Advertisement
Guru Disiapkan Mengatasi Dampak Psikologi pada Siswa Akibat Pandemi
Guru Bimbingan Konseling mengikuti pelatihan daring terkait dampak psikososial. - Ist.
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Pandemi Covid-19 menjadi bencana nasional yang dampaknya sangat luas termasuk lumpuhnya sektor pendidikan. Guru harus disiapkan untuk mengatasi dampak psikologi siswa akibat pandemi meski pun saat ini Pendidikan belum bisa dilakukan secara tatap muka.
Advertisement
Ketua Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Irvan Budhi Handaka menjelaskan berbeda dengan kerugian harta benda atau ekonomi yang dapat dihitung, dampak psikologis pada korban bencana tidak dapat diprediksi waktu, durasi serta intensitasnya. Gejala gangguan psikososial yang muncul pada orang pasca bencana juga berbeda-beda, sehingga sulit dibandingkan antara satu individu dengan yang lainnya.
BACA JUGA : Banyak Warga Stres Akibat Pandemi, DPRD DIY Minta
“Beberapa contoh dampak psikologis pada anak pasca bencana adalah gangguan kecemasan, mudah panik, stres bahkan dapat menyebabkan depresi. Gejala-gejala tersebut apabila diabaikan tentunya akan berpengaruh buruk terhadap perkembangan anak baik fisik maupun mentalnya,” katanya dalam rilis yang diterima Harianjogja.com, Senin (20/7/2021).
Ia menambahkan besarnya dampak psikologis bencana termasuk pandemi pada anak mendorong peran orang dewasa, dalam hal ini guru Bimbingan dan Konseling pada sekolah untuk turun tangan melakukan assessment hingga pemulihan. Agar dampak psikologis pada peserta didik pasca bencana dapat segera teratasi dan mendapatkan penanganan yang optimal, guru BK dari 10 SMP Muhammadiyah di Kota Jogja diberikan pelatihan menangani dampak psikologi akibat bencana pandemi.
“Banyak sekali terkait dampak psikososial yang dialami oleh warga sekolah pada saat bencana khususnya pada masa pandemi Covid 19 yang sudah berlangsung sejak tahun 2020. Terutama pada anak, maka guru BK harus berperan dalam memberikan pendampingan,” katanya.
Praktisi Kebencanaan Zela Septikasari sepakat bahwa dukungan psikososial menjadi hal penting dalam mengatasi pasca-becana, seperti halnya pandemi. Maka guru harus disiapkan untuk memberikan pendampingan kepada peserta didik.
BACA JUGA : Viral Video Pemudik Marah ke Polisi, Psikolog
“Guru harus memiliki pengetahuan dan ketrampilan yang memadai terkait layanan dukungan psikososial ini yang lebih spesifik terkait Covid-19 di sekolah, agar bisa diterapkan dalam memberikan pendampingan di lingkungan sekolahnya,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Kabut Asap Beracun Selimuti Hanoi, Udara Terburuk Kedua Dunia
- Ratusan Buku Louvre Rusak Akibat Kebocoran Pipa Pascaperampokan
- Mobil MBG Tabrak Siswa SD di Cilincing, Dikendarai Sopir Pengganti
- AS Ganti Font Lagi: Rubio Kembalikan Times New Roman, Tolak Calibri
- Tragedi Adamawa: 9 Perempuan Tewas Saat Aksi Damai di Nigeria
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal SIM Keliling Gunungkidul, Jumat 12 Desember 2025
- Sopir Bus Rosalia Indah Dicopot Usai Aksi Ugal-ugalan di Tol
- Tambah 8 Emas, Indonesia Pertahankan Posisi Ketiga SEA Games
- Jadwal DAMRI ke Bandara YIA, Jumat 12 Desember 2025
- DPRD DIY Setujui Raperda Riset Daerah dan DIY Layak Anak
- Jadwal SIM Keliling di Kulonprogo, Jumat 12 Desember 2025
- Mi Chat Jadi Senjata Baru Xiaomi Tantang ChatGPT dan Gemini
Advertisement
Advertisement





