Advertisement

Menlu Retno Singgung Diskriminasi Distribusi Vaksin di Sidang PBB

Akbar Evandio
Kamis, 23 September 2021 - 14:37 WIB
Bernadheta Dian Saraswati
Menlu Retno Singgung Diskriminasi Distribusi Vaksin di Sidang PBB Menteri Luar Negeri RI Retno L.P. Marsudi saat menyampaikan keterangan pers terkait hasil pertemuan KTT Ke/37 Asean di Istana Kepresidenan, Bogor, Jawa Barat, Sabtu 14 November 2020 / Youtube Sekretariat Presiden

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA-Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi menyampaikan akan menghapuskan ketidakadilan dan diskriminasi dalam penanganan pandemi Covid-19.

Hal itu disampaikan dalam YouTube dalam Peringatan 20 Tahun Deklarasi Durban di New York, Amerika Serikat, dalam Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Rabu (22/9/2021) waktu setempat.

Advertisement

Hal itu ditegaskan Menlu RI melalui "Hampir enam miliar dosis vaksin telah diberikan secara global, tetapi hanya sekitar dua persen yang telah diberikan di Afrika dibandingkan dengan hampir 80 persen di negara-negara berpenghasilan tinggi dan menengah ke atas. Ini menunjukkan ketidaksetaraan yang mendalam dalam respons terhadap pandemi Covid-19," ujarnya melalui siaran langsung TV PBB, Kamis (23/9/2021).

Lebih lanjut, Retno menyebutkan saat ini masih ada diskriminasi terhadap jenis vaksin tertentu juga memperlebar jurang ketimpangan dan menciptakan pemulihan yang tidak merata antarnegara.

Menurutnya, pada saat kritis ini kesetaraan vaksin adalah ujian moral terbesar di hadapan komunitas global.

Baca juga: Siapkan Ribuan Dosis, Bantul Sasar Pekerja Industri yang Tercecer dari Vaksinasi

"Sejalan dengan seruan Deklarasi dan Program Aksi Durban untuk kesetaraan dan non diskriminasi, kita harus memastikan bahwa semua orang di mana pun dapat divaksin lebih cepat," ujarnya.

Dia melanjutkan, dalam mempromosikan solidaritas, Deklarasi dan Program Aksi Durban menyerukan kepada semua negara untuk bertindak dalam solidaritas karena tindakan sepihak tidak akan membantu sama sekali.

"Tidak ada satu negara pun yang dapat menghadapi pandemi ini sendirian, sekarang saatnya untuk mengesampingkan perbedaan dan memfokuskan energi kita untuk mengatasi pandemi bersama," kata Menteri Retno.

Menurutnya, selama pandemi Covid-19 semua orang melihat tren misinformasi yang menunjukkan kebingungan serta kebencian di masyarakat yang dibiarkan tidak terselesaikan. 

"Tren misinformasi tersebut dapat mengganggu persatuan kita dan melemahkan respons pandemi kita," katanya.

Dia mengatakan, kerja sama internasional yang kuat diperlukan untuk memberikan informasi yang akurat tepat waktu dan mencegah kesalahan informasi.

"Inti dari Deklarasi dan Program Aksi Durban akan terus diuji dari waktu ke waktu. Hari ini tantangan Covid-19, besok akan ada tantangan lain. Jika kita berhasil, itu akan menjadi bukti bahwa Deklarasi dan Program Aksi Durban tetap relevan dalam menjawab tantangan zaman dalam mencapai dunia yang bebas dari segala bentuk diskriminasi," tutur Retno.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : bisnis.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Tekan Kasus Stunting, Remaja Putri di Sleman Diberi Edukasi

Sleman
| Selasa, 23 April 2024, 17:27 WIB

Advertisement

alt

Rekomendasi Menyantap Lezatnya Sup Kacang Merah di Jogja

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 07:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement