Advertisement
Beda dari Jawa-Bali, PPKM di Luar Jawa-Bali Diperpanjang Hingga Tiga Pekan
Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto memberikan keterangan saat acara peluncuran progam penjaminan pemerintah kepada padat karya dalam rangka percepatan pemulihan ekonomi nasional di Jakarta, Rabu (29/7 - 2020). Bisnis
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA – Pemerintah melanjutkan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) untuk menekan penyebaran Covid-19. Untuk luar Jawa-Bali, PPKM dilanjutkan selama tiga minggu mulai 19 Oktober hingga 8 November.
Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan bahwa keputusan tersebut diambil dalam rapat terbatas (ratas) evaluasi PPKM yang dipimpin Presiden Joko Widodo (Jokowi). Meski berlaku tiga minggu, evaluasi tetap dilakukan setiap pekan.
Advertisement
Setelah sebelumnya dilakukan di Jawa-Bali, pemerintah juga menambahkan capaian vaksinasi sebagai kriteria penetapan level PPKM di luar Jawa-Bali.
“[Penetapan level PPKM] berdasarkan level asesmen dari Kementerian Kesehatan, dan ditambah satu faktor terkait dengan kabupaten/kota dengan capaian vaksinasi dosis pertama kurang dari 40 persen maka levelnya dinaikkan ke satu level,” kata Airlangga dikutip dari laman Sekretariat Kabinet, Selasa (19/10/2021).
Berdasarkan kriteria tersebut, Airlangga menjelaskan bahwa periode kali ini daerah luar Jawa-Bali yang menerapkan PPKM level 1 sebanyak 18 kabupaten/kota, level 2 ada 157, dan level 3 berjumlah 211 kabupaten/kota. Airlangga menyebut tidak ada daerah yang berstatus PPKM Level 4.
“Delapan belas kabupaten/kota yang diterapkan Level 1 adalah Sumbawa Barat, Natuna, Minahasa Tenggara, Mahakam Ulu, Lombok Barat, Ternate, Sibolga, Padang Panjang, Metro, Batam, Kepulauan Talaud, Kepulauan Anambas, Karimun, Halmahera Tengah, Gorontalo Utara, Bone Bolango, Bintan, dan Bengkulu Tengah,” paparnya.
Di sisi lain, Airlangga menuturkan bahwa perkembangan kasus Covid-19 di Indonesia sudah lebih baik. Kasus aktif per 17 Oktober sebesar 18.388 kasus atau sekitar 0,5 persen dari total kasus. Ini di bawah rata-rata global 0,7 persen
Pada tingkat nasional, angka capaian pengendalian kasus di Indonesia sangat baik. Berdasarkan dari data Johns Hopkins University, indikator kasus konfirmasi harian per satu juta penduduk di Indonesia adalah 3,69 kasus per satu juta penduduk.
Dia menyebut angka tersebut lebih baik dari sejumlah negara seperti Singapura (516,4 kasus), Inggris (589,7 kasus), serta India (12,1 kasus).
“Reproduction rate Indonesia yang juga relatif lebih rendah (0,70), Singapura (1,12), Inggris (1,09), dan India (0,85),” ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Kasus Minor, Pemda DIY Tak Bisa Tindak Jual-Beli Daging Anjing
Advertisement
Besok, 2 Kereta Pusaka Keraton Jogja Berusia Ratusan Tahun Diarak
Advertisement
Berita Populer
- Pohon Tumbang Timpa Rumah di Srandakan Bantul, Nihil Korban
- Mitigasi Longsor, BPBD Kulonprogo Imbau Warga Pasang Talang
- Prakiraan Cuaca di Jogja, Hujan Ringan, Jumat 31 Okt 2025
- Pemuda Diamankan Polsek Sleman Usai Aniaya Pengendara dengan Celurit
- Jadwal SIM Keliling di Kota Jogja Hari Ini, Jumat 31 Okt 2025
- ADD Sleman Naik Rp7 M, Siltap Lurah & Pamong Dikerek
- Kualitas Pembiayaan Jaga Laba BTPN Syariah Q3 2025
Advertisement
Advertisement



