Advertisement
Data Baru Menunjukkan Vaksin Covid-19 Tekan Kematian hingga 0,4%
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Data terbaru menunjukkan bahwa vaksin Covid-19 mampu mengurangi angka kematian dan rawat inap pada pasien secara substansial, termasuk mereka yang terinfeksi oleh varian delta yang sangat menular.
Menurut data terbaru, vaksin menekan angka kematian akibat covid-19 hingga 0,4 persen, demikian dilansir dari Bloomberg.
Advertisement
Menurut data tersebut, sekitar 0,4% meninggal di antara mereka yang terinfeksi setelah inokulasi atau disebut juga infeksi terobosan, sementara hampir 10% membutuhkan rawat inap.
Demikian menurut sebuah studi baru oleh para peneliti yang dipimpin oleh Dewan Penelitian Medis India Nivedita Gupta.
Penelitian, yang menganalisis data sekuensing genom dari 677 pasien Covid, menemukan 86% dari kasus yang divaksinasi lengkap disebabkan oleh varian delta.
Baca juga: Pasien Isoman di Gunungkidul Meningkat, Bantuan Sembako Ikut Membengkak
Temuan ini menggarisbawahi peran penting vaksin dalam mencegah hasil ekstrem di antara penderita Covid dan menghilangkan keraguan tentang kemanjuran vaksin terutama sehubungan dengan varian delta yang telah menyebar dengan cepat ke setidaknya 104 negara.
Pertama kali terdeteksi di India Oktober lalu, varian delta telah muncul sebagai strain dominan di Inggris, AS dan Australia, memaksa pejabat kesehatan masyarakat untuk menggandakan langkah-langkah jarak sosial.
"Ini jelas menunjukkan bahwa vaksinasi mengurangi keparahan penyakit, rawat inap dan kematian," kata penelitian tersebut.
“Oleh karena itu, meningkatkan dorongan vaksinasi dan mengimunisasi populasi dengan cepat akan menjadi strategi paling penting untuk mencegah gelombang mematikan Covid-19 lebih lanjut dan akan mengurangi beban pada sistem perawatan kesehatan.” paparnya.
Di antara mereka yang dianalisis dalam penelitian, yang masih harus ditinjau oleh rekan sejawat, 592 orang telah menerima kedua dosis vaksin sementara 85 orang hanya memiliki satu dosis.
India sebagian besar telah menyuntik orang dengan Covishield AstraZeneca Plc suntikan berbasis vektor tradisional yang kemanjurannya terhadap varian delta telah dikhawatirkan dibandingkan dengan vaksin messenger RNA yang sangat efektif dari Pfizer Inc. dan Moderna Inc.
Ini menjadi studi nasional terbesar dan pertama dari infeksi terobosan pasca-vaksinasi di India. Penelitian ini juga mendeteksi bukti dua mutasi baru delta Delta AY.1 dan Delta AY.2 dalam beberapa sampel selain varian yang lebih lama, alfa dan kappa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Kasus Pengemudi Arogan Mengaku Adik Jenderal Kini Diusut Bareskrim
- Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Ditutup Sementara
- Tol Jogja Solo Dilewati 109 Ribu Kendaraan Selama Libur Lebaran 2024
- Megawati Ajukan Diri Sebagai Amicus Curiae di Sidang Sengketa Pilpres, Ini Artinya
- Iran Serang Israel, Amerika Serikat Bakal Pangkas Kuota Ekspor Minyak
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Bus dengan Puluhan Penumpang Terbakar di Tol Jombang-Mojokerto, Begini Kronologinya
- Marak Pengguna Mobil Dinas TNI Arogan di Jalan, Puspom: Jangan Langsung Percaya, Laporkan!
- Gunung Ruang Meletus, Warga Pesisir Pantai Diungsikan Hindari Potensi Tsunami
- KPU Jogja Koordinasi dengan Disdukcapil untuk Susun Data Pemilih Pilkada 2024
- Tol Jogja Solo Dilewati 109 Ribu Kendaraan Selama Libur Lebaran 2024
- Firli Bahuri Disebut Minta Uang Rp50 Miliar ke SYL
- Daftar Harga BBM Pertamina, Shell, dan BP-AKR per Kamis 18 April 2024
Advertisement
Advertisement