Advertisement
Soal Peluang Dapat Kursi Menteri Setelah Merapat ke Jokowi? Begini Kata Petinggi PAN

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA – Isu reshuffle kabinet kembali memanas jelang datangnya penanggalan jawa Rabu Pon yang terjadi besok (29/9/2021). Presiden Joko Widodo (Jokowi) sering mengumumkan keputusan penting pada hari tersebut.
Isu reshuffle juga semakin santer setelah Partai Amanat Nasional (PAN) yang berada di luar pemerintahan bergabung menjadi koalisi. Asumsi yang kini berkembang, partai berlambang matahari putih itu akan mendapat jatah di kabinet.
Advertisement
Menanggapi hal tersebut, Sekretaris Jenderal PAN Eddy Soeparno mengatakan bahwa seperti yang sudah disampaikan sebelumnya, PAN memutuskan bergabung menjadi koalisi pemerintah untuk mendukung program negara yang saat ini tengah berjuang mengatasi pandemi Covid-19.
“Kita saat ini menghadapi krisis multidimesional, ekonomi, kesehatan, kemudian juga sosial yang membutuhkan seluruh uluran tangan anak bangsa,” kata Eddy saat dihubungi, Selasa (28/9/2021).
Eddy menjelaskan bahwa PAN menjadi koalisi untuk bahu membahu agar Indonesia bisa keluar dari krisis yang disebabkan pandemi.
Menurutnya, bukan hanya PAN yang berpikiran seperti itu, tetapi partai lain juga. Tujuannya, tambah Eddy, agar seluruh elemen bisa bergerak lebih intensif.
BACA JUGA: Jangan Diam, Ini Cara Mengatasi Stres Saat Bekerja
Itulah yang menjadi satu-satunya landasan dan latar belakang PAN memutuskan untuk bergabung dengan pemerintahan Joko Widodo.
“Jadi saya kira demi merah putih tentu kami siap turun dan siap untuk melakukan kerja- kerja berat dan besar bersama dengan seluruh komponen dan elemen bangsa,” jelasnya.
Selama dua periode menjadi kepala negara, Presiden Jokowi sering kali melakukan perombakan kabinet pada penanggalan jawa, yaitu Rabu Pon.
Terakhir kali, Jokowi melakukan reshuffle pada Rabu (28/4/2021). Saat itu, Presiden melantik Nadiem Makariem sebagai Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek).
Lalu ada Bahlil Lahadalia yang dipercaya sebagai Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal.
Nadiem ditunjuk sebagai Mendikbudristek setelah ada peleburan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dengan Kementerian Riset dan Teknologi.
Sedangkan Bahlil diangkat menjadi Menteri Investasi setelah dinaikkannya status Badan Koordinasi Penanaman Modal menjadi setingkat kementerian.
BACA JUGA: Jangan Diam, Ini Cara Mengatasi Stres Saat Bekerja
Sementara itu, Juru Bicara Presiden Fadjroel Rachman mengatakan bahwa apabila memang dilakukan perombakan kabinet, Jokowi pasti akan menyampaikannya.
“Kalau ada reshuffle tentu presiden sendiri yang mengumumkan. Karena hak prerogatif presiden,” kata Fadjroel saat dikonfirmasi, Selasa (28/9/2021).
Fadjroel menjelaskan bahwa saat ini Presiden tengah fokus mengatasi pandemi. Masalah kesehatan yang berdampak pada ekonomi ini masih menjadi perhatian utama pemerintah.
“Sampai saat ini seluruh Menko [menteri koordinator] dan menteri dalam Kabinet Indonesia Maju fokus membantu Presiden Jokowi menghadapi pandemi Covid-19,” jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Ulang Tahun ke-90, Dalai Lama Ingin Hidup hingga 130 Tahun
- Kementerian HAM Menjadi Penjamin Pelaku Persekusi Retret, DPR Bertanya Alasannya
- Kementerian Sosial Pastikan Pembangunan 100 Sekolah Rakyat Dimulai September 2025
- KPK akan Pelajari Dokumen Terkait Kunjungan Istri Menteri UMKM ke Eropa
- Donald Trump Ingin Gelar UFC di Gedung Putih
Advertisement

Jadwal KRL Solo Jogja Hari Ini, Senin (7/7/2025), Naik dari Stasiun Palur, Jebres, Purwosari dan Solo Balapan
Advertisement

Jalur Hiking Merapi di Argobelah Klaten Kian Beragam dengan Panorama Menarik
Advertisement
Berita Populer
- Nurmala Kartini Sjahrir, Adik Luhut yang Diunggulkan jadi Dubes Indonesia di Jepang, Berikut Profilnya
- Sekolah Rakyat Dibangun Mulai September 2025, Dilengkapi Dapur dan Asrama
- 29 Penumpang Belum Ditemukan, Manajemen KMP Tunu Pratama Jaya Minta Maaf
- DPR RI Bentuk Tim Supervisi Penulisan Ulang Sejarah
- Kemensos: Anak Jalanan Jadi Target Utama Ikuti Sekolah Rakyat
- Banjir di DKI Jakarta Rendam 51 RT
- Kementerian PKP Siapkan Rp43,6 Trilun untuk Merenovasi 2 Juta Rumah Tak Layak Huni
Advertisement
Advertisement