Advertisement
Ini 5 Pernyataan Luhut yang Menuai Kontroversi

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA -Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan berulang tahun ke-74, Selasa (28/9/2021) kemarin.
Kegiatan Luhut semakin banyak sejak ditunjuk menjadi panglima PPKM Jawa-Bali.
Advertisement
Ada beberapa pernyataan Luhut menuai kontroversi oleh beberapa pihak. Berikut beberapa pernyataan yang disampaikan Luhut dan mendapatkan banyak perhatian masyarakat:
1. "Jadi, pembelajaran untuk semua jangan sembarang ngomong. Jangan berdalih hak asasi manusia atau kebebasan berekspresi yang membuat orang lain jadi susah, tidak boleh begitu,".
Pernyataan tersebut disampaikan Luhut sesaat setelah menyelesaikan klarifikasi oleh penyidik Polda Metro Jaya terkait pelaporan kasus dugaan pencemaran nama baik atas Haris Azhar dan Fatia Maulidiyanti.
2. "Saya jengkel kalau ada yang bilang Presiden Jokowi bohong. Pak Jokowi itu tidak pernah bohong."
Luhut memberikan pernyataan tersebut saat maraknya kampanye pilpres pada 2019 lalu dimana masyarakat banyak melontarkan ungkapan ketidakpercayaan pada data dan informasi yang disampaikan Jokowi pada debat pilpres saat itu.
3. "Tidak ada urusan ke situ saya tidak sempat waktu mikir ke situ kerjaan saya sudah banyak,".
Pernyataan yang Luhut sampaikan ini yaitu karena ramainya pembahasan tudingan mengkriminalisasi Haris Azhar yang diperoleh Luhut.
4. "Memang kita menghadapi satu varian Delta yang tidak memungkinkan kita untuk sampai kepada herd immunity. Ini sudah dirumuskan tim, ahli epidemiologi dari UI, UGM, maupun Unair," kata Luhut seperti dikutip dari Youtube DPN APINDO, Selasa (24/8/2021).
Pernyataan tersebut dibantah kemudian oleh epidemiolog dari Griffith University Australia, Dicky Budiman yang menyatakan bahwa dalam sejarah, herd immunity harus dipahami sebagai kondisi jangka panjang, yang memang dapat tercapai setelah puluhan tahun. Sehingga, jika herd immunity belum tercapai bukan suatu kegagalan karena memerlukan proses panjang.
5. Luhut yang membiarkan 500 TKA China masuk ke Indonesia di tengah situasi pandemi Covid-19 untuk persiapan industri litium baterai.
Para TKA tersebut dipekerjakan di dua perusahaan tambang nikel yang ada di Sultra, yaitu PT Virtue Dragon Nickel Industry dan PT Obsidian Stainless Steel.
Mengetahui hal tersebut sontak menerima banyak komentar serta aksi penolakan dari masyarakat salah satunya dilakukan oleh masyarakat, DPR, serta pejabat di Sulawesi Tenggara.
Meskipun diklarifikasi kemudian oleh Luhut bahwa para TKA tersebut dibutuhkan lantaran Indonesia belum siap mengerjakan proyek ini sendirian. Teknologi yang diterapkan dalam pabrik milik VDNI berasal China, sementara SDM dalam negeri dinilai belum menguasainya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Festival di Buk Renteng Sleman Jadi Salah Satu Karisma Event Nusantara
Advertisement

Siap-siap Gobyos! Ini Rekomendasi Warung Oseng Mercon di Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Hasil Survei Y-Publica, 80,3% Puas Kinerja Jokowi
- Golkar dan Gerindra Dirumorkan Bakal Merapat ke Barisan Ganjar Pranowo
- Kementerian Keuangan Bantah Kritikan JK Soal Utang Negara, Ini 10 Faktanya
- Jangan Diam, Sandiaga Diminta Segera Respons Kasus Bule Langgar Etika di Bali
- Jaring Pemilih Pemula, Ganjar Mulai Dalami Karakter Gen Z
- Diresmikan 2 Juni, KRI Bung Karno Punya Persenjataan Lebih Lengkap
- Jual Beli Mobil Bekas L300 Nggak Pernah Rugi, Kini Banyak Dilirik Milenial
Advertisement
Advertisement