Advertisement
Vaksinasi Covid-19 Dinilai Aman untuk Ibu Hamil
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA--Vaksinasi untuk ibu hamil dinilai aman sehingga tidak perlu ragu untuk melakukannya. Vaksinasi tersebut dapat meminimaliasi ibu hamil dari paparan Covid-19.
Dokter Spesialis Kandungan RS ST Carolus Jakarta Ivanna Theresia menjelaskan Berdasarkan sejumlah penelitian dengan mengambil sampel pada ibu hamil divaksin pada trimester kedua dan ketiga, tidak ditemukan adanya efek samping vaksinasi. Tidak ada efek keguguran, persalinan prematur hingga tidak adanya dampak berat badan bayi rendah saat lahir. Oleh karena itu vaksinasi saat hamil tergolong aman.
Advertisement
BACA JUGA : Vaksinasi Ibu Hamil di Jogja Akan Dilaksanakan di Puskesmas
“Rekomendasi WHO kehamilan mempunyai risiko tinggi terpapar oleh Covid-19, ibu hamil sama dengan orang lain kalau tidak divaksin maka mudah terpapar. Kehamilan adalah salah satu komorbid, dia akan menjadi seseorang berisiko berat untuk terjadinya Covid-19 kritis. Maka vaksin menjadi sangat penting,” katanya dalam webinar Rekomendasi Tepat Jenis Vaksin untuk Ibu Hamil dan Menyusui yang digelar Makuku Family, Selasa (31/8/2021).
Data secara nasional ibu hamil terpapar Covid-19 tercatat 10,3% dari total pasien terkonfirmasi positif. Dari jumlah itu sebanyak 51,9% tanpa gejala, selain itu tercatat 72% ditemukan usia kehamilan di atas 37 pekan. Selain itu ada 13% mengalami perburukan, 4,5% perlu ICU. Ivanna menilai ibu hamil banyak terdeteksi saat usia kehamilan pada 37 pekan karena sedang melaksanakan persiapan persalinan.
Ia mengatakan pemberian vaksin dapat mengurangi risiko ibu hamil terpapar Covid-19 selain itu dapat meminimalisasi gejala berat ketika ibu hamil terkena Covid-19. Mengurangi keadaan prematuritas, karena jika ibu hamil terpapar Covid-19 dengan gejala berat maka kehamilannya harus diakhiri atau berdampak pada kelahiran prematur atau sebelum waktunya. Selain itu dapat memberikan transfer antibodi ke dari ibu ke janin baik saat di dalam kandungan maupun saat sudah di luar kandung.
“Memang vaksinasi untuk ibu hamil ini harus diawasi dengan ketat oleh dokter, tetapi selama ini aman,” katanya.
BACA JUGA : Ini Penyebab Ibu Hamil di Kulonprogo Batal Disuntik Vaksin
Dokter Martina Siboe menambahkan untuk meminimalisasi penularan terutama pada ibu hamil maka lingkungan harus menerapkan pola hidup bersih dan sehat. Selain itu vaksinasi menjadi penting untuk memotong mata rantai penularan serta memberikan perlindungan dan menghentikan wabah Covid-19.
“Kalau tidak divaksin maka akan semakin mudah untuk menularkan satu sama lainnya. Meski pun masih dicoba dengan protokol kesehatan masih bisa tertular lagi karena ada orang yang rentan. Kalau sebagian besar sudah divaksin maka akan terjadi kekebalan kelompok. Kalau ada yang sakit akan ,” ujar dokter spesialis kandungan ini.
CEO Makuku Family Jason Lee menyatakan timnya bekerja sama dengan konsultan dan dokter dalam upaya memberikan edukasi kepada masyarakat terutama berkaitan dengan kesehatan anak. Edukasi dilakukan sesuai dengan budaya Indonesia. Ia memberikan layanan konsultasi gratis kepada ibu dan anak terutama pada ibu hamil agar terhindar dari paparan Covid-19.
“Konsultan yang kami siapkan dari dokter spesialis kandungan, dokter spesialis anak, dokter spesialis untuk fertilitas, selain itu juga ada psikolog anak dan orang tua,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
- Meresahkan! Gerombolan Pemotor Berulah sampai Lempar Batu ke Rumah Warga Klaten
- Ricuh, Penonton Pukuli Wasit di Pertandingan Futsal Putri PON XXI Aceh-Sumut
- Hadir di IISF 2024, Bank Mandiri Berkomitmen Wujudkan Ekonomi Rendah Karbon
- Berlangsung Meriah, 34 Kelompok Seni Tampil di Borobudur Night Carnival
Berita Pilihan
- Peneliti Umumkan Penemuan Virus Baru di China Sebabkan Sakit Syaraf Menular lewat Kutu
- Cegah Pelecehan Seksual, Ini Kiat Psikolog untuk Mengedukasi Anak-Anak
- Risma Mundur, Muhadjir Effendy Ditunjuk Jadi Plt Menteri Sosial
- Kementerian BUMN Bakal Panggil Bos Peruri Ihwal Errornya E-Meterai CPNS
- Resmi! Mulai Malam Ini Pendaftaran CPNS 2024 Bisa Gunakan Meterai Tempel
Advertisement
Penderita DM di DIY Mulai Tampak Sejak Usia Belasan Tahun
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Pansel Diminta Mencoret Calon Pimpinan KPK yang Cacat Etik
- Ini Syarat dan Ketentuan Sayembara Logo dan Desain User Interface BPKH Apps
- Gempa Mag 4,9 Guncang Bali: Terjadi 5 Kali Susulan
- Gubernur Bali Usulkan Pemberian Sanksi untuk Wisatawan Asing Tak Bayar Pungutan
- Aktivis HAM Aysenur Tewas Ditembak Tentara Israel
- Waspada Cuaca Ekstrem Dua Hari Kedepan di Jateng dan Sekitarnya
- Korban Perampokan Meninggal Dunia, Ditembak di Bagian Kepala
Advertisement
Advertisement