Advertisement
Setelah Izinkan Bikini, Arab Saudi Berencana Izinkan Alkohol

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA – Arab Saudi mempertimbangkan melegalkan minuman keras beralkohol. Kebijakan ini hanya berlaku di NEOM, kota baru senilai US$500 miliar yang akan dibangun di Laut Merah.
NEOM akan beroperasi di bawah undang-undang pendiriannya sendiri yang masih dirumuskan.
Advertisement
CEO NEOM's Tech and Digital Holding Company, Joseph Bradley mengatakan pihaknya tidak memastikan apakah alkohol akan diizinkan di bawah undang-undang.
"Semua orang mengerti perlunya menarik bakat dan turis asing. Apa yang sering kami tanyakan adalah seluruh gagasan tentang apakah akan ada alkohol, apa yang akan Anda lakukan untuk mengatasi ini?" katanya dalam sebuah wawancara di Future Investment Initiative di Riyadh dilansir France24, Kamis (28/10/2021).
Joseph mengatakan pertimbangan ini diambil untuk menarik lebih banyak warga asing dan ekspatriat untuk datang ke negara tersebut.
"Untuk lebih jelasnya, NEOM dimaksudkan untuk menjadi kompetitif. Kami ingin yang terbaik dan tercerdas di dunia datang ke NEOM. Pahami bahwa itu adalah niat kami untuk menarik tenaga kerja yang paling beragam dan paling berbakat dan kami melakukan segala yang kami bisa dan akan kami lakukan untuk menarik tenaga kerja itu," ujarnya.
Sejauh ini, minuman beralkohol hanya bisa dikonsumsi secara pribadi atau di tempat-tempat umum yang sudah mendapat izin dari otoritas. Hanya orang yang sudah berumur 21 tahun ke atas yang boleh membeli minuman keras.
Rencana tersebut menggegerkan publik setelah sebelumnya Arab Saudi mengizinkan wanita mengenakan bikini di pantai privat, King Abdullah Economic City, Pure Beach.
Saat ini, Arab Saudi sendiri juga sedang bersaing dengan Dubai untuk merebut posisinya sebagai pusat bisnis di timur tengah.
Adapun, NEOM merupakan megaproyek senilai Rp500 miliar yang dibangun di Laut Merah. Proyek pembangunan kota baru itu merupakan bagian dari rencana visi 2030 Pangeran Mahkota Mohammed bin Salman untuk mendiversifikasi ekonomi yang bergantung pada minyak.
NEOM direncanakan menjadi sebuah kota yang mengusung teknologi canggih masa depan. NEOM akan menampilkan robot dan uji coba taksi udara. Rencananya NEOM akan menyambut bisnis dan penduduk pertamanya pada 2025.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Puluhan Ribu Warga Turki Turun ke Jalan, Tuntut Erdogan Mundur
- Hidup Jadi Tenang di 9 Negara yang Tak Punya Utang
- Menkeu Purbaya Jamin Bunga Ringan untuk Pinjaman Kopdes ke Himbara
- Ini Duduk Perkara Temuan BPK Soal Proyek Tol CMNP yang Menyeret Anak Jusuf Hamka
- PT PMT Disegel KLH, Diduga Sumber Cemaran Zat Radioaktif
Advertisement

Sempat Didiskualifikasi, Tim Basket Putra Gunungkidul Akan Tanding Ulang dengan Bantul
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Polisi Selidiki Penyebab Kecelakaan Maut Bus Rombongan Rumah Sakit Bina Sehat
- Polisi Peru Tangkap Komplotan Pembunuh Diplomat Indonesia Zetro Purba
- Wasekjen PDIP Yoseph Aryo Dipanggil KPK Sebagai Saksi Kasus DJKA
- Hubungan Venezuela-AS Memanas, Ini Penyebabnya
- Bali Kembali Banjir, Kini Sampai ke Canggu
- Hari Ini Ada Demo, Polisi Kerahkan 4.562 Personel Amankan Jakarta
- PT PMT Disegel KLH, Diduga Sumber Cemaran Zat Radioaktif
Advertisement
Advertisement