Advertisement
12 ASN di Klaten Meninggal Dunia karena Covid-19

Advertisement
Harianjogja.com, KLATEN—Sedikitnya 12 aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemkab Klaten meninggal dunia karena virus corona di tengah pandemi Covid-19. Belasan ASN tersebut memiliki penyakit penyerta.
Bupati Klaten Sri Mulyani memberikan santunan kepada tiga perwakilan ahli waris ASN di pendapa Pemkab Klaten, Senin (19/7/2021). Masing-masing ASN yang meninggal dunia karena virus Corona belum lama ini, yakni seorang bidan, Erawati; Pelaksana Tugas (PLt) Sekretaris Kecamatan Wedi, Hardoko; dan Dwi Susilowati.
Advertisement
Seorang keluarga mendiang Hardoko tak kuasa menahan tangis saat menerima santunan dari Sri Mulyani. Sejauh ini, jumlah ASN di lingkungan Pemkab Klaten mencapai 9.000-an orang. Jumlah tersebut terus mengalami penurunan dari tahun ke tahun. Selain terdapat ASN yang meninggal dunia, juga disebabkan ASN yang sudah memasuki masa pensiun.
"Saya serahkan santunan ke ahli waris di sini. Saya turut berduka cita. Ini wujud tresno kami dan rasa bangga ke ASN atas pengabdian selama ini," kata Sri Mulyani, di pendapa Pemkab Klaten, Senin (19/7/2021).
Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Pemkab Klaten sekaligus Tim Ahli Satgas PP Covid-19 Klaten, Ronny Roekmito, mengatakan jumlah ASN di lingkungan Pemkab Klaten yang meninggal dunia karena virus Corona telah mencapai 12 orang.
"Yang meninggal dunia karena komorbid semuanya," katanya.
Koordinator Penanganan Kesehatan Satgas PP Covid-19 Klaten, Cahyono Widodo, mengatakan Jumlah kumulatif Covid-19 di Klaten hingga, Minggu (18/7/2021) telah mencapai 24.164 kasus. Dari jumlah itu, sebanyak 4.899 orang menjalani perawatan/isolasi mandiri. Sebanyak 17.752 orang dinyatakan sembuh.
"Sebanyak 1.513 orang telah meninggal dunia," katanya.
Sebelumnya, Kepala Seksi Ketenteraman dan Ketertiban (Kasitrantib) Kecamatan Wedi, Untung Agil, mengatakan Pelaksana Tugas (Plt) Camat Wedi, Hardoko yang meninggal dunia karena terpapar virus corona, Minggu (4/7/2021) malam.
"Minggu (4/7/2021) malam atau sekitar pukul 20.00 WIB itu saya memperoleh kabar kalau Pak Hardoko meninggal dunia. Awalnya diketahui karena jantung dan asam urat. Setelah dilihat hasil swab, ternyata positif Covid-19," kata Kasitrantib Kecamatan Wedi, Untung Agil, kepada JIBI, Senin (5/7/2021).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Solopos
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- IKN Berpotensi Menyokong Pengembangan Obat Herbal, Guru Besar UGM: Kalau Benar-Benar Pindah
- Anies Sebut Pembangunan IKN Timbulkan Ketimpangan Baru, Jokowi: Justru Sebaliknya
- Berstatus Tersangka, Permohonan Perlindungan Syahrul Yasin Limpo Ditolak
- Diskusi dengan Netanyahu, Elon Musk Dukung Israel
- Nawawi Ditunjuk Jadi Ketua, Insan KPK Mendukung Penuh
Advertisement

Tak Kantongi Izin Kepolisian, Empat Agenda Kampanye di Jogja Batal
Advertisement

Jelang Natal Saatnya Wisata Ziarah ke Goa Maria Tritis di Gunungkidul, Ini Rute dan Sejarahnya
Advertisement
Berita Populer
- Fakta Mycoplasma Pneumonia: Penyebaran Tak Secepat Covid-19 dan Tingkat Kematian Rendah, Tetap Waspada!
- Timnas Amin Ikut Menyorot Penghapusan Debat Khusus Cawapres oleh KPU
- Langka, Perempuan Ini Punya Dua Rahim dan Kini Hamil di Keduanya
- Ingin NU Miliki Lembaga seperti Bappenas, Ketua PBNU Bakal Angkat Erick Thohir Jadi Ketua Lakpesdam
- Pinjaman Rp60 Triliun untuk Belanja Alkes, Kemenkes: Antar RI jadi Negara Maju
- IDAI Dorong Layanan Kesehatan Analisis Data Infeksi Pneumonia untuk Pencegahan & Penanggulangan Dini
- Soal Dugaan Pemerasan Eks Mentan, Alex Tirta Buka Suara tentang Rumah Kertanegara
Advertisement
Advertisement