Ekspor Pertanian ke Tiongkok Terus Meningkat
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA-- Nilai ekspor produk pertanian Indonesia ke Tiongkok terus meningkat pada semester I/2021. Nilai ekspor pertanian Indonesia ke Negeri Panda menyentuh angka US$542,73 juta, meningkat sebesar 36,6% dibandingkan periode yang sama 2020.
Djauhari Oratmangun, Duta Besar RI untuk Republik Rakyat Tiongkok merangkap Mongolia mengatakan nilai perdagangan sektor pertanian antara Indonesia dan Tiongkok terus meningkat setiap tahun.
Advertisement
Dia menjelaskan nilai ekspor produk pertanian Indonesia ke Tiongkok pada 2020 mencapai US$828,12 juta, naik 86,95% dibanding tahun 2019. Selanjutnya, untuk periode Januari - Juli 2021 ekspor pertanian RI sudah mencapai US$542,73 juta, meningkat sebesar 36,6% dibandingkan periode yang sama 2020.
“Jadi sangat penting untuk membangun industri pertanian sejalan dengan industri 4.0 untuk mendorong produksi pertanian yang bernilai tambah, produktivitas tinggi serta ramah lingkungan,” ujarnya dalam keterangan resmi, Rabu (8/9/2021).
Djauhari menjelaskan sejumlah produk pertanian Indonesia yang menjadi unggulan ekspor ke Tiongkok ialah minyak sawit, sarang burung walet, karet alam dan turunannya, kakao, kopi dalam bentuk biji dan kemasan, teh, buah-buahan tropis, rempah-rempah, dan lainnya.
Duta Besar RI untuk Republik Rakyat Tiongkok merangkap Mongolia mengatakan hal itu ketika menjadi pembicara pada Sustainable Development Conference of International Agriculture, di China National Convention Center, Beijing, Tiongkok. Konferensi ini dilakukan dengan protokol kesehatan ketat.
Konferensi dihadiri oleh para pakar dan pelaku bisnis sektor industri pertanian di Tiongkok dengan tetap menerapkan protokol Kesehatan secara ketat. Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan China International Fair for Trade in Services (CIFTIS), salah satu pameran terbesar di Tiongkok yang berlangsung pada 2 – 7 September 2021.
Konferensi ini ditujukan sebagai platform untuk memberikan pemahaman utuh tentang perkembangan pasar produk pertanian internasional ini, menghadirkan pembicara lainnya seperti Mr. Jiang Zengwei, Vice Director of China Center for International Economic Exchanges, Mr. Stephane Layani, Chairman of the World Union Wholesale Market, dan Mr. Ma Zengjun, Chairman of CAWA.
Kegiatan yang dibesut Asia Pacific Regional Working Group of the World Union Wholesales Market (APRG) dan China Agricultural Wholesale Market Association (CAWA) tersebut, dilatarbelakangi oleh tantangan perkembangan pasar sektor pertanian dan pangan domestik maupun global yang semakin besar, akibat meningkatnya demand di tengah situasi pandemi Covid-19.
Pertemuan secara spesifik mengurai pentingnya harmonisasi antara industri pertanian yang berorientasi pada kebutuhan dengan pembangunan berkelanjutan. CAWA sendiri merupakan asosiasi pasar induk Tiongkok yang banyak berkontribusi dalam promosi produk pertanian Indonesia termasuk sarang burung walet.
Pengusaha Tiongkok melalui CAWA memiliki kesempatan berinvestasi sekaligus membangun kerja sama dengan pelaku usaha sektor pertanian Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Pilkada Jakarta Bersih dari Gugatan Sengketa, Pramono-Rano Karno Sah Menangkan Pemilihan
- Sistem Zonasi dalam PPDB Diminta Berbasis Hak Anak
- Mantan Menkumham Yassona Laoly Dipanggil KPK sebagai Saksi
- Pemerintah Diminta Susun Peta Jalan untuk Mengatasi Masalah PPDB Zonasi
- Kantor Presiden Korea Selatan Digerebek Polisi Buntut Darurat Militer
Advertisement
Polres Kulonprogo Lakukan Rekayasa Lalu Lintas di Kawasan Wisata Selama Libur Natal dan Tahun Baru
Advertisement
Mingguan (Jalan-Jalan 14 Desember) - Jogja Selalu Merayakan Buku
Advertisement
Berita Populer
- Sejumlah Negara Eropa Tangguhkan Proses Suaka untuk Warga Suriah
- Sejumlah Kota Besar di Indonesia Potensi Hujan Lebat Disertai Petir, Termasuk DIY
- Indonesia Desak Israel Patuhi Gencatan Senjata di Jalur Gaza
- Pilkada Jakarta 2024: Hingga Batas Akhir, Tak Ada Gugatan dari Paslon RK-Suswono dan Dharma-Kun di MK
- Serah Terima Program TJSL 2024 Bantuan Pengembangan Kelompok Usaha Urban Farming
- Gelar Sidang, Dewas KPK Jatuhkan 109 Sanksi Etik, Ada Nama Firli Bahuri
- Pemerintah Diminta Susun Peta Jalan untuk Mengatasi Masalah PPDB Zonasi
Advertisement
Advertisement