Advertisement
Menparekraf: Industri Batik Serap 200.000-an Tenaga Kerja
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno menyebut industri batik berhasil menggerakkan ekonomi masyarakat dengan menyerap lebih dari 200.000 tenaga kerja.
“Industri batik mampu menyerap tenaga kerja lebih dari 200.000 orang pada lebih dari 47.000 unit usaha yang tersebar di 101 sentra industri batik,” kata Sandiaga dalam webinar Meningkatkan Mutu Batik Kekayaan Nusantara yang dipantau secara daring di Yogyakarta, Sabtu (2/10/2021).
Advertisement
Dalam webinar yang digelar Badan Standardisasi Nasional (BSN) bersama Kemenparekraf/Bekraf, dan PT Pupuk Kaltim itu, Sandiaga menuturkan bahwa batik mulai bergerak dari seni tradisi hingga menjadi seni modern.
Terdapat lebih dari 5.849 motif batik Indonesia dari Aceh hingga ke Papua. Batik juga kaya akan keberagaman warna, desain, dan cara mencanting.
Seiring dengan semakin banyak dikenakan dalam kehidupan sehari-hari, menurut dia, batik menjadi salah satu sumber pendapatan masyarakat yang mampu menggerakkan perekonomian masyarakat.
Baca juga: Hasil Studi: Jadi Follower Artis Bikin Rusak Jiwa Remaja
Kepala BSN Kukuh S. Achmad menuturkan, sebagai industri kreatif dengan potensi pasar yang menjanjikan, diperlukan strategi menghadapi tantangan era industri ekonomi kreatif ini agar produk batik Indonesia dapat bersaing di pasar global.
Dengan kesadaran masyarakat yang semakin tinggi atas mutu batik, menurut Kukuh, peran Standar Nasional Indonesia (SNI) menjadi semakin penting.
“Pemerintah memiliki kewajiban mendorong produsen batik untuk meningkatkan kualitas batik melalui penerapan SNI,” kata dia.
Kukuh menjelaskan bahwa BSN berkewajiban menyediakan SNI dan skema penerapan, pembinaan, dan fasilitasi sertifikasi.
“Selain berperan memberikan perlindungan kepada masyarakat, SNI juga menjadi panduan untuk meningkatkan daya saing produk Indonesia,” kata Kukuh.
BSN sendiri telah berupaya melestarikan batik dan produk batik dengan menetapkan 32 SNI batik dan produk batik yang disusun oleh Komite Teknis 59-03 Batik dan produk batik.
Batik yang merupakan aset ekonomi kreatif di bidang kerajinan didominasi oleh sektor UMKM yang tersebar di 101 sentra usaha yang tersebar di seluruh Indonesia.
“Dengan ber-SNI, berarti batik telah memiliki kepastian kualitas sesuai standar, yang diakui secara nasional, maupun secara internasional,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Israel Serang Rafah, Sekjen PBB: Mohon Wujudkan Kesepakatan
- Viral Aksi Pembubaran Ibadah Mahasiswa Katolik Universitas Pamulang, Ini Kata SETARA Institute
- Kim Jong Un Ulang Tahun, Warga Korea Utara Diminta Ucapkan Sumpah Setia
- Aturan Baru Haji, Pemerintah Arab Saudi Larang Semua Orang Masuk Makkah Tanpa Izin, Termasuk Penduduk Setempat
- Peringatan Hari Buruh 2024, Buruh Tuntut Penghapusan Upah Murah hingga Pencabutan UU Cipta Kerja
Advertisement
Jadwal Pemadaman Listrik Rabu 8 Mei 2024 Jogja dan Sekitarnya, Cek Lokasinya!
Advertisement
Piknik dan Camping di Nawang Jagad Kaliurang: Info Lokasi, Jam Buka, dan Biaya Tiket Masuk
Advertisement
Berita Populer
- Kim Jong Un Ulang Tahun, Warga Korea Utara Diminta Ucapkan Sumpah Setia
- Ganjar dan Mahfud Pilih Jadi Oposisi di Pemerintahan Prabowo-Gibran
- Hamas Terima Gencatan Senjata di Gaza, Begini Respon Kemenlu RI
- PBB Tegaskan Serangan Darat Israel ke Rafah Tak Dapat Ditoleransi
- KPK Buka Peluang Hadirkan Bendahara Umum Partai Nasdem di Sidang SYL
- Senator AS Ancam Sanksi Keras Jika Mahkamah Internasional Jatuhkan Perintah untuk Menangkap PM Israel
- Gempa Bumi Magnitudo 5,0 Landa Pacitan, BMKG Jelaskan Penyebabnya
Advertisement
Advertisement