Advertisement
Siap-Siap! Asteroid Lebih Besar dari Big Ben Akan Dekati Bumi 6 Oktober
![Siap-Siap! Asteroid Lebih Besar dari Big Ben Akan Dekati Bumi 6 Oktober](https://img.harianjogja.com/posts/2021/10/03/1084535/asteroid.jpg)
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Batu luar angkasa monster yang lebih besar dari Big Ben diprediksi akan melewati Bumi minggu depan, demikian pernyataan NASA dilansir dari Express.
Dijadwalkan pada 6 Oktober, asteroid 1998 SD9 akan mendekati Bumi tetapi hanya dari jarak aman 2,5m mil. NASA mengharapkan pendekatan terdekatnya sekitar pukul 19:53 UTC.
Advertisement
Menurut badan antariksa Amerika, ukuran batu ruang angkasa bisa berkisar antara 144 dan 325 kaki.
Dengan kata lain, asteroid itu lebih besar dari Big Ben di London (315 kaki) dan Patung Liberty di New York (151 kaki).
Untungnya, batu itu terdeteksi oleh NASA beberapa minggu sebelumnya.
Badan tersebut mengeluarkan peringatan karena setiap objek luar angkasa yang bergerak cepat yang berada dalam rasio 4,65 juta mil di sekitar Bumi dianggap "berpotensi berbahaya."
Baca juga: Tinggal Ada Satu Isoter di Kota Jogja untuk Pasien Covid-19
Asteroid lain jauh lebih dekat ke Bumi pada pertengahan September. Namun, NASA tidak mendeteksi kedatangannya sama sekali.
Dinamakan 2021 SG, batu itu dilaporkan berukuran setengah dari piramida besar. NASA sebenarnya mendeteksinya sehari setelah pelacak asteroid EarthSky. Asteroid lain jauh lebih dekat ke Bumi pada pertengahan September.
Pakar NASA membunyikan alarm atas 'masalah serius' di ISS
Penemuan Antartika yang Mengganggu memicu ketakutan akan kenaikan permukaan laut 'lebih cepat'
Badan yang terlambat ini berarti jika dampak itu terjadi, tidak ada yang akan diperingatkan sebelum bencana.
Masalahnya adalah bahwa 2021 SG datang dari titik buta semua ilmuwan: matahari.
Ketika asteroid datang dari arah matahari dan menuju ke luar di tata surya, mereka sangat sulit untuk dilihat, karena sinarnya menghalangi pandangan kita.
Asteroid ini mendekati Bumi pada 16 September dari jarak yang dilaporkan setengah antara bumi dan bulan, kata EarthSky.
engan semua alat yang dimiliki para ilmuwan untuk mendeteksi asteroid, NASA saat ini tidak memiliki cara untuk mendeteksi asteroid yang dekat dengan matahari.
Namun, teleskop baru yang disebut Near-Earth Object Surveyor diluncurkan pada tahun 2026 dan akan mencoba mendeteksi objek-objek ini dengan lebih baik.
“Cepat atau lambat kita akan mendapatkan dampak kecil atau besar,” kata Rolf Densing, yang mengepalai Pusat Operasi Luar Angkasa Eropa (ESOC) di Darmstadt .
"Itu mungkin tidak terjadi dalam hidup kita, katanya, tetapi risiko bahwa Bumi akan terkena bencana dahsyat suatu hari nanti sangat tinggi. Untuk saat ini, hanya sedikit yang bisa kita lakukan.” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- PBNU dan PKB Masih Saja "Perang Dingin", Ini yang Jadi Biangnya
- PSI Resmi Umumkan Nama Calon Kepala Daerah yang Diusung, Ini Daftarnya
- PBNU Siapkan Panitia Khusus untuk Mengembalikan PKB ke NU, Ini Alasannya
- BPK Temukan Masalah di Sistem Keuangan Haji Terpadu
- Air Bersih di IKN Bisa Langsung Diminum Dialirkan dari IPA Sepaku
Advertisement
![alt](https://img.harianjogja.com/posts/2024/07/27/1182727/ka-yia-xpress.jpg)
Jadwal Kereta Bandara YIA Berikut Cara Membeli Tiketnya, Sabtu 27 Juli, Berangkat dari Stasiun Tugu Jogja,
Advertisement
![alt](https://img.harianjogja.com/posts/2024/07/24/1182437/taman-ablekambang.jpg)
Taman Balekambang Solo Resmi Dibuka Kamis 25 Juli 2024, Segini Tarif Masuk dan Jam Operasionalnya
Advertisement
Berita Populer
- Jumlah Korban Jiwa Dampak Topan Gaemi di Filipina Mencapai 14 Orang
- Program Makan Bergizi Prabowo-Gibran Diklaim Mampu Menumbuhkan Agro Industri di Perdesaan
- Korban Tewas Kerusuhan di Bangladesh Mencapai 201 Orang, Sebagian Besar Luka Tembak
- Bolone Mase "Gibran" Dukung Dico di Pilwalkot Semarang
- PBB: Korban Jiwa Dampak Panas Ekstrem Diperkirakan Mencapai 500 Ribu Orang Pertahun
- Museum Song Terus Menambah Keberagaman Wisata di Pacitan
- Kejagung Limpahkan Tersangka Direktur SMIP ke Kejari Pekanbaru dalam Kasus Importasi Gula
Advertisement
Advertisement