Advertisement
Baliho Puan Maharani di Solo Diturunkan, Ada Apa?

Advertisement
Harianjogja.com, SOLO--Tidak semua baliho Ketua DPR Puan Maharani kini terpasang di Kota Solo.
Sejumlah baliho bergambar Ketua DPR RI, Puan Maharani, dengan tulisan Kepak Sayap Kebhinekaan yang terpasang di berbagai lokasi strategis Kota Solo mulai diturunkan.
Advertisement
Pantauan Solopos.com-jaringan Harianjogja.com, beberapa waktu terakhir, baliho Puan Maharani di Jl Kapten Piere Tendean, Nusukan, tepatnya di utara Jembatan Keris, sudah diturunkan. Lokasi papan baliho berukuran sekitar 2 meter x 3 meter persegi itu kini diganti baliho Solo Great Sale (SGS) 2021.
Penggantian baliho Puan dengan baliho SGS baru dilakukan beberapa hari terakhir. Pergantian baliho Puan juga dilakukan di Jl Ki Mangun Sarkoro dekat Jembatan Komplang. Papan baliho tersebut juga telah diganti dengan baliho SGS.
BACA JUGA: Pemerintah Perpanjang PPKM Hingga 18 Oktober 2021, Pusat Kebugaran di Jogja Boleh Buka
Namun sepertinya tidak semua baliho Puan Maharani di Solo diturunkan. Seperti baliho Puan yang terpampang di Simpang Lima Sumber, Banjarsari, beberapa bulan terakhir. Hingga Minggu (3/10/2021) malam, baliho itu masih ada.
Bos Gage Design, Bambang Nugroho, sebagai salah satu biro iklan yang dipercaya membuat dan memasang baliho itu, saat dimintai tanggapan, Senin (4/10/2021), mengonfirmasi sebagian baliho Puan memang sudah diturunkan.
Tapi menurutnya tidak semua baliho Puan diganti. ”Tidak semua diganti,” tuturnya. Saat hendak dimintai keterangan lebih jauh, Bambang Gage, panggilan akrabnya, tidak mau berkomentar.
Pada sisi lain, Dosen Komunikasi Universitas Boyolali, Roso Prajoko, mengapresiasi penurunan baliho kepak sayap kebhinekaan Puan Maharani di beberapa lokasi Kota Solo.
Aksi Coret-Coret
Menurutnya, penurunan baliho Puan itu sebagai bentuk tanggung jawab moral politikus PDIP tersebut di tengah kondisi pandemi Covid-19. Apalagi sebelumnya menjamurnya baliho Puan menuai kritik lantaran dipasang di masa sulit akibat pandemi.
“Sebelumnya sempat jadi polemik, disebut tidak sensitif, sampai ada aksi coret-coret meski acak. Tapi itu bentuk proses rakyat kecil kepada pejabat negara, dalam hal ini Mbak Puan. Saya mendukung penurunan baliho itu,” ujarnya.
Menurut Roso, belum saatnya pejabat negara atau petinggi parpol melakukan manuver politik saat ini. Sebab agenda Pemilu 2024 masih jauh dan rakyat masih dalam masa sulit akibat dari pandemi Covid-19 yang tidak kunjung berakhir.
“Seharunya pejabat negara dan pimpinan parpol fokus membantu rakyat kecil untuk bangkit dari keterpurukan. Tidak ada gunanya bila manuver politik dilakukan sekarang ini. Yang terpenting mendorong rakyat untuk bangkit,” urainya.
Roso juga berharap penurunan baliho Puan Maharani di Solo diikuti penurunan baliho lain yang bergambar pimpinan parpol atau kandidat capres-cawapres. Mereka diserukan untuk fokus dengan kerja-kerja nyata membantu masyarakat kembali bangkit.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Solopos.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Ulang Tahun ke-90, Dalai Lama Ingin Hidup hingga 130 Tahun
- Kementerian HAM Menjadi Penjamin Pelaku Persekusi Retret, DPR Bertanya Alasannya
- Kementerian Sosial Pastikan Pembangunan 100 Sekolah Rakyat Dimulai September 2025
- KPK akan Pelajari Dokumen Terkait Kunjungan Istri Menteri UMKM ke Eropa
- Donald Trump Ingin Gelar UFC di Gedung Putih
Advertisement

Jadwal KRL Solo Jogja Hari Ini, Senin (7/7/2025), Naik dari Stasiun Palur, Jebres, Purwosari dan Solo Balapan
Advertisement

Jalur Hiking Merapi di Argobelah Klaten Kian Beragam dengan Panorama Menarik
Advertisement
Berita Populer
- Nurmala Kartini Sjahrir, Adik Luhut yang Diunggulkan jadi Dubes Indonesia di Jepang, Berikut Profilnya
- Sekolah Rakyat Dibangun Mulai September 2025, Dilengkapi Dapur dan Asrama
- 29 Penumpang Belum Ditemukan, Manajemen KMP Tunu Pratama Jaya Minta Maaf
- DPR RI Bentuk Tim Supervisi Penulisan Ulang Sejarah
- Kemensos: Anak Jalanan Jadi Target Utama Ikuti Sekolah Rakyat
- Banjir di DKI Jakarta Rendam 51 RT
- Kementerian PKP Siapkan Rp43,6 Trilun untuk Merenovasi 2 Juta Rumah Tak Layak Huni
Advertisement
Advertisement