Advertisement
Duh, Banyak Wisatawan yang Tak Penuhi Syarat Masuk Objek Wisata di Sleman

Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN- Selain karena membawa anak kecil, banyak wisatawan yang masih terpaksa balik kanan karena terkendala aplikasi PeduliLindungi. Sosialiasi massif terkait persyaratan masuk ke destinasi wisata masih perlu digalakkan.
Kepala Dinas Pariwisata Sleman Suparmono mengatakan penerapan aturan berwisata selama masa uji coba baik di Ratu Boko, Tebing Breksi dan Merapi Park berjalan baik. Hanya saja, berdasarkan hasil monitoring di tiga lokasi objek wisata tersebut pada akhir pekan ini, masih ditemukan wisatawan yang terpaksa ditolak untuk masuk ke objek wisata.
Advertisement
Wisatawan yang terpaksa ditolak masuk, lanjut dia, karena tidak memenuhi persyaratan untuk masuk ke destinasi wisata. Semisal tidak memiliki aplikasi PeduliLindungi atau membawa anak kecil. Hal tersebut ditemukan tidak hanya di destinasi Tebing Breksi, tetapi juga di Ratu Boko dan Merapi Park.
Baca juga: Tingkat Hunian Hotel di DIY Melesat Tajam
"Ya karena (wisatawan) ditolak masuk kemudian muncul raut kekecewaan dari mereka. (Kekecewaan) itu wajar karena memang tujuannya ingin berwisata tidak bisa. Di Merapi Park misalnya ada sekitar 100 anak yang ditolak masuk," ujarnya saat dihubungi Harianjogja.com, Minggu (3/10/2021).
Selain terkendala persoalan administratif tersebut, kata Suparmono, sejumlah wisatawan juga harus balik kanan karena penerapan kendaraan ganjil genap. "Kalau jumlah pastinya berapa orang yang ditolak saya belum dapat datanya. Ya sepertinya masih perlu sosialisasi lebih masif lagi terkait aturan berwisata selama uji coba ini," katanya.
Pengelola Taman Wisata Tebing Breksi Khaliq Widiyanto mengatakan banyak wisatawan yang kecewa tidak bisa masuk ke lokasi wisata karena tidak memenuhi kriteria yang disyaratkan. Selain belum memiliki aplikasi PeduliLindungi untuk skrining vaksinasi, wisatawan yang datang juga masih membawa anak di bawah usia 12 tahun.
Baca juga: Sleman Buka Serentak PTM SMP Negeri & Swasta, SD Kapan?
"Banyak yang belum paham menginstal (dan mengoperasikan) aplikasi PeduliLindungi. Selain itu, wisatawan yang datang masih banyak yang membawa anak kecil," katanya.
Akibatnya, lanjut Khaliq, sempat terjadi antrian kendaraan wisatawan di depan pintu masuk menuju objek wisata. Khaliq berharap agar wisatawan sebelum berangkat mengunduh aplikasi PeduliLindungi dan Visiting Jogja serta mematuhi aturan yang ditetapkan oleh pemerintah selama pembukaan objek wisata secara terbatas dilaksanalan.
"Ya tujuannya, agar ketika sampai di lokasi wisata tidak diminta putar balik oleh petugas. Demi kebaikan, kenyamanan dan keamanan bersama, kami tetap berpedoman pada aturan pemerintah," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Viral Kepsek Roni Dicopot, Wali Kota Prabumulih Terancam Sanksi
- Pejabat BPJPH Diduga Lakukan KDRT, Begini Respons Komnas Perempuan
- Korban Hilang Banjir Bali Terus Dipantau Tim SAR
- DPR Soroti Asesmen Awal Program Sekolah Rakyat Kemensos
- Dewan Pers: Wartawan Aman dari Jeratan UU ITE jika Patuh Kode Etik
Advertisement

Jadwal KA Prameks dari Stasiun Kutoarjo Purworejo, 19 September 2025
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Trump Perpanjang Tenggat Larangan TikTok hingga 16 Desember 2025
- Sekjen GCC Kutuk Serangan Israel ke Gaza
- Tiba di Indonesia, Sapi Impor Australia untuk Dukung MBG
- Fahri Hamzah Siap Patuhi Putusan MK Wamen Dilarang Rangkap Jabatan
- Pemerintah Jamin Pembangunan Perumahan Sosial Tanpa Penggusuran
- 65 Ribu Warga Gaza Meninggal Akibat Serangan Israel
- Prakiraan BMKG, Mayoritas Wilayah Indonesia Diguyur Hujan
Advertisement
Advertisement