Advertisement
Klaster Sekolah Kecil, Satgas Covid-19 Tetap Minta Pemda Antisipasi Kenaikan Kasus
Para peserta didik sedang melakukan kegiatan dalam PTM hari pertama di SMKN 1 Jogja, Senin (19/4/2021). - Harian Jogja/Sirojul Khafid
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA-Satuan Tugas Penanganan Covid-19 menyebut klaster penularan virus yang muncul di sekolah hanya sedikit dibandingkan dengan pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas yang aman Covid-19.
Juru Bicara Satgas Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, meskipun jumlahnya kecil, pemerintah daerah tetap harus melakukan evaluasi seperti pelacakan kasus, pengaturan kapasitas dan jarak antar siswa di sekolah sehingga tidak terjadi kenaikan kasus yang signifikan.
Advertisement
"Menurut data Kemendikbud Ristek per 23 September 2021, dari 47.033 sekolah yang disurvei, hanya 2,77 persen sekolah yang menimbulkan klaster kasus selama pembelajaran tatap muka dilakukan," kata Wiku dalam jumpa pers virtual, Kamis (23/9/2021).
Selain itu, perlu diperhatikan juga potensi penularan di rumah, perjalanan maupun saat kegiatan belajar mengajar berlangsung.
"Sekecil apapun angka kasus yang ada jika tidak ditindaklanjuti dengan baik dengan tracing maupun treatment yang tepat maka akan memperluas penularan," tegasnya.
"Oleh karena itu jika ada kasus positif maka segera lakukan penutupan sekolah untuk segera dilakukan desinfeksi, pelacakan, dan testing kontak erat," sambung Wiku.
Baca juga: 1.296 Sekolah Jadi Klaster Covid-19, Kemendikbudristek Sebut Relatif Kecil
Dalam Surat Keputusan Bersama 4 Menteri tentang sekolah di masa pandemi disebutkan bahwa pemerintah daerah wajib menutup kembali pembelajaran tatap muka di sekolah apabila ditemukan kasus konfirmasi positif di satuan pendidikan.
Kemudian bekerja sama dengan Satgas Covid-19 atau Dinas Kesehatan untuk melakukan testing dan tracing terhadap kontak erat dari setiap temuan kasus positif.
Sebelumnya, Dirjen Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Menengah (Paud Dikdasmen) Kemendikbudristek, Jumeri mengungkapkan bahwa sudah ada 1.296 sekolah yang melaporkan klaster Covid-19 saat PTM Terbatas, total ada 11.615 siswa positif Covid-19.
"Kasus penularan itu kira-kira 2,78 persen yang melaporkan," kata Jumeri.
Data ini didapatkan dari 46.500 sekolah yang sudah melakukan PTM Terbatas per tanggal 20 September 2021.
Paling Banyak SD
Dia merinci jumlah klaster Covid-19 paling banyak ada di Sekolah Dasar (SD) sebanyak 581 sekolah, lalu di sekolah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) sebanyak 525 sekolah, dan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) sebanyak 241 sekolah.
Sementara di Sekolah Menengah Atas (SMA) ada 170 sekolah, di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) ada 70 sekolah, dan di Sekolah Luar Biasa (SLB) ada sebanyak 13 sekolah.
Pelajar SD menjadi yang paling banyak terkena Covid-19 akibat PTM Terbatas yakni sebanyak 6.908 orang, dan 3.174 guru SD juga positif Covid-19.
Di tingkat SMP terdapat 2.220 siswa dan 1.502 guru positif Covid-19, PAUD terdapat 953 siswa dan 2.007 positif Covid-19.
Lalu, 1.915 guru dan 794 siswa SMA positif Covid-19, 609 siswa dan 1.594 guru SMK positif Covid-19, dan 131 siswa dan 112 guru SLB positif Covid-19.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : suara.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Gunung Anak Krakatau Waspada, Polda Banten Minta Warga Siaga
- Bulog Pastikan Pengalihan Beras untuk Bencana Tak Ganggu Stok Nataru
- Gempa 7,6 Hentikan Layanan Tohoku Shinkansen di Jepang
- Bareskrim Telusuri Penyelidikan Kayu Gelondongan Garoga di Sumut
- Prabowo Perintahkan Listrik Sumatera-Aceh Menyala dan Jalan Terhubung
Advertisement
Advertisement
Treasure Bay Bintan Jadi Destinasi Wisata Terbaik di WIA 2025
Advertisement
Berita Populer
- Kemendiktisaintek Siapkan Rp75,9 M untuk Kampus Korban Banjir Sumatera
- DPRD Aceh Selatan Proses Pencopotan Bupati Mirwan MS
- Warga Ngunut Playen Demo Dugaan Korupsi Rp500 Juta
- Kemkomdigi Temukan 1.890 Konten Hoaks dalam Setahun
- BNPB Kirim 56 Ton Bantuan ke Tiga Provinsi Sumatera
- Cuaca Nataru 2025 Diprediksi Ekstrem, BMKG Keluarkan Peringatan
- Arus ke Wisata Dominasi Nataru, Dishub DIY Siapkan Rekayasa Lalin
Advertisement
Advertisement




