Advertisement
Junta Militer Myanmar Coret Pemberontak Rakhine dari Daftar Teroris
Mahasiswa melakukan aksi protes menentang pemutusan jaringan internet selama berbulan-bulan di wilayah bagian Rakhine, Myanmar, Rabu (9/9/2020)/Antara/Reuters/Stringer/NZ - djo
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Junta militer Myanmar menghapus pemberontak Arakan Army (AA) dari daftar kelompok teroris, Kamis (10/3/2021).
Langkah itu dilakukan junta militer lantaran faksi tersebut telah menghentikan serangan serta sebagai upaya membangun perdamaian di seluruh negeri.
Advertisement
Langkah itu juga dilakukan pada saat tentara sedang berjuang untuk menahan demonstrasi harian terhadap kudeta 1 Februari di mana pemimpin terpilih Aung San Suu Kyi digulingkan.
Arakan Army berjuang untuk otonomi yang lebih besar di negara bagian Rakhine barat dan selama dua tahun terakhir telah menjadi salah satu kekuatan paling tangguh dalam menantang pasukan yang telah berperang dalam berbagai perang etnis selama sekitar tujuh dekade. AA telah ditempatkan dalam daftar kelompok teroris tahun lalu di bawah pemerintahan Suu Kyi.
"Penunjukan kelompok ini sebagai kelompok teroris dihentikan mulai 11 Maret 2021," kata Mirror Daily yang dikelola negara, mengutip visi junta untuk membangun 'perdamaian abadi nasional'.
AA, yang menyetujui gencatan senjata sementara pada November, tidak menanggapi permintaan komentar.
Beberapa dari dua lusin kelompok etnis bersenjata Myanmar telah mengkritik kudeta dan bahkan menunjukkan dukungan untuk pengunjuk rasa anti-kudeta, tetapi tidak secara signifikan meningkatkan tindakan militer atau meninggalkan kesepakatan gencatan senjata.
AA tidak menyuarakan dukungan untuk para pengunjuk rasa dan hanya ada sedikit protes di negara bagian Rakhine, yang menjadi perhatian dunia pada tahun 2017 ketika sekitar 700.000 orang dari minoritas Muslim Rohingya melarikan diri dari tindakan keras tentara.
Jajaran AA sebagian besar diambil dari etnis Rakhine dan mayoritas Buddha di kerajaan yang merdeka hingga abad ke-18 itu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara/Reuters
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Cegah Anak Tersesat, Masjidil Haram Sediakan Gelang Identitas
- KPK Tegaskan Perceraian Ridwan Kamil Tak Ganggu Kasus Bank BJB
- Baku Tembak di TN Komodo, Tim Gabungan Hadang Pemburu Liar
- Cuaca Ekstrem Landa Negara Arab, Banjir Bandang Picu Korban
- Percepatan Papua, Prabowo Ancam Pecat Pejabat Bermasalah
Advertisement
Sleman Hentikan Infrastruktur Sampah 2026, Fokus Transfer Depo
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Mode Dewasa ChatGPT Disiapkan, Diskusi Sensitif Lebih Fleksibel
- Laka Lantas di Temon Kulonprogo, Lansia Pengendara Astrea Tewas
- Soal Privasi, Apple Klaim Safari Lebih Aman Dibanding Chrome
- Bocah Digigit Kera Liar di Sragen, BKSDA Siapkan Kandang
- Sambut Nataru, 8 Rumah Panggung TPR Pantai Bantul Beroperasi
- Komdigi Terapkan Registrasi SIM Face Recognition Mulai 2026
- Tomat, Bawang, dan Kentang Olahan Berpotensi Jadi Pemicu Migrain
Advertisement
Advertisement




