Advertisement
Luhut Gunakan Strategi Militer Selama Pimpin PPKM Level 4 Jawa-Bali
Ilustrasi - Antara/Jessica Helena Wuysang
Advertisement
Harianjogjja.com, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengaku menggunakan strategi militer selama menjadi koordinator PPKM Darurat dan PPKM Level 4 di Jawa-Bali.
Purnawirawan Jenderal TNI tersebut mengaku menerapkan pengalaman berkarier di dunia militer ketika melaksanakan tugasnya sebagai menteri kabinet. Seperti halnya ketika diberi tugas menjadi koordinator PPKM Level 4 yang sedang diterapkan sejak 26 Juli hingga 2 Agustus 2021 mendatang.
Advertisement
"Saya banyak belajar dari pengalaman karir di dunia militer dan pemerintahan bahwa setiap strategi yang disusun untuk kebijakan publik harus dilakukan secara Bertahap, Bertingkat, dan Berlanjut," tulisnya dalam akun Instagram @luhut.pandjaitan seperti dikutip, Kamis (29/7/2021).
Luhut juga menyampaikan kepada seluruh kementerian dan lembaga terkait bahwa kita harus menggalakkan 3T (Testing, Tracing, dan Treatment) hingga minimal ke delapan orang yang memiliki kontak erat dengan penderita Covid-19.
Untuk mekanismenya, dia ingin dilakukan secara kombinasi, yakni digital dan lapangan yang hasilnya akan terintegrasi dalam sebuah sistem yang padu.
Dengan masifnya pelaksanaan “testing” dan “tracing” seperti itu, Luhut memperkirakan kasus konfirmasi harian akan tinggi karena kapasitas testing yang meningkat.
"Saya memohon kepada seluruh masyarakat Indonesia untuk tidak perlu khawatir karena dengan semakin banyak orang yang dites dan dilacak, maka potensi penularan virus bisa berkurang," ungkapnya.
Menurutnya, pasien konfirmasi positif atau kontak erat dengan hasil positif akan dibawa ke tempat-tempat isolasi terpusat.
Pemerintah telah menyiapkan 49.000 tempat tidur (bed isolation), oksigen, obat-obatan dan perawatan penunjang lainnya sesuai standar WHO.
Selain upaya 3T yang akan lebih masif ke depannya, Luhut juga menekankan agar vaksinasi harus terus berjalan. Dengan target stok vaksin bulan depan yang harus tersedia sebanyak 50 juta dosis.
"Saya kira target 2 juta suntikan vaksin per harinya bisa tercapai pada awal Agustus ini," jelasnya.
Bukan itu saja, Luhut mengaku bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta semua bawahannya untuk bekerja mati-matian menurunkan angka kematian.
Untuk itu, Luhut menyampaikan kepada seluruh K/L terkait agar selalu mengecek dan melihat keadaan di lingkungan kerja dan tempat tinggal masing-masing. Termasuk apakah sudah berjalan pelaksanaan "testing, tracing, dan treatment".
"Jika saat ini kami yang duduk di pemerintahan sedang mengejar pelaksanaan 3T, saya berharap seluruh masyarakat Indonesia bisa membantu kami dengan lebih disiplin lagi menerapkan protokol kesehatan dan mengikuti vaksinasi agar kehidupan dan aktivitas kita bisa normal kembali seperti sedia kala," tuturnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Satgas PKH Selamatkan Rp6 Triliun, Prabowo: Jangan Mau Dilobi
- Puncak Arus Nataru, Hampir 1 Juta Kendaraan Tinggalkan Jabodetabek
- 25 Rest Area di Jalur Tol Jateng Siap Layani Arus Nataru
- Krisis Air Melanda Iran, Presiden Akui Situasi Kritis
- BMKG Ingatkan Potensi Gelombang Tinggi di Pesisir Selatan Indonesia
Advertisement
Cegah Nuthuk Saat Nataru, Dispar Bantul Wajibkan Pajang Harga
Advertisement
Jogja Puncaki Urutan Destinasi Favorit Liburan Keluarga Akhir Tahun
Advertisement
Berita Populer
- PO Cahaya Trans Setop Operasional Bus AKAP Usai Kecelakaan Maut
- Jelang Natal, Gegana Polda DIY Sterilisasi 8 Gereja di Kota Jogja
- Natal 2025 Aman, Polisi Sterilisasi Gereja-Gereja Besar di Bantul
- UMP Jateng 2026 Naik 7 Persen Lebih, Tembus Rp2.327.000
- Polda DIY Sterilisasi 40 Gereja di Seluruh DIY
- Real Betis Pecahkan Rekor Hujan Boneka, Tradisi Natal Penuh Makna
- Langgar Tata Ruang, Lapak Kopi Dadakan di Jembatan Kewek Dibongkar
Advertisement
Advertisement



