Advertisement
Pasien Kanker Ovarium Dilarang Vaksin Covid-19? Begini Penjelasan Dokter
![Pasien Kanker Ovarium Dilarang Vaksin Covid-19? Begini Penjelasan Dokter](https://img.harianjogja.com/posts/2021/05/30/1073092/vaksin3.jpg)
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Vaksin Covid-19 tidak boleh dipaksakan bagi penyintas kanker ovarium, khususnya pasien yang masih menjalani perawatan dan terapi seperti kemoterapi.
Spesialis Obstetri dan Ginekologi dari Universitas Airlangga Pungky Mulawardhana mengatakan penyintas kanker ovarium boleh menerima vaksin Covid-19 jika sudah dipastikan tidak menjalani perawatan seperti terapi dan kemoterapi.
Advertisement
"Kalau masih kemoterapi, tunda dulu untuk hindari efek samping yang tidak diinginkan, jangan paksakan vaksinasi," kata Pungky seperti dilansir dari Antara, Minggu (30/5/2021).
BACA JUGA : Pakar: Vaksinasi Lebih Efisien Tangani Covid-19
Namun, lanjutnya, bila sudah dinyatakan sebagai penyintas dan telah selesai menjalani perawatan dan terapi, serta dinyatakan aman oleh dokter, penyintas kanker ovarium diperbolehkan mendapatkan vaksinasi Covid-19.
Dia menuturkan kanker ovarium adalah silent killer karena pada stadium awal umumnya tidak terdeteksi. Namun, gejala-gejala awal kanker ovarium yang harus diwaspadai agar bisa didiagnosis secara dini.
Sebanyak 70-80 persen kanker ovarium didiagonosis pada stadium lanjut di mana angka ketahanan hidupnya rendah. Bila penyakit itu diketahui sejak awal dan dilakukan terapi sedini mungkin, tingkat kesembuhan pun lebih tinggi serta ketahanan hidup lebih baik.
Pungky menjelaskan gejala-gejala awal kanker ovarium tidak spesifik, tapi tetap harus diwaspadai, seperti perut terasa kembung, perut terasa sering penuh ketika makan, sering buang air kecil dan nyeri panggul kronis. Ciri-ciri yang tidak spesifik itu kerap membuat pasien baru memeriksakan diri ketika gejala lainnya terasa pada stadium lanjut.
BACA JUGA : Menkes Sebut 3 Provinsi dengan Kinerja Vaksinasi Terbaik, Termasuk Jogja
Ketika kanker sudah melewati stadium awal, gejala yang mungkin dirasakan adalah sakit punggung, kebiasaan buang air besar yang berubah serta rasa sakit ketika berhubungan intim.
Dia melanjutkan, ketika keadaan sudah pada stadium yang lanjut, kanker akan sulit untuk disembuhkan. Operasi dan kemoterapi adalah penanganan yang umum dilakukan untuk kanker ovarium.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan #cucitangan #cucitangandengansabun
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- PBNU dan PKB Masih Saja "Perang Dingin", Ini yang Jadi Biangnya
- PSI Resmi Umumkan Nama Calon Kepala Daerah yang Diusung, Ini Daftarnya
- PBNU Siapkan Panitia Khusus untuk Mengembalikan PKB ke NU, Ini Alasannya
- BPK Temukan Masalah di Sistem Keuangan Haji Terpadu
- Air Bersih di IKN Bisa Langsung Diminum Dialirkan dari IPA Sepaku
Advertisement
![alt](https://img.harianjogja.com/posts/2024/07/27/1182736/img-20240727-wa0003.jpg)
Peringati Hari Kebaya Nasional, Srikandi PLN Turun ke Jalan Malioboro Menyapa Pelanggan
Advertisement
![alt](https://img.harianjogja.com/posts/2024/07/24/1182437/taman-ablekambang.jpg)
Taman Balekambang Solo Resmi Dibuka Kamis 25 Juli 2024, Segini Tarif Masuk dan Jam Operasionalnya
Advertisement
Berita Populer
- Program Makan Bergizi Prabowo-Gibran Diklaim Mampu Menumbuhkan Agro Industri di Perdesaan
- Korban Tewas Kerusuhan di Bangladesh Mencapai 201 Orang, Sebagian Besar Luka Tembak
- Bolone Mase "Gibran" Dukung Dico di Pilwalkot Semarang
- PBB: Korban Jiwa Dampak Panas Ekstrem Diperkirakan Mencapai 500 Ribu Orang Pertahun
- Museum Song Terus Menambah Keberagaman Wisata di Pacitan
- Kejagung Limpahkan Tersangka Direktur SMIP ke Kejari Pekanbaru dalam Kasus Importasi Gula
- MUI Kaji Kemungkinan Dapat Ikut Mengelola Tambang
Advertisement
Advertisement