Advertisement
Polri Sudah Ketahui Profil Pembocor Data BPJS Kesehatan
Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karonpenmas) Divisi Humas Polri Brigjen Pol Rusdi Hartono, Rabu (31/3/2021). - Antara
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Bareskrim Polri telah mengantongi profil pelaku yang menjual data lengkap 279 juta penduduk Indonesia pada situs perdagangan ilegal RaidForums.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigjen Pol Rusdi Hartono mengatakan bahwa tim penyidik tinggal selangkah lagi untuk menangkap pelaku yang membocorkan data penduduk Indonesia di BPJS Kesehatan.
Advertisement
Kendati demikian, Rusdi masih merahasiakan keberadaan pelaku apakah masih ada di dalam negeri atau sudah melarikan diri ke luar negeri.
"Sejauh ini profil pelaku sudah didapatkan dan hanya tinggal dipelajari saja. Untuk lokasinya nanti dulu, akan dipastikan lagi," kata Rusdi, Selasa (15/6/2021).
Menurut Rusdi, tim penyidik Bareskrim Polri telah mendapatkan jejak digital pelaku yang bocorkan data pribadi 279 juta penduduk Indonesia. Rusdi menegakan bahwa pihaknya hanya tinggal tunggu waktu untuk menangkap pelaku.
"Cryptocurrency yang diduga milik pelaku juga telah kami periksa. Ke depan pasti bakal ada perkembangan baru, kita tunggu saja," ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, penyidik Bareskrim Polri telah menyita server milik BPJS Kesehatan terkait kasus dugaan tindak pidana kebocoran data 279 juta penduduk Indonesia.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigjen Pol Rusdi Hartono mengemukakan bahwa server tersebut disita oleh tim penyidik Bareskrim Polri untuk dijadikan alat bukti sekaligus memperkuat penyidikan guna membongkar pelaku kebocoran data 279 juta penduduk Indonesia.
"Kita sudah mendapatkan izin dari Pengadilan untuk menyita server milik BPJS Kesehatan ya," kata Rusdi, Selasa (15/6/2021).
Menurut Rusdi, sejauh ini tim penyidik Bareskrim Polri juga sudah memeriksa 15 orang saksi untuk diklarifikasi keterangannya mengenai kebocoran data penduduk Indonesia.
Rusdi menjelaskan 15 orang saksi yang diperiksa tersebut berasal dari unsur BPJS Kesehatan, Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) dan pihak vendor pengamanan teknologi dan informasi pada BPJS Kesehatan.
"Sejauh ini total sudah ada 15 orang saksi yang diperiksa ya," katanya.
Menurut Rusdi, tim penyidik tidak akan berhenti hanya pada 15 orang yang diduga mengetahui, mengalami dan merasakan kasus dugaan kebocoran data tersebut. "Nantilah, kita ikuti perkembangannya," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Ribuan Warga Jogja Terdata HIV/AIDS, Pemkot Perketat Penanganan
Advertisement
KA Panoramic Kian Diminati, Jalur Selatan Jadi Primadona
Advertisement
Berita Populer
- Daerah Belum Pulih, DPRD Padang Pariaman Pergi Studi Banding ke Sleman
- Update, Jadwal DAMRI Jogja-Semarang Hari Ini
- Lagu Banda Lah Kariang Warnai Kunjungan DPRD Padang Pariaman di Sleman
- Tarif dan Jadwal Bus Sinar Jaya ke Pantai Baron dan Parangtritis
- Pemkab Sleman Wisuda 474 Lansia, Tegaskan Pendidikan Sepanjang Hayat
- Kemacetan Iringi Uji Coba Malioboro Full Pedestrian, Sekda: Itu Wajar
- Top Ten News Harianjogja.com, Rabu 3 Desember 2025
Advertisement
Advertisement



