Advertisement
BNPB Ingatkan Pentingnya Peran Daerah dalam Penanganan Pandemi Covid-19
Tenaga medis dengan alat dan pakaian pelindung bersiap memindahkan pasien positif Covid-19 dari ruang ICU menuju ruang operasi di Rumah Sakit Persahabatan, Jakarta, Rabu (13/5/2020). - Antara
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Ketua Bidang Penanganan Kesehatan Satgas Penanganan Covid-19 BNPB Alexander Ginting mengingatkan peranĀ stakeholder daerah akan sangat penting untuk mengatasi laju kencang penambahan kasus Covid-19 di Indonesia.
Peran daerah tersebut terutama terkait komunikasi kebijakan terbaru dan protokol kesehatan. Menurut Alex, sebagus apapun kebijakan pemerintah pusat, hasilnya akan sia-sia bila masyarakat di daerah tidak menangkap pesan yang terkandung di dalamnya dengan baik.
Advertisement
"Ini semua, baik Satgas di daerah, pemerintah daerah termasuk media juga. Dalam berkomunikasi, menerjemahkan pesan agar sesuai dengan kondisi masyarakat itu penting. Artinya boleh kita [di pemerintah pusat] menggunakan bahasa-bahasa Jakarta, tapi kemudian daerah harus bisa menerjemahkan itu agar tidak melenceng ketika sampai ke masyarakat," kata Alex dalam webinar Covid Gawat Darurat yang dihelat Radio MNC Trijaya FM, Sabtu (26/6/2021).
Untuk itu, baikĀ stakeholderĀ daerah maupun pusat juga mesti bersedia saling jemput bola. Sinergi antara hulu dan hilir menurutnya penting, termasuk dalam kontribusi untuk meringankan beban tenaga kesehatan dengan cara menurunkan mobilitas di lingkungan sekitar.
"Maka dari itu saya sering mengatakan juga bahsa PPKM mikro itu harus menempatkan masyarakat [daerah] sebagai subjek, bukan objek. Dia bagian dari PPKM ini, harus bisa memunculkan rasa saling memiliki sehingga bisa merespons dengan cepat dinamika yang ada," tambahnya.
Pernyataan Alex itu lantas diamini oleh Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Daeng M Faqih. Menurut Faqih, saat ini nasib nakes sedang berada di titik nadir menyusul laju kasus yang terus meningkat dalam dua pekan terakhir.
"Jadi saya sependapat bahwa hulu dan hilir harus seimbang. Artinya jika di hulu kita sudah bisa lihat ini kasus naik, hilir harus melakukan sesuatu. Begitu pula nanti jika sebaliknya. Saya kira hanya dengan itu pandemi bisa dilalui," sambungnya.
Hingga Jumat (25/6/2021) kemarin, jumlah kasus Covid-19 di Indonesia secara kumulatif telah menembus 2.072.867 kasus. Dari jumlah tersebut, 181.435 kasus di antaranya masih berstatus kasus aktif. Total korban meninggal akibat Covid-19 di Indonesia telah mencapai 56.371 jiwa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Bulan Perlahan Menjauhi Bumi, Ini Dampaknya bagi Kehidupan
- Hunian Korban Bencana Sumatera Bakal Dibangun di Lahan Negara
- Tokoh Dunia Kecam Penembakan Bondi Beach yang Tewaskan 12 Orang
- Surya Group Siap Buka 10.000 Lowongan Kerja di Tahun 2026
- Konser Amal di Tangerang Galang Rp1,3 Miliar untuk Sumatera dan Aceh
Advertisement
Libur Nataru, Bandara YIA Prediksi 247 Ribu Penumpang
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Guru Besar UGM Usul Sebagian Dana MBG Dialihkan ke Daerah Bencana
- Makanan Sehat dan Praktis Bakal Jadi Tren Gaya Hidup 2026
- AFJ Desak Regulasi Larangan Perdagangan Monyet Ekor Panjang
- Kapolri Siapkan Perpol No 10 Masuk Revisi UU Polri, Polemik Menguat
- KPK Geledah Rumah Plt Gubernur Riau, Sita Dokumen dan Uang
- Inspektorat Gunungkidul Audit Dugaan Korupsi Kalurahan Ngunut
- Impor Pakaian Bekas Ilegal Rp669 Miliar Dibongkar Bareskrim
Advertisement
Advertisement




