Advertisement
Iran Bersiap Hadapi Gelombang Kelima Covid-19 Gara-gara Varian Delta

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA--Iran bersiap menghadapi gelombang kelima penyebaran wabah Covid-19 setelah varian Delta menyebar luas di negara itu.
Ketika upaya vaksinasi terus tertinggal, kekhawatiran akan kebangkitan besar lain dari infeksi virus Corona terus meningkat di provinsi bagian selatan negara itu.
Advertisement
Mengungkapkan kekhawatirannya hari ini, Presiden Hassan Rouhani mencatat bahwa kepatuhan terhadap protokol kesehatan seperti menggunakan masker dan jarak fisik telah menurun di negara itu.
“Jika kita tidak cukup hati-hati, ada kekhawatiran bahwa negara akan menghadapi gelombang kelima,” katanya dalam siaran televisi bersama Satgas Covid-19 seperti dikutip Aljzeera.com, Sabtu (3/7/2021).
Angka resmi menunjukkan bahwa pandemi sejauh ini telah menewaskan hampir 85.000 orang di Iran, negara yang paling parah dilanda di Timur Tengah.
Setidaknya 3,23 juta kasus telah terdaftar di negara berpenduduk lebih dari 83 juta orang tersebut.
Menurut data terbaru dari kementerian kesehatan, 92 kabupaten di sekitar setengah dari 32 provinsi negara itu, termasuk Teheran, sekarang diklasifikasikan sebagai "zona merah" pada skala kode warna yang menunjukkan tingkat keparahan wabah.
Sistan dan Baluchestan, provinsi terbesar kedua Iran yang berbatasan dengan Pakistan dan Afghanistan, mencatat sekitar 1.200 kasus dan 20 kematian per hari, yang kira-kira sama dengan jumlah yang tercatat untuk seluruh Pakistan, negara berpenduduk lebih dari 220 juta.
Untuk mengatasi situasi yang memburuk, larangan perjalanan telah diberlakukan ke dan dari 266 kota yang diklasifikasikan "zona merah" dan "zona oranye", sedangkan pembatasan pergerakan kendaraan berlaku di semua kota mulai pukul 10 malam hingga pukul 3 pagi.
Di ibukota, Teheran, yang memiliki populasi lebih dari 12 juta pada siang, 70 persen pekerja dijadwalkan untuk bekerja dari jarak jauh mulai hari ini. Sddangkan pekerja esensial akan beroperasi secara fisik dengan setengah kapasitas.
Dalam pidatonya, Rouhani mengatakan bahwa hasil jajak pendapat bulan lalu menunjukkan bahwa pemilihan presiden pada 18 Juni dan pemilihan walikota kota serta kepala desa, berdampak pada meningkatnya jumlah kasus.
Terlepas dari kekhawatiran yang meningkat, ujian masuk universitas di seluruh negeri yang melibatkan lebih dari 1,3 juta siswa tetap dimulai pada hari Rabu besok dan berlangsung hingga Sabtu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Update Jadwal KRL Jogja Solo per Rabu, 16 Juli 2025, Lengkap dari Stasiun Tugu hingga Palur
Advertisement

Berwisata di Tengah Bediding Saat Udara Dingin, Ini Tips Agar Tetap Sehat
Advertisement
Berita Populer
- Wakil Wali Kota Serang Kena Tilang Gegera Bonceng Anak Tanoa Helm
- Trump Minta Rusia Akhiri Perang Ukraina dalam 50 Hari atau Kena Tarif 100 Persen
- Didampingi Hotman Paris, Nadiem Makarim Penuhi Panggilan Kejagung Terkait Korupsi Chromebook
- Rencana Pembangunan Rumah Subsidi Tipe 18/25 Dibatalkan, Ini Alasan dari Menteri PKP
- 27 Juli, Penerbangan Moskow-Pyongyang Dibuka
- Situasi di Gaza Mengerikan, Sekjen PBB Desak Akses Bantuan Masuk
- 11 Korban Kapal Karam di Selat Sipora Ditemukan Dalam Kondisi Selamat
Advertisement
Advertisement