Advertisement
IMF Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - International Monetary Fund (IMF) memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2021, dari 4,8 persen menjadi 4,3 persen.
Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan, bahwa penurunan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia, sebagaimana dengan negara-negara Asean lainnya, disebabkan oleh laju vaksinasi yang masih relatif rendah dibanding negara berkembang lainnya.
Advertisement
Contohnya, Malaysia dan Thailand. Malaysia direvisi ke bawah menjadi 6,5 persen dari sebelumnya 7,0 persen, sementara Thailand dipangkas menjadi 2,6 persen dari sebelumnya 2,7 persen.
BACA JUGA : IMF: Prospek Pertumbuhan Global Sekitar 6 persen di 2021
"Penurunan proyeksi negara-negara Asean tersebut sejalan dengan tingkat vaksinasi yang hanya sebesar 4,92, 2,56, dan 0,46 per 100 penduduk di masing-masing Indonesia, Malaysia, dan Thailand," kata Josua kepada Bisnis, Rabu (7/4/2021).
Menurut Josua, lambatnya distribusi dapat membuat aktivitas ekonomi di sebagian besar sektor bergerak lambat, sehingga penyerapan tenaga kerja cenderung lambat. Pada akhirnya, hal tersebut mengakibatkan masih rendahnya daya beli masyarakat.
Kunci agar pemulihan ekonomi dapat terakselerasi, menurutnya, adalah ketersediaan vaksin dan kecepatan distribusi vaksin.
"Oleh karena itu, pemerintah masih perlu mempercepat aliran distribusi vaksin, terutama bagi daerah-daerah dengan kasus yang relatif tinggi, dan bahkan mungkin diperlukan realokasi anggaran kepada pengadaan dan logistik vaksin," jelasnya.
BACA JUGA : Masa Depan Ekonomi Indonesia Setelah Corona Versi IMF
Adapun, anggaran pemulihan ekonomi nasional (PEN) 2021 dari pemerintah untuk penyediaan vaksin adalah sebesar Rp58,18 triliun dari total anggaran sektor kesehatan sebesar Rp176,30 triliun.
Anggaran total PEN 2021 sebesar Rp699,43 triliun atau naik 22 persen dari realisasi anggaran PEN 2020.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Demi Redam Ancaman Tarif Trump, Indonesia Hendak Beli Alutsista dari AS?
- Kebakaran Landa 12 Rumah di Gambir, Satu Orang Luka Bakar
- Guru Ngaji di Pondok Pesantren Tulungagung Ditangkap Polisi, Diduga Cabul kepada Santri
- Januari-Awal April 2025, KSPN Catat Ada 23.000 Pekerja Kena PHK
- LG Batal Investasi di Proyek Baterai Nikel RI
Advertisement

Gunungkidul Siapkan Vaksinasi Antraks di Bulan Ini, Ini Sasaran Ternak Jadi Prioritas
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Kondisi Lalin di Tanjung Priok Masih Padat Akibat Aktivitas Bongkar Muat
- Rekrutmen Bersama BUMN 2025, Cek Syarat dan Ketentuannya
- Impor Pangan dari AS Dijamin Tidak Mengganggu Program Swasembada
- Visualisasi Jalan Salib di Gereja Ini Kental dengan Sentuhan Budaya Jawa
- DAOP 1 Jakarta Operasikan 35 Perjalanan Tambahan Kereta Api pada Libur Paskah 2025
- Pemberangkatan 10 Calon Jemaah Haji Ilegal dari Bandara Soekarno-Hatta Digagalkan
- Merekam Mahasiswi Saat Mandi, Dokter PPDS di Jakarta Jadi Tersangka Kasus Pornografi
Advertisement