Australia Bakar 3 Kapal Nelayan Ilegal Indonesia
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Pihak Keamanan Perbatasan Australia (ABF) menangkap 16 kapal ilegal dan membakar tiga kapal nelayan asal Indonesia, serta menyita ratusan kilogram hasil tangkapan mereka.
ABF kemudian merilis foto-foto yang menunjukkan kapal kecil berwarna-warni terbakar di laut setelah operasi tiga hari di dekat Rowley Shoals Marine Park di lepas pantai utara Australia Barat.
Advertisement
Tindakan tersebut terjadi setelah operator tur lokal membunyikan alarm tentang lusinan kapal asing di daerah tersebut kemarin. Mereka khawatir akan terjadi pembajakan atas kapal wisatawan.
BACA JUGA : Puluhan Nelayan Ikut Lomba Tangkap Ikan di Perairan
Laksamana Muda Mark Hill, yang mengepalai Komando Perbatasan Maritim, mengatakan tiga kapal hancur dibakar dan 13 lainnya dikawal keluar dari perairan Australia.
"Kami memiliki akhir pekan yang sibuk, kami menemukan 16 kapal yang menangkap ikan secara ilegal dan meresponsnya bersama dengan WA Fisheries," katanya.
Dia mengatakan tindakan itu menunjukkan tekad negaranya untuk melawan penangkapan ikan ilegal, tidak hanya di daerah Rowley Shoals, tetapi di seluruh bagian utara Australia.
Kapal patroli HMAS Larrakia turut bergabung dengan kapal otoritas perikanan Australia lainnya dalam mencegat kapal ilegal di lepas pantai barat laut Australia.
Peralatan penangkapan ikan disita dari kapal itu sebelum dibawa keluar dari perairan Australia. Total 630 kilogram teripang disita oleh aparat ABF.
Laksamana Hill mengatakan para nelayan Indonesia tampaknya tidak terkejut dengan penangkapan tersebut.
"Mereka sudah terbiasa dan kami melihat beberapa pelakunya wajah lama,” katanya seperti dikutip ABC.net.au, Senin (8/11/2021).
Pada umumnya para nelayan itu cukup patuh dan tidak agresif. Mereka melakukan apa yang kami minta, ujarnya. Tidak ada nelayan yang ditahan atau diadili dan langkah itu merupakan opsi yang sebelumnya ditempuh oleh pihak berwenang.
BACA JUGA : Musim Hujan Tiba, Nelayan Samas Nantikan Bawal Laut
Laksamana Hill mengatakan peningkatan penangkapan ikan ilegal didorong oleh faktor ekonomi di Indonesia, bukan lemahnya penegakan hukum oleh otoritas Australia karena masalah keamanan Covid-19.
Petugas menaiki kapal ilegal itu dengan menggunakan APD untuk meminimalisir risiko penularan Covid-19.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Eks Bupati Biak Ditangkap Terkait Kasus Pelecehan Anak di Bawah Umur
- Profil dan Harta Kekayaan Setyo Budiyanto, Jenderal Polisi yang Jadi Ketua KPK Periode 2024-2029
- Pakar Hukum Pidana Nilai Penetapan Tersangka Tom Lembong Masih Prematur
- Pengaruh Dukungan Anies Vs Dukungan Jokowi di Pilkada Jakarta 2024, Siapa Kuat?
- Yusril Bantah Mary Jane Bebas, Hanya Masa Hukuman Dipindah ke Filipina
Advertisement
Jelang Pilkada 2024, Dinas Kominfo Gunungkidul Tambah Bandwidth Internet di 144 Kalurahan
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Musim Hujan Tiba, Masyarakat Diminta Waspada Ancaman Demam Berdarah
- Seniman Keluhkan Mahalnya Sewa Panggung Seni, Fadhli Zon Bilang Begini
- Pakar Hukum Sebut Penegak Hukum Harus Kejar hingga Tuntas Pejabat yang Terlibat Judi Online
- Pemerintah Pastikan Penetapan UMP 2025 Molor, Gubernur Diminta Bersabar
- 8 Terduga Teroris Ditangkap, Terkait dengan NII
- Dugaan Suap ke Sahbirin Noor, KPK Periksa Empat Saksi
- Desk Pemberantasan Judi Online Ajukan Pemblokiran 651 Rekening Bank
Advertisement
Advertisement