Advertisement

Mantan Teroris Ali Imron: Para Jihadis Pantang Menyerah, meski Dihalangi

Newswire
Sabtu, 17 April 2021 - 07:47 WIB
Bernadheta Dian Saraswati
Mantan Teroris Ali Imron: Para Jihadis Pantang Menyerah, meski Dihalangi Ali Imron, mantan narapidana Bom Bali I saat meminta maaf kepada keluarga korban. - Suara.com/Ummi

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA - Banyak jalan bagi teroris untuk menyebarkan paham radikal, sekalipun jalan mereka dirintangi. Hal tersebut disampaikan mantan terpidana kasus bom Bali I, Ali Imron. Lantas bagaimana cara menghentikan usaha mereka?

"Jadi sekalipun misalkan sekarang ini Wawan [juru bicara BIN] dan pemerintah atau negara yang ada itu memotong semua hubungan elektroik, misalkan berhasil ya, itu pasti ada jalan," kata Ali Imron dalam diskusi bertajuk Tangkis Teroris, Jumat (16/4/2021).

Advertisement

Menurut Ali Imron, bukan media komunikasi yang harus disoal, melainkan hubungan antara satu teroris dan teroris lainnya.

Ia mencontohkan pemimpin Al Qaeda, Osama bin Laden, yang sudah tidak menggunakan gawai atau alat elektronik untuk berkomunikasi, tapi menggunakan surat.

Mukhlas alias Ali Gufron yang merupakan otak bom malam Natal 2000 dan Bom Bali 2002 pernah mengirimkan surat kepada Osama bin Laden sebelum dieksekusi mati pada 2007. Muklas merupakan kakak Ali Imron.

"Yang pada waktu itu isinya kalau kami bertiga jadi dieksekusi Indonesia, Al Qaeda harus mengadakan pembahasan sebesar-besarnya di Indonesia, itu isi suratnya," tuturnya.

Seiring berjalannya waktu, gaya komunikasi penyebar paham radikali berubah menjadi lebih modern, yakni dengan memanfaatkan aplikasi pesan instan.

Mereka kerap melakukan perekrutan kilat para calon teroris-teroris baru.

Menurut Ali Imron, upaya dari pemerintah untuk memutus penyebaran paham radikal di dunia maya tidak membuat para teroris kemudian menciut.

Ali Imron mengatakan yang harus ditekankan adalah deradikalisasi dan sosialisasi agar menyelamatkan masyarakat dari penyebaran paham radikal.

Ali Imron mengungkapkan, para jihadis pantang menyerah, meski jalan mereka dihalangi.

"Jadi sekali lagi membicarakan masalah tadi dari media bahwa teroris menggunakan media itu hanya salah satu cara, tetapi bukan itu sebetulnya, yang terpenting adalah paham ini, paham ini yang sudah menjamur di Indonesia khususnya, itu yang harus kita perhatikan."

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : suara.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Jadwal Pemadaman Jaringan Listrik di Kota Jogja Hari Ini, Cek Lokasi Terdampak di Sini

Jogja
| Jum'at, 26 April 2024, 06:27 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement