hampir sepanjang tahun ini.
Pakar kesehatan masyarakat mengatakan informasi yang salah kemungkinan memainkan peran besar.
Menurut survei yang diterbitkan pada Senin (8/11/2021) oleh Kaiser Family Foundation, lebih dari tiga perempat orang dewasa AS meragukan soal vaksinasi.
Mereka mengakui satu dari delapan informasi yang diterima adalah informasi palsu tentang Covid-19 atau vaksin. Kader Partai Republik di antara mereka yang paling banyak meragukan vaksin.
Kesalahpahaman tersebut di antaranya adalah bahwa vaksin Covid-19 mengandung microchip, menyebabkan kemandulan dan mengubah DNA seseorang, menurut survei tersebut.
BACA JUGA : 1.387 Hoaks Beredar, Isu Vaksin Covid-19 Mendominasi
Pfizer akan menyerahkan pil Covid-19 ke FDA sebelum Thanksgiving, kata CEO Albert Bourla.
Bourla mengatakan bahwa kehidupan bagi banyak orang dapat "kembali normal" begitu mereka yang tidak divaksinasi mendapatkan vaksinasi.
“Satu-satunya hal yang mengganggu cara hidup baru saat ini, sejujurnya, adalah keragu-raguan terhadap vaksinasi,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Permintaan Nataru Naik, Harga Ikan di Pantai Depok Merangkak
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Pemprov Jateng Pulangkan 100 Warga Terdampak Banjir di Sumatra
- Gubernur Luthfi Tanggung Pemulangan Korban Bus Tol Krapyak
- Libur Nataru, PHRI DIY Ingatkan Hotel Tak Naikkan Tarif
- Isu Bali Sepi Saat Nataru Dibantah, Wisman Tembus 20 Ribu
- Ini Data Korban Bus PO Cahaya Trans di Tol Krapyak Semarang
- Bantul Usulkan Rp31 Miliar ke Pusat untuk Rehabilitasi Irigasi
- Kecelakaan Bus Tol Krapyak, Polisi Pastikan Sopir Negatif Narkoba
Advertisement
Advertisement




