Advertisement
Cegah Klaster Sekolah, Siswa & Guru di Solo Diswab Acak
Advertisement
Harianjogja.com, SOLO-Pemerintah Kota (Pemkot) Solo melakukan uji swab antigen secara acak dengan menyasar puluhan sekolah yang menggelar pertemuan tatap muka (PTM) terbatas. Hal itu dilakukan guna mencegah temuan klaster sekolah seperti yang terjadi di Jepara.
Sasaran uji swab antigen adalah siswa, guru, dan karyawan sekolah yang ada di sekolah pada hari itu. Uji swab antigen acak kali pertama dilakukan di SMKN 2 Solo. Beruntung, 149 siswa dan 20an guru di sekolah itu nonreaktif.
Advertisement
Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, mengaku uji swab antigen tersebut bakal dilakukan rutin. “Antisipasi di Solo, sejumlah sekolah kami gelar random testing. Harapannya tidak ada klaster di sekolah,” kata dia, kepada wartawan, Rabu (22/9/2021).
Apabila ada temuan klaster Covid-19 di salah satu sekolah, maka pihaknya bakal langsung menghentikan PTM di sekolah itu. “Enggak semua sekolah [se-Solo]. Hasil evaluasi sementara, kepatuhan protokol kesehatan guru dan orang tua siswa murid sudah cukup baik,” imbuh Gibran.
Baca juga: Sleman Belum Berencana Terapkan PeduliLindungi di Lingkungan Pemerintahan
Dia menambahkan, protokol kesehatan yang dimaksud adalah wajib memakai masker selama di sekolah. “Semua juga diukur suhu, wajib cuci tangan dulu sebelum masuk kelas. Semuanya sudah bagus,” kata dia.
Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo, Siti Wahyuningsih, mengatakan sasaran uji swab antigen adalah seluruh siswa dan guru yang ada di sekolah sasaran. “Di SMKN 2 Solo, siswanya ada 149 anak, kemudian gurunya sekitar 20-an orang. Dari awal kita sediakan 200 alat untuk tes swab di sana,” jelasnya, dihubungi terpisah.
Ning, panggilan akrabnya, menambahkan, tes swab antigen acak itu memang sesuai instruksi Wali Kota Solo. Skirining dilakukan acak dan sasarannya bisa SD, SMP, SMA/SMK yang tengah menggelar PTM terbatas.
“Pertimbangan sekolah yang dipilih? Ya tidak ada. Karena kan sifatnya acak dan sampling. Kapan dan dimana juga acak. Tidak harus sekolahnya siswanya banyak atau yang bagaimana, karena memang tes ini kan sifatnya acak,” bebernya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Solopos.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Jadi Kepala Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan, Ini Komitmen Budiman Sudjatmiko
- Kementerian Agama di Bawah Presiden Prabowo Kini Tidak Lagi Mengelola Jemaah Haji
- Prabowo Lantik Tujuh Penasehat Khusus Presiden, Ada Wiranto, Luhut, Terawan hingga Dudung Abudrachman
- Berikut Tujuh Utusan Khusus Presiden yang Dilantik Prabowo, Hari Ini
- Profil Romo HR Muhammad Syafii, Politisi Gerindra yang Dilantik Menjadi Wakil Menteri Agama di Kabinet Merah Putih Prabowo Gibran
Advertisement
Realisasi Penyaluran Pupuk Bersubsidi di Gunungkidul Baru Mencapai 23%
Advertisement
Menengok Lagi Kisah Ribuan Prajurit Terakota Penjaga Makam Raja di Xian China
Advertisement
Berita Populer
- Profil Veronika Tan, Wamen PPPA di Kabinet Prabowo
- Mendikdasmen Abdul Mu'ti Kaji Ulang Kurikulum Merdeka, UN hingga PPDB
- Layangkan Surat ke PBB, Iran Tuding Amerika Serikat Terlibat Rencana Serangan Israel ke Negaranya
- Kemenkominfo Berubah Menjadi Kemenkomdigi, Meutya: Percepat Transformasi Digital
- Bantuan Kemanusiaan Masyarakat Indonesia untuk Palestina Tiba di Yordania
- Profil Romo HR Muhammad Syafii, Politisi Gerindra yang Dilantik Menjadi Wakil Menteri Agama di Kabinet Merah Putih Prabowo Gibran
- Hari Ini, Prabowo Melantik Utusan Khusus Presiden, hingga Staf Khusus Presiden, Berikut Nama-namanya
Advertisement
Advertisement