Advertisement
Siap-Siap! Asteroid Lebih Besar dari Big Ben Akan Dekati Bumi 6 Oktober

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Batu luar angkasa monster yang lebih besar dari Big Ben diprediksi akan melewati Bumi minggu depan, demikian pernyataan NASA dilansir dari Express.
Dijadwalkan pada 6 Oktober, asteroid 1998 SD9 akan mendekati Bumi tetapi hanya dari jarak aman 2,5m mil. NASA mengharapkan pendekatan terdekatnya sekitar pukul 19:53 UTC.
Advertisement
Menurut badan antariksa Amerika, ukuran batu ruang angkasa bisa berkisar antara 144 dan 325 kaki.
Dengan kata lain, asteroid itu lebih besar dari Big Ben di London (315 kaki) dan Patung Liberty di New York (151 kaki).
Untungnya, batu itu terdeteksi oleh NASA beberapa minggu sebelumnya.
Badan tersebut mengeluarkan peringatan karena setiap objek luar angkasa yang bergerak cepat yang berada dalam rasio 4,65 juta mil di sekitar Bumi dianggap "berpotensi berbahaya."
Baca juga: Tinggal Ada Satu Isoter di Kota Jogja untuk Pasien Covid-19
Asteroid lain jauh lebih dekat ke Bumi pada pertengahan September. Namun, NASA tidak mendeteksi kedatangannya sama sekali.
Dinamakan 2021 SG, batu itu dilaporkan berukuran setengah dari piramida besar. NASA sebenarnya mendeteksinya sehari setelah pelacak asteroid EarthSky. Asteroid lain jauh lebih dekat ke Bumi pada pertengahan September.
Pakar NASA membunyikan alarm atas 'masalah serius' di ISS
Penemuan Antartika yang Mengganggu memicu ketakutan akan kenaikan permukaan laut 'lebih cepat'
Badan yang terlambat ini berarti jika dampak itu terjadi, tidak ada yang akan diperingatkan sebelum bencana.
Masalahnya adalah bahwa 2021 SG datang dari titik buta semua ilmuwan: matahari.
Ketika asteroid datang dari arah matahari dan menuju ke luar di tata surya, mereka sangat sulit untuk dilihat, karena sinarnya menghalangi pandangan kita.
Asteroid ini mendekati Bumi pada 16 September dari jarak yang dilaporkan setengah antara bumi dan bulan, kata EarthSky.
engan semua alat yang dimiliki para ilmuwan untuk mendeteksi asteroid, NASA saat ini tidak memiliki cara untuk mendeteksi asteroid yang dekat dengan matahari.
Namun, teleskop baru yang disebut Near-Earth Object Surveyor diluncurkan pada tahun 2026 dan akan mencoba mendeteksi objek-objek ini dengan lebih baik.
“Cepat atau lambat kita akan mendapatkan dampak kecil atau besar,” kata Rolf Densing, yang mengepalai Pusat Operasi Luar Angkasa Eropa (ESOC) di Darmstadt .
"Itu mungkin tidak terjadi dalam hidup kita, katanya, tetapi risiko bahwa Bumi akan terkena bencana dahsyat suatu hari nanti sangat tinggi. Untuk saat ini, hanya sedikit yang bisa kita lakukan.” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Presiden AS Donald Trump Cari Cara untuk Pecat Ketua The Fed Jerome Powell
- Ratusan Ribu Kendaraan Tinggalkan Jabodetabek Saat Libur Panjang Paskah 2025
- Demi Redam Ancaman Tarif Trump, Indonesia Hendak Beli Alutsista dari AS?
- Kebakaran Landa 12 Rumah di Gambir, Satu Orang Luka Bakar
- Guru Ngaji di Pondok Pesantren Tulungagung Ditangkap Polisi, Diduga Cabul kepada Santri
Advertisement

Jaringan Nasional Indonesia Dideklarasikan di Jogja, Siap Mengawal Kebijakan Pemerintah
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- BPJS Ketenagakerjaan Serahkan Santunan JKM untuk Ahli Waris Rois di Kalurahan Sriharjo Bantul
- DPR Janji Pembahasan RKUHAP Dilakukan Transparan
- Batas Waktu Pelunasan Biaya Haji Diperpanjang hingga 25 April 2025
- Warga Rempang yang Mau Relokasi Tanjung Banon Terus Bertambah, BP Batam Percepat Pembangunan Hunian
- Pakar Hukum UI Nilai LaNyalla Jadi "Target" KPK, Ini Alasannya
- Demi Redam Ancaman Tarif Trump, Indonesia Hendak Beli Alutsista dari AS?
- Dukung Pelestarian Sejarah dan Budaya, Kemenkum Hadiri Kirab Akbar Ritual Budaya dan Perayaan HUT YM Makco Thian Siang Sing Bo
Advertisement