Advertisement
Kemenkes Identifikasi Transmisi Lokal Corona B117 di 4 Daerah Ini
Juru bicara vaksinasi dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dr Siti Nadia Tarmizi. (FOTO ANTARA - Muhammad Zulfikar)
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA — Virus Covid-19 varian baru sudah masuk Indonesia. Kementerian Kesehatan mengidentifikasi adanya empat daerah transmisi lokal penyebaran varian baru Covid-19 B.1.1.7 asal Inggris di Tanah Air.
Juru Bicara Vaksinasi dari Kemenkes Siti Nadia Tarmizi mengatakan empat daerah itu tersebar di Kabupaten Karawang, Provinsi Sumatera Selatan, Sumatera Utara dan Kalimantan Selatan.
Advertisement
“Kita sudah mengidentifikasi ada 10 kasus varian Covid-19 baru B.1.1.7 di Indonesia ini perlu diperhatikan karena varian baru tersebut sudah ada yang merupakan transmisi lokal,” kata Nadia dalam keterangan pers daring, Jumat (30/4/2021).
Baca juga: #MediaLawanCovid19 Luncurkan Kampanye PantunGakMudik
Dengan demikian, dia meminta, masyarakat membatasi mobilitas antar daerah sembari menerapkan protokol kesehatan Covid-19.
“Kembali lagi pembatasan menjadi kunci utama kita dalam mengatasi penyebaran varian baru ini,” tuturnya.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebut mutasi Covid-19 di Tanah Air sudah diidentitikasi sejak Mei tahun lalu.
Saat itu, mutasi Covid-19 yang diidentifkasi di Indonesia memiliki varian D614G. Hanya saja menurut Budi, varian Covid-19 itu tidak berbahaya jika dibandingkan dengan virus awal yang berasal dari daratan Wuhan.
Baca juga: Ketahanan UMKM Gerakkan Ekonomi Kota Magelang di Tengah Pandemi
“Kemudian di bulan September, masuk lagi mutasi berikutnya N439K, tetapi dua mutasi ini tidak membahayakan, tidak masuk variant of concern WHO,” kata Budi dalam keterangan pers secara daring, Jumat (23/4/2021).
Selanjutnya, varian Covid-19 B.1.1.7 asal London, Inggris, berhasil diidentifikasi di Tanah Air pada Januari 2021. Varian virus itu masuk ke dalam variant of concern Badan Kesehatan Dunia atau WHO. Artinya, varian virus B.1.1.7 dinilai berbahaya terkait dengan penyebaran dan tingkat infeksinya bagi mayoritas populasi.
“Sekitar bulan Januari [2021], masuk variant of concern WHO, ini yang menyebabkan penularan di Eropa dan India naik, oleh karena itu kita harus hati-hati dan mempercepat program vaksinasi,” tuturnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Libur Nataru, 14 Puskesmas Rawat Inap Sleman Siaga 24 Jam
Advertisement
Taman Kuliner Ala Majapahit Dibuka di Pantai Sepanjang Gunungkidul
Advertisement
Berita Populer
- Mobil Listrik Level-3 China Bisa Jalan di Kota dan Tol
- Bantul Perkuat Asistensi Keuangan Kalurahan Pasca Kasus Wonokromo
- Sidang Cerai Perdana Atalia-Ridwan Kamil Dijadwalkan Rabu
- Keren! Bank Sampah Gunungketur Juarai Lomba Bank Sampah Jogja 2025
- ULD UKDW Masuk 5 Besar Nasional Penguatan Layanan Disabilitas
- Event Nasional Menahan Laju Penurunan Wisatawan Sleman 2025
- Perkuat Angka Harapan Hidup, Sekolah Lansia di Jogja Ditambah
Advertisement
Advertisement



