Advertisement

Klaster Sekolah Kecil, Satgas Covid-19 Tetap Minta Pemda Antisipasi Kenaikan Kasus

Newswire
Jum'at, 24 September 2021 - 12:37 WIB
Bernadheta Dian Saraswati
Klaster Sekolah Kecil, Satgas Covid-19 Tetap Minta Pemda Antisipasi Kenaikan Kasus Para peserta didik sedang melakukan kegiatan dalam PTM hari pertama di SMKN 1 Jogja, Senin (19/4/2021). - Harian Jogja/Sirojul Khafid

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA-Satuan Tugas Penanganan Covid-19 menyebut klaster penularan virus yang muncul di sekolah hanya sedikit dibandingkan dengan pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas yang aman Covid-19.

Juru Bicara Satgas Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, meskipun jumlahnya kecil, pemerintah daerah tetap harus melakukan evaluasi seperti pelacakan kasus, pengaturan kapasitas dan jarak antar siswa di sekolah sehingga tidak terjadi kenaikan kasus yang signifikan.

Advertisement

"Menurut data Kemendikbud Ristek per 23 September 2021, dari 47.033 sekolah yang disurvei, hanya 2,77 persen sekolah yang menimbulkan klaster kasus selama pembelajaran tatap muka dilakukan," kata Wiku dalam jumpa pers virtual, Kamis (23/9/2021).

Selain itu, perlu diperhatikan juga potensi penularan di rumah, perjalanan maupun saat kegiatan belajar mengajar berlangsung.

"Sekecil apapun angka kasus yang ada jika tidak ditindaklanjuti dengan baik dengan tracing maupun treatment yang tepat maka akan memperluas penularan," tegasnya.

"Oleh karena itu jika ada kasus positif maka segera lakukan penutupan sekolah untuk segera dilakukan desinfeksi, pelacakan, dan testing kontak erat," sambung Wiku.

Baca juga: 1.296 Sekolah Jadi Klaster Covid-19, Kemendikbudristek Sebut Relatif Kecil

Dalam Surat Keputusan Bersama 4 Menteri tentang sekolah di masa pandemi disebutkan bahwa pemerintah daerah wajib menutup kembali pembelajaran tatap muka di sekolah apabila ditemukan kasus konfirmasi positif di satuan pendidikan.

Kemudian bekerja sama dengan Satgas Covid-19 atau Dinas Kesehatan untuk melakukan testing dan tracing terhadap kontak erat dari setiap temuan kasus positif.

Sebelumnya, Dirjen Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Menengah (Paud Dikdasmen) Kemendikbudristek, Jumeri mengungkapkan bahwa sudah ada 1.296 sekolah yang melaporkan klaster Covid-19 saat PTM Terbatas, total ada 11.615 siswa positif Covid-19.

"Kasus penularan itu kira-kira 2,78 persen yang melaporkan," kata Jumeri.

Data ini didapatkan dari 46.500 sekolah yang sudah melakukan PTM Terbatas per tanggal 20 September 2021.

Paling Banyak SD

Dia merinci jumlah klaster Covid-19 paling banyak ada di Sekolah Dasar (SD) sebanyak 581 sekolah, lalu di sekolah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) sebanyak 525 sekolah, dan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) sebanyak 241 sekolah.

Sementara di Sekolah Menengah Atas (SMA) ada 170 sekolah, di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) ada 70 sekolah, dan di Sekolah Luar Biasa (SLB) ada sebanyak 13 sekolah.

Pelajar SD menjadi yang paling banyak terkena Covid-19 akibat PTM Terbatas yakni sebanyak 6.908 orang, dan 3.174 guru SD juga positif Covid-19.

Di tingkat SMP terdapat 2.220 siswa dan 1.502 guru positif Covid-19, PAUD terdapat 953 siswa dan 2.007 positif Covid-19.

Lalu, 1.915 guru dan 794 siswa SMA positif Covid-19, 609 siswa dan 1.594 guru SMK positif Covid-19, dan 131 siswa dan 112 guru SLB positif Covid-19.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : suara.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Jadwal Terbaru KRL Solo Jogja, Selasa 15 Oktober 2024, Berangkat dari Stasiun Jebres Solo

Jogja
| Selasa, 15 Oktober 2024, 01:57 WIB

Advertisement

alt

Rekomendasi Tempat Wisata Paling Populer di Thailand, Cek Daftarnya

Wisata
| Sabtu, 12 Oktober 2024, 13:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement