Advertisement
Hasil Studi : Booster Vaksin Pfizer Terbukti Efektif pada Orang Usia 60 Tahun ke Atas
Vaksin Covid-19 buatan Pfizer-BioNTech - BBC
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA – Booster atau suntikan vaksin ketiga hingga saat ini belum diketahui bagaimana sebenarnya efektivitasnya, meskipun diketahui dapat meningkatkan antibodi seseorang untuk melawan virus Covid-19. Namun sepertinya sebuah penelitan baru ini nampaknya dapat memberikan harapan baru.
Penelitian yang diterbitkan pada 15 September menemukan bahwa orang Israel yang lebih tua yang telah menerima dosis ketiga vaksin Covid-19 jauh lebih kecil kemungkinannya untuk dites positif untuk SARS-CoV-2 atau mengembangkan Covid-19 yang parah daripada mereka yang hanya memiliki dua suntikan.
Melansir Nature, Jumat (17/9/2021), studi terbaru mengevaluasi 1,1 juta orang Israel di atas usia 60 tahun yang telah menerima dua dosis pertama mereka setidaknya lima bulan sebelumnya. Dua belas hari atau lebih setelah menerima tusukan ketiga, peserta sekitar 19,5 kali lebih kecil kemungkinannya untuk memiliki Covid-19 parah daripada orang-orang dalam kelompok usia yang sama yang hanya menerima dua tusukan dan dipelajari selama periode waktu yang sama.
Israel, yang memulai lebih awal dalam memvaksinasi penduduknya, mulai menawarkan dosis ketiga vaksin Pfizer–BioNTech pada bulan Juli, kepada orang-orang berusia 60 tahun ke atas. Analisis terbaru menghubungkan tusukan ketiga tidak hanya dengan pengurangan signifikan pada Covid-19 yang parah, tetapi juga dengan pengurangan 11,3 kali lipat pada infeksi SARS-CoV-2.
Susan Ellenberg, ahli biostatistik di University of Pennsylvania di Philadelphia mengatakan bahwa ini merupakan hasil yang sangat kuat. Dia menambahkan bahwa data tersebut mungkin yang paling kuat yang pernah dia lihat mendukung booster. Tetapi potensi bias dalam data membuat beberapa ilmuwan tidak yakin bahwa booster diperlukan untuk semua populasi dan data tersebut tidak menghilangkan kekhawatiran tentang kesetaraan vaksin ketika miliaran orang masih menunggu suntikan pertama mereka.
Ellie Murray, seorang ahli epidemiologi di Boston University di Massachusetts, memperingatkan bahwa studi observasional seperti analisis ini dapat mengandung bias yang sulit untuk diidentifikasi dan dipertanggungjawabkan. Misalnya, orang yang mendaftar untuk mendapatkan booster mungkin memiliki risiko Covid-19 yang berbeda, atau berperilaku berbeda, dari orang yang tidak mendapatkan suntikan ketiga.
Dia juga berpendapat bahwa potensi bias dalam data, dan bukti yang tidak memadai untuk memudarnya kekebalan setelah vaksinasi, berarti bahwa temuan terbaru tidak menunjukkan ‘kebutuhan yang kuat’ untuk booster.
“Dari perspektif kesehatan masyarakat, jauh lebih berdampak untuk membuat lebih banyak orang divaksinasi daripada meningkatkan efektivitas vaksin beberapa poin persentase pada mereka yang sudah mendapatkan vaksin,” katanya.
Temuan ini muncul saat banyak negara kaya mempertimbangkan untuk menawarkan suntikan booster. Komite penasihat Administrasi Makanan dan Obat-obatan AS (FDA) akan membahas aplikasi Pfizer untuk memasok booster di Amerika Serikat pada 17 September. Salah satu penulis studi Israel dijadwalkan untuk menyajikan data kepada komite.
Advertisement
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Tokoh Dunia Kecam Penembakan Bondi Beach yang Tewaskan 12 Orang
- Surya Group Siap Buka 10.000 Lowongan Kerja di Tahun 2026
- Konser Amal di Tangerang Galang Rp1,3 Miliar untuk Sumatera dan Aceh
- Musim Flu AS Catat 2,9 Juta Kasus, 1.200 Orang Meninggal
- Korupsi Kepala Daerah Masih Terjadi, Pakar Nilai Retret Bukan Solusi
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Harga Pangan Nasional Kompak Turun, Ini Rinciannya
- Konser Amal di Tangerang Galang Rp1,3 Miliar untuk Sumatera dan Aceh
- Decimal Fest 2025, Jembatan Bank BPD DIY Raih Gen Z
- Jadwal Film Bioskop Jogja Minggu Ini, Harga Tiket Lengkap
- Disperindag DIY Gelar 6 Operasi Pasar dan 25 Pasar Murah 2025
- Platform X Lunasi Denda Rp80 Juta Terkait Konten Pornografi
- PSS Sleman Menang 1-0 atas Garudayaksa FC di Laga Uji Coba
Advertisement
Advertisement





