Advertisement

Duh, Banyak Wisatawan yang Tak Penuhi Syarat Masuk Objek Wisata di Sleman

Abdul Hamied Razak
Senin, 04 Oktober 2021 - 05:37 WIB
Nina Atmasari
Duh, Banyak Wisatawan yang Tak Penuhi Syarat Masuk Objek Wisata di Sleman Wisatawan dipandu petugas saat melakukan check in aplikasi PeduliLindungi di objek wisata Candi Borobudur, Jumat (17/9/2021). - Harian Jogja/Nina Atmasari

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN- Selain karena membawa anak kecil, banyak wisatawan yang masih terpaksa balik kanan karena terkendala aplikasi PeduliLindungi. Sosialiasi massif terkait persyaratan masuk ke destinasi wisata masih perlu digalakkan.

Kepala Dinas Pariwisata Sleman Suparmono mengatakan penerapan aturan berwisata selama masa uji coba baik di Ratu Boko, Tebing Breksi dan Merapi Park berjalan baik. Hanya saja, berdasarkan hasil monitoring di tiga lokasi objek wisata tersebut pada akhir pekan ini, masih ditemukan wisatawan yang terpaksa ditolak untuk masuk ke objek wisata.

Advertisement

Wisatawan yang terpaksa ditolak masuk, lanjut dia, karena tidak memenuhi persyaratan untuk masuk ke destinasi wisata. Semisal tidak memiliki aplikasi PeduliLindungi atau membawa anak kecil. Hal tersebut ditemukan tidak hanya di destinasi Tebing Breksi, tetapi juga di Ratu Boko dan Merapi Park.

Baca juga: Tingkat Hunian Hotel di DIY Melesat Tajam

"Ya karena (wisatawan) ditolak masuk kemudian muncul raut kekecewaan dari mereka. (Kekecewaan) itu wajar karena memang tujuannya ingin berwisata tidak bisa. Di Merapi Park misalnya ada sekitar 100 anak yang ditolak masuk," ujarnya saat dihubungi Harianjogja.com, Minggu (3/10/2021).

Selain terkendala persoalan administratif tersebut, kata Suparmono, sejumlah wisatawan juga harus balik kanan karena penerapan kendaraan ganjil genap. "Kalau jumlah pastinya berapa orang yang ditolak saya belum dapat datanya. Ya sepertinya masih perlu sosialisasi lebih masif lagi terkait aturan berwisata selama uji coba ini," katanya.

Pengelola Taman Wisata Tebing Breksi Khaliq Widiyanto mengatakan banyak wisatawan yang kecewa tidak bisa masuk ke lokasi wisata karena tidak memenuhi kriteria yang disyaratkan. Selain belum memiliki aplikasi PeduliLindungi untuk skrining vaksinasi, wisatawan yang datang juga masih membawa anak di bawah usia 12 tahun.

Baca juga: Sleman Buka Serentak PTM SMP Negeri & Swasta, SD Kapan?

"Banyak yang belum paham menginstal (dan mengoperasikan) aplikasi PeduliLindungi. Selain itu, wisatawan yang datang masih banyak yang membawa anak kecil," katanya.

Akibatnya, lanjut Khaliq, sempat terjadi antrian kendaraan wisatawan di depan pintu masuk menuju objek wisata. Khaliq berharap agar wisatawan sebelum berangkat mengunduh aplikasi PeduliLindungi dan Visiting Jogja serta mematuhi aturan yang ditetapkan oleh pemerintah selama pembukaan objek wisata secara terbatas dilaksanalan.

"Ya tujuannya, agar ketika sampai di lokasi wisata tidak diminta putar balik oleh petugas. Demi kebaikan, kenyamanan dan keamanan bersama, kami tetap berpedoman pada aturan pemerintah," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Lulusan Pertanahan Disebut AHY Harus Tahu Perkembangan Teknologi

Sleman
| Kamis, 25 April 2024, 20:37 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement