Advertisement
Sekolah Akan Ditutup Lagi Kalau Ada yang Positif Covid-19
Para peserta didik sedang melakukan kegiatan dalam PTM hari pertama di SMKN 1 Jogja, Senin (19/4/2021). - Harian Jogja/Sirojul Khafid
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) akan kembali menutup sekolah jika ditemukan kasus Covid-19 di sekolah.
"Jadi pembelajaran tatap muka [PTM] terbatas itu betul-betul bersifat dinamis. Buka tutup sekolah sesuai dengan konteks permasalahan yang ada di tiap sekolah. Jika saat PTM berlangsung, kemudian ada klaster penularan Covid-19 di sekolah itu, maka langkah yang diambil adalah menghentikan PTM terbatas," ujar Dirjen Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Menengah Kemendikbudristek Jumeri, dalam taklimat media secara daring di Jakarta, Selasa (8/6/2021).
Advertisement
Berikutnya, langkah yang diambil adalah menghentikan PTM terbatas dan segera melakukan testing, tracing dan treatment. Jadi guru-guru dan peserta didik yang memiliki kontak erat dengan yang terinfeksi COVID-19 segera diakukan testing dan dipastikan apakah aman atau tidak.
"Juga dilakukan tracing, siapa yang melakukan kontak erat dan jika terbukti positif COVID-19 maka diberikan treatment," ujar dia.
Baca juga: Varian Corona Baru Kembali Muncul Di India
Untuk guru, termasuk warga sekolah lain yang mengalami sakit, segera dirujuk ke RS terdekat. Kemudian yang dilakukan isolasi yang dikoordinasikan dengan satgas COVID-19 untuk penanganan semestinya.
"Sekolah itu kami tutup sementara, kami liburkan. Setelah situasi COVID-19 membaik, sekolah bisa dibuka kembali. Saya rasa itu buka tutup amat dinamis," kata dia.
PTM terbatas juga dilakukan berbasiskan pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) di daerah itu. Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim menargetkan pelaksanaan PTM terbatas di seluruh sekolah pada tahun ajaran baru 2022/2023.
Pelaksanaan PTM terbatas berbeda dengan pembelajaran tatap muka pada umumnya, karena dilakukan secara bergantian, kapasitasnya pun setengah dari semestinya dan dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Wabah Flu Burung Jerman Berpotensi Menyebar ke Negara Tetangga Eropa
- Diguyur Hujan Deras, Semarang Kembali Banjir
- Tokoh hingga Sultan dari Berbagai Daerah Mendeklarasikan FKN
- Ketum Muhammadiyah Berharap Generasi Muda Mewarisi Nilai Sumpah Pemuda
- Seorang Penumpang Meninggal Dunia di Bandara Soekarno-Hatta
Advertisement
UMP DIY 2026 Diusulkan Naik Jadi Rp3,6 Juta hingga Rp4 Juta
Advertisement
Desa Wisata Adat Osing Kemiren Banyuwangi Masuk Jaringan Terbaik Dunia
Advertisement
Berita Populer
- Biaya Haji 2026 Turun Rp1 Juta, Jemaah Bayar Rp54,92 Juta
- Omzet Peserta Naik 3 Kali Lipat di Inkubasi Bisnis Kawula Muda
- UKDW Hadirkan eKatalog Kota Perakku di Festival Perak ke-2
- Masyarakat Waspada, Sungai di Bantul Rawan Laka Air Saat Musim Hujan
- Dies Natalis ke-16 SV UGM Tekankan Dampak Nyata Pendidikan Vokasi
- Perkuat Jejaring, UKDW Gelar Mitra Gathering 2025
- Wamen ESDM Gaungkan Penggunaan Nuklir untuk Transisi Energi
Advertisement
Advertisement



