Advertisement
Operator Seluler Enggan Hadir di Daerah Tertinggal, Ini Alasannya

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA — Operator seluler lazimnya tidak tertarik hadir di daerah tertinggal, terdepan dan terluar (3T). Pasalnya pendapatan yang diperoleh tidak sebanding dengan investasi dan biaya operasional.
Direktur Utama Bakti Anang Latif mengatakan, operator bersedia hadir di pedesaan/perkampungan jika pendapatan yang diterima dalam satu bulan minimal mencapai Rp75 juta.
Advertisement
PROMOTED: Dari Garasi Rumahan, Kini Berhasil Perkenalkan Kopi Khas Indonesia di Kancah Internasional
Bakti, lanjut Anang, telah membangun 1.600 titik di daerah tertinggal, terdepan dan terluar (3T) dan hanya mendapat pendapatan senilai Rp15 juta per bulan. "Jadi ibarat warung nasi sudah pasti bangkrut, " kata Anang di Manokwari, Rabu (7/10/2021).
BACA JUGA : Tracing Covid-19 Diusulkan Libatkan Operator Seluler
Anang mengatakan Kemenkominfo terus berupaya meyakinkan pentingnya infrastruktur telekomunikasi kepada Kementerian Keuangan, sehingga pendapatan yang kecil tersebut tetap dapat membuat BTS-BTS yang ada, tetap beroperasi.
Alhasil, pada tahun ini untuk pertama kalinya uang negara hadir, melalui APBN, dalam pembangunan infrastruktur telekomunikasi.
Dia mengatakan jika hanya mengandalkan dana yang dihimpun dari operator seluler, tidak cukup untuk menutup daerah tak bersinyal (blank spot) dengan jaringan 4G.
"Ketika infrastruktur sudah selesai tantangan selanjutnya adalah bagaimana memanfaatkan internet itu untuk pembangunan SDM dan ekonomi, " kata Anang.
Adapun Nikolas Sibena, Sekretaris Distrik Rumberpon di Kabupaten Teluk Wondama, Papua Barat mengatakan bahwa masyarakat di wilayahnya kebanyakan membeli pulsa secara eceran. Mereka mengeluarkan Rp10.000 untuk 1 minggu. "“Pendapatan dari mata pencarian kurang, kadang bisa [beli pulsa] kadang tidak,” katanya.
BACA JUGA : Penentuan 5G di Tangan Pemerintah, Operator Seluler
Selain itu, masyarakat juga kesulitan mendapatkan akses pulsa. Kepala Distrik Rumberpon Pius CB Kayukatui mengatakan untuk membeli pulsa, warga harus menyebrang ke kota dengan melalui dua jam perjalanan laut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Kompol D Punya Harta Miliaran Disorot, Ini Urutan Pangkat Polisi, Gaji dan Tunjangan
- Ini Aplikasi Dating Online Paling Banyak Pengguna
- Bulog Ingin Kembali Salurkan Beras ke PNS dan TNI-Polri
- Angka Kematian Covid di China Berkurang Drastis
- Dituding Jadi Penyebab Minyakita Langka, Peritel Tegas Membantah
- G7 dan Eropa Sepakat Batasi Harga Minyak Rusia
- Waspada! BMKG Sebut Ada Gelombang Sangat Tinggi di Pantai DIY
Advertisement
Advertisement