Advertisement
Presiden Jokowi Paparkan 3 Pelajaran Penting dari Pandemi Covid-19
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Pandemi Covid-19 membuat semua sektor kehidupan berubah. Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan tiga pelajaran penting yang dapat diambil dari pandemi Covid-19. Ketiganya berkaitan erat dengan perencanaan pembangunan di masa mendatang.
Hal tersebut disampaikannya saat membuka musyawarah perencanaan pembangunan nasional di Istana Negara, Selasa (4/5/2021).
Advertisement
Dia mengatakan pandemi Covid-19 memberikan pelajaran luar biasa dalam perencanaan pembangunan di Indonesia. Setidaknya terdapat tiga pembelajaran yang perlu diketahui agar mampu bersaing di masa mendatang.
Baca juga: Antisipasi Lonjakan Kasus Covid-19, Bupati Halim Minta Warga Kurangi Mobilitas
“Pertama, sebaik apapun perencanaan yang sudah kita buat, kita juga harus siap untuk melakukan perubahan secara cepat,” kata Jokowi.
Dia mengatakan perubahan cepat diperlukan untuk menyesuaikan dengan berbagai tantangan dan peluang yang muncul. Akan tetapi tujuannya tetap sama yakni untuk mensejahterakan dan memajukan bangsa.
Menurutnya, cara mencapai tujuan tersebut sering kali harus berubah karena tantangan dan peluangnya setiap saat bisa berubah-ubah.
Kedua, Presiden menilai perlu adanya sinergi kekuatan bangsa untuk memecahkan masalah yang dihadapi. Termasuk masalah kesehatan, perekonomian, penerapan testing, tracing dan treatment serta vaksinasi.
Baca juga: Gunungkidul Siapkan Jalur Khusus untuk Siswa Miskin dan Difabel
Persoalan tersebut lanjutnya memerlukan dukungan semua komponen bangsa serta keaktifan seluruh jajaran pemerintahan dari pusat sampai ke daerah.
“Demikian pula produktivitas dari kalangan industri yang kecil sampai yang besar untuk memproduksi alat-alat kesehatan dan juga obat serta dukungan dari negara lain juga sangat diperlukan,” ujarnya.
Ketiga, Jokowi menilai bahwa penggunaan ilmu pengetahuan dan teknologi mutakhir semakin tidak dapat dihindari. Ketika pelayanan pemerintah, pendidikan hingga bisnis ritel tidak dapat dilakukan secara luring, maka perlu menggunakan instrumen daring.
“Ketika kita butuh data yang cepat, data yang akurat, data yang terintegrasi, yang kita butuhkan adalah teknologi digital. Ketika kita butuh obat, vaksin, alat-alat kesehatan, yang kita butuhkan untuk cepatnya adalah kita butuh teknologi,” paparnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Gelombang I Pemberangkatan Jemaah Calon Haji ke Tanah Suci Dijadwalkan 12 Mei 2024
- Diserang Israel, Iran Sebut Fasilitas Nuklir Aman dan Siap Membalas dengan Rudal
- Respons Serangan Israel, Iran Aktifkan Pertahanan Udara dan Tangguhkan Penerbangan Sipil
- Google Kembali Pecat Karyawan yang Protes Proyek Kerja Sama dengan Israel
- 2 Oknum Pegawai Lion Air Jadi Sindikat Narkoba, Begini Modus Operasinya
Advertisement
Alert! Stok Darah di DIY Menipis, PMI Dorong Instansi Gelar Donor Darah
Advertisement
Kota Isfahan Bukan Hanya Pusat Nuklir Iran tetapi juga Situs Warisan Budaya Dunia
Advertisement
Berita Populer
- Tok! MK Bacakan Putusan Hasil Sengketa Pilpres pada Senin 22 April Mendatang
- Ingin Kawal Demokrasi, Barikade 98 Mengajukan Diri Jadi Amicus Curiae dalam Sengketa Pilpres
- Densus 88 Menangkap Lagi Satu Terduga Teroris, Total Delapan Orang
- Pilgub Jakarta 2024, Demokrat Bakal Calonkan Dede Yusuf
- Darurat, Kasus Demam Berdarah di Amerika Tembus 5,2 Juta, 1.800 Orang Meninggal
- Diserang Israel, Iran Sebut Fasilitas Nuklir Aman dan Siap Membalas dengan Rudal
- Gelombang I Pemberangkatan Jemaah Calon Haji ke Tanah Suci Dijadwalkan 12 Mei 2024
Advertisement
Advertisement