Advertisement
Pemberontak Myanmar Serang Kantor Polisi dan Bunuh Belasan Anggota Keamanan

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA — Para pemberontak yang menentang pemerintah militer Myanmar mengklaim telah menewaskan lebih dari 13 anggota pasukan keamanan selain menangkap empat orang dan menghancurkan kantor polisi.
Pertempuran di dekat perbatasan negara bagian Shan Selatan dan Kayah itu adalah yang terakhir dalam kebangkitan kembali konflik di beberapa bagian negara Asia Tenggara itu sejak kudeta yang menggulingkan pemimpin terpilih Aung San Suu Kyi.
Advertisement
BACA JUGA : Junta Militer Myanmar Coret Pemberontak Rakhine dari Daftar
Anggota Pasukan Pertahanan Rakyat, yang dibentuk sejak kudeta mengatakan kepada layanan berita Irrawaddy bahwa mereka telah membunuh sedikitnya 13 anggota pasukan keamanan ketika mereka menyerbu sebuah kantor polisi dekat kota Mobye.
Mereka mengatakan kepada media lain bahwa lebih banyak lagi yang tewas dalam bentrokan di lokasi sejuh 20 kilometer arah selatan.
Video yang dibagikan di media sosial menunjukkan seperti tentara berseragam pasukan keamanan dan asap yang mengepul dari pos polisi yang hancur dan kendaraan polisi di Mobye.
Gambar lain menunjukkan empat pria yang dikatakan berstatus polisi dengan tangan di belakang punggung, ditutup matanya dengan masker bedah seperti dikutip ChhannelNewsAsia.com, Senin (24/5).
BACA JUGA : Korban Sipil Tewas Setelah Kudeta Myanmar Lebih dari 7
Pasukan Rakyat Karenni Progresif, sebuah jaringan kelompok lokal, mengatakan satu pejuangnya tewas di Mobye.
Kota itu berada sekitar 100 km sebelah timur ibu kota Naypyidaw dan terletak di dekat wilayah yang dikuasai oleh beberapa kelompok etnis bersenjata. Mereka terus memperjuangkan otonomi yang lebih besar selama beberapa dekade.
Ketika pertempuran menyebar ke Demoso di selatan, tentara membawa bala bantuan dan kendaraan lapis baja, menurut media setempat. Kantor berita Mizzima mengatakan ribuan orang melarikan diri setelah puluhan peluru artileri mendarat di lingkungan mereka.
Aliansi empat kelompok etnis bersenjata juga menentang kudeta itu. Mereka memiliki pasukan keamanan di Muse, salah satu penyeberangan utama ke China, menurut media Myanmar.
Sementara itu, Pemerintah Persatuan Nasional yang dibentuk oleh penentang kudeta mengumumkan bendera baru dan struktur komando untuk Angkatan Pertahanan Rakyat yang dibentuk untuk melawan tentara Myanmar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Tersangka Dugaan Korupsi Pengadaan Mesin EDC Indra Utoyo Dipanggil KPK
- Menkop Nyatakan Satu Kopdes Merah Putih Bisa Gerakkan 15 Orang
- Ini Cara Daftar BPJS Ketenagakerjaan agar Dapat Diskon Iuran 50 Persen
- Cak Imin Ingin Rp200 Triliun Bisa Dinikmati UMKM
- Aturan dan Petunjuk Teknis Pelantikan PPPK Paruh Waktu
Advertisement
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Transparansi Pemilu, DPR Pertanyakan Dokumen Capres yang Dibatasi
- 600 Ribu Rekening Bermasalah Bisa Dapat Bansos, Ini Syaratnya
- Menteri Koperasi Minta Tambahan Anggaran untuk Kopdes Merah Putih
- Kemenag dan Kemenkes Perkuat Program Pesantren Sehat
- Malaysia Serukan Negara Dunia Akhiri Hubungan dengan Israel
- 100 Ribu WNI di AS Belum Lapor ke Kedutaan
- Mahmoud Abbas Desak Internasional Bertanggungjawab Atas Kejahatan Israel
Advertisement
Advertisement