Advertisement
Main Borgol dan Tak Sengaja Terkunci, Anak di Magelang Mengarang Cerita Penculikan
Ilustrasi anak telantar - JIBI
Advertisement
Harianjogja.com, MAGELANG – Sebuah kabar tentang percobaan penculikan yang terjadi di Magelang, viral di media sosial. Kabar itu menyebutkan korbannya seorang anak atas nama MHD warga Dusun Durensawit Desa Selomerah Kecamatan Ngablak Kabupaten Magelang pada Kamis (2/9/2021). Namun, pihak kepolisian mengeluarkan klarifikasi bahwa kabar tersebut tidak benar.
Di media sosial disebutkan seorang anak yang sedang bermain di Jembatan sebelah utara Dusun Durensawit, tiba-tiba datang seseorang langsung menangkap anak tersebut dengan cara diborgol. Karena anak tersebut melawan, pelaku melarikan diri menggunakan sepeda motor.
Advertisement
Kapolres Magelang AKBP Mochammad Sajarod Zakun menjelaskan bahwa kabar tersebut tidak benar. Dari hasil penyelidikan didapatkan keterangan jika saksi yang merupakan tetangga anak itu (diduga pemilik borgol) menerangkan bahwa benar memiliki borgol yang dipakai oleh Anak tersebut. Namun borgol itu disimpan di ember bekas di belakang rumah dan didapatkan saksi pada tahun 1982 sewaktu masih menjadi Linmas.
Baca juga: IPL Tol Jogja-Bandara YIA Segera Diterbitkan
"Setelah Tim Satreskrim melakukan wawancara dengan saksi, kemudian melakukan klarifikasi kepada MHD didampingi oleh Ibunya, Dinsos, Perangkat Desa serta Kepala Sekolah. Dia mengakui jika hanya mengarang cerita percobaan penculikan tersebut," kata Sajarod, Jumat (3/9/2021).
Kapolres menambahkan anak tersebut terpaksa mengarang cerita karena takut dimarahi oleh orang tuanya karena bermain borgol sehingga borgol tersebut terkunci.
"Anak MHD itu karena takut dimarahi orang tuanya, kemudian membuat karangan cerita penculikan itu," lanjutnya.
Adapun kronologis yang diungkap tim Satreskrim Polres Magelang sebenarnya menurut Keterangan MHD, bahwa pada hari Rabu (1/9/2021)sekitar pukul 14.00 WIB, dia sedang bermain di rumah tetangga pemilik borgol dan menemukan borgol di ember bekas di belakang rumah. Kemudian oleh MHD borgol tersebut diambil dan dimainkan di dekat kandang sapi. Namun sayang borgol terkunci sehingga tidak bisa terlepas.
Baca juga: Data Diperbaiki, Dinsos Sleman Usulkan 49.330 Jiwa Penerima Bansos Dihapus
"Karena panik, MHD kemudian pulang ke rumah sambil berteriak-teriak ke ibunya dan ketika sampai di rumah ditanya oleh Ibunya, kemudian karena takut dimarahi, anak menceritakan kalau mau diculik orang," jelasnya.
Berkaca pada kasus tersebut Kapolres Magelang mengimbau agar masyarakat tidak lagi menyebarkan informasi yang belum jelas sumbernya.
"Saring sebelum sharing, artinya saring dulu informasininya apakah betul atau tidak sebelum diunggah ke media sosial," kata Sajarod.
Dirinya juga meminta kepada masyarakat, apabila mengetahui terkait informasi kejadian tindak pidana, dapat segera melaporkan ke kantor Kepolisian terdekat atau melalui Bhabinkamtibmas untuk kemudian ditindaklanjuti oleh Polsek maupun Polres.
"Kepada masyarakat meskipun informasi ini ternyata tidak benar, tetap waspada dan berhati-hati, jaga buah hati dengan baik, khususnya saat keluar rumah. Kami dari Kepolisian juga tetap akan melakukan kegiatan pencegahan," pesan Kapolres.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Program Makan Bergizi di Sleman Belum Sasar Lansia dan Difabel
Advertisement
5 Air Terjun Terindah dari Jawa hingga Sumatra, Pesonanya Bikin Takjub
Advertisement
Berita Populer
- Deretan Makanan Khas Italia yang Tak Kalah Lezat dari Pizza
- PLN Teken PJBTL 1.800 MVA untuk Kawasan Industri Jabar-Jateng
- Dua Hari Abrasi Pantai Trisik, Empat Bangunan Milik Warga Rusak
- Jateng Dinilai Punya Potensi Besar Kembangkan Ekonomi Syariah
- Pemerintah Siapkan Rebranding Pasar Pakaian Bekas Jadi Pusat Lokal
- Daftar Makanan Sehat untuk Atasi Lemak Perut di Usia Menopause
- 2 Kerangka di Kwitang Teridentifikasi, Mereka Hilang Saat Kerusuhan
Advertisement
Advertisement



